Operasi Otak Sudah Dilakukan Sejak Zaman Perunggu 3.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Merdeka.com - Ketika arkeolog menemukan situs makam dua bersaudara yang hidup pada abad ke-15 SM di wilayah yang kini diklaim sebagai Israel, mereka kaget menemukan salah satu dari dua laki-laki itu pernah menjalani operasi otak sebelum meninggal.
Temuan ini menandai bukti paling awal trephination atau jenis operasi batok kepala atau tengkorak, yang ditemukan di Timur Dekat kuno. Prosedur trephination dilakukan dengan melubangi tengkorak.
Kerangka dua bersaudara ini, yang hidup pada Zaman Perunggu antara tahun 1550 SM dan 1450 SM, ditemukan saat penggalian sebuah makam di kota kuno Tel Megiddo.
-
Kapan tengkorak ditemukan? Pada 1978, arkeolog melakukan penggalian di Gua Apidima di Semenanjung Mani, Yunani dan menemukan dua fosil penting: pecahan tengkorak dan tulang rahang.
-
Kapan tengkorak itu ditemukan? Penemuan ini berasal dari penggalian yang dilakukan pada tahun 1929-1930 oleh tim penggalian gabungan Museum Penn dan Museum Inggris, yang dipimpin Sir Leonard Woolley di situs Ur, yang sekarang terletak di selatan Irak.
-
Siapa yang menemukan tengkorak kuno itu? Tengkorak manusia kuno berusia 6.500 tahun ditemukan Museum Penn, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
-
Apa yang ditemukan dari modifikasi tengkorak? Hasil dari perbandingan ini secara jelas mengungkapkan, tidak ada kesamaan antara tengkorak yang dipipihkan milik suku Hirota dengan bagian belakang tengkorak yang tidak dimodifikasi milik kelompok pribumi lain.
-
Dimana tengkorak itu ditemukan? Tengkorak ini ditemukan di pemakaman kota kuno Lato, yang mengarah pada penemuan-penemuan arkeologi menakjubkan di seluruh wilayah itu.
Saudara tertua, diperkirakan berusia antara 20 dan 40 tahun, kulit kepalanya dibelah dan kemudian alat tajam dengan tepi miring digunakan untuk membuat empat garis berpotongan pada tulang depan tengkorak sehingga terbentuk lubang berbentuk persegi berukuran 30 milimeter. Demikian dikutip dari CNN, Jumat (24/2).
Studi yang menjelaskan dengan rinci temuan ini diterbitkan pada Rabu di jurnal PLOS ONE.
"Kita punya bukti bahwa trephination ini universal, jenis operasi yang menyebar luas selama ribuan tahun," jelas penulis studi, Rachel Kalisher dalam sebuah pernyataan.
"Tapi di Timur Dekat, kami jarang menemukannya - hanya ada belasan contoh operasi otak di seluruh kawasan ini. Harapan saya ini menambah lebih banyak contoh untuk catatan akademisi yang akan memperdalam pemahaman kami dalam bidang perawatan kedokteran dan dinamika kultural di kota-kota kuno di kawasan ini," papar kandidat doktoral Institut Arkeologi dan Dunia Kuno Universitas Joukowsky di Rhode Island ini.
Potongan tulang tengkorak yang diambil dari kepala pria tersebut juga ikut dikubur.
Makam tersebut ditemukan di area pertemuan daerah yang berdekatan dengan istana Zaman Perunggu akhir di Tel Megiddo. Ini mendorong para peneliti meyakini dua bersaudara tersebut berasal dari kalangan elit atau kemungkinan anggota kerajaan. Tes DNA mengungkapkan kedua pria itu memiliki hubungan darah.
Mereka dikubur dengan tembikar Cypriot, makanan, dan barang berharga lainnya, sama seperti yang kerap ditemukan dalam makam orang-orang kalangan atas.
Saat masih hidup, kedua bersaudara ini sakit parah. Tengkorak mereka memiliki tanda-tanda penyakit. Namun mereka bisa bertahan selama bertahun-tahun dengan penyakitnya.
Menurut para peneliti, sang adik meninggal saat remaja atau saat berusia 20 tahunan karena penyakit menular seperti TBC atau kusta. Sedangkan kakaknya memiliki gigi geraham ekstra, sehingga mungkin menderiya kondisi genetik seperti displasia Cleidocranial yang berdampak pada gigi dan tulang.
Namun para peneliti tidak bisa menjelaskan mengapa sang kakak menjalani operasi otak. Praktik tersebut biasanya bertujuan untuk mengatasi tekanan pada tengkorak atau menangani gejala epilepsi atau sinusitis.
Kalisher menambahkan, catatan Mesopotamia kuno juga menyatakan operasi itu kemungkinan untuk "mengobati kondisi supranatural atau dunia lain".
Analisis peneliti menyatakan, sang kakak tersebut meninggal dalam beberapa hari atau jam setelah menjalani operasi, karena tulangnya belum benar-benar sembuh.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diketahui setelah dilakukan penelitian terhadap tengkorak dari Mesir Kuno yang berusia lebih dari 4.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
Baca SelengkapnyaGua ini juga pernah ditempati manusia Neanderthal.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini mengungkap profesi pemilik makam, yang dikubur bersama alat bedah ini.
Baca SelengkapnyaTemuan ini menghebohkan para ilmuwan karena mengungkap sejarah perawatan medis masa lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa bukti terdokumentasi paling awal dari praktik medis dan pembedahan berasal dari peradaban Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaTiga tengkorak kuno yang ditemukan berbentuk lonjong, mirip kepala alien.
Baca SelengkapnyaTengkorak sengaja dibikin lonjong dengan tujuan khusus.
Baca SelengkapnyaSisa otak dan kulit dari dua individu ini ditemukan di situs Zaman Perunggu terkenal di Turki.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap penggunaan teknik berburu digunakan 10.000 tahun lebih awal daripada yang diketahui sebelumnya.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaIni merupakan contoh roda paling awal yang pernah ditemukan.
Baca Selengkapnya