Palestina Tolak Permintaan Israel Kembalikan Peluru yang Menewaskan Shireen Abu Aqla
Merdeka.com - Otoritas Palestina (PA) menolak permintaan Israel untuk menggelar penyelidikan bersama atas pembunuhun jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqla. Shireen ditembak sampai tewas oleh tentara Israel saat meliput di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (11/5) pagi.
Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein al-Sheikh juga menyampaikan pihaknya menolak permintaan Israel untuk menyerahkan peluru yang menewaskan Shireen.
"Israel meminta penyelidikan bersama dan menyerahkan peluru yang membunuh jurnalis Shireen, kami menolak hal itu, dan kami menegaskan penyelidikan kami akan diselesaikan secara mandiri," jelasnya di Twitter, dilansir laman Al Arabiya.
-
Siapa yang dibunuh oleh tentara Israel? Ya, mereka kembali menyerang anak-anak Gaza Palestina yang tidak bersalah dan tidak berdosa.
-
Kenapa jurnalis di Gaza jadi target? Jurnalis Palestina terbunuh pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang pernah terjadi dalam konflik manapun dalam 100 tahun terakhir. Dalam dua bulan sejak 7 Oktober 2023, jumlah jurnalis yang terbunuh telah melampaui jumlah jurnalis yang terbunuh selama Perang Dunia II,' demikian pernyataan dalam permohonan tersebut, seperti dikutip dari MEE.
-
Bagaimana tentara Israel membenarkan pembunuhan jurnalis yang berafiliasi dengan Hamas? Ketika ditanya mengenai jumlah jurnalis yang tergabung dalam jaringan Al-Aqsa yang telah terbunuh, seorang juru bicara senior militer Israel mengatakan 'tidak ada perbedaan' antara bekerja untuk media tersebut dan menjadi anggota sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam.
-
Siapa yang diizinkan membunuh jurnalis di Gaza menurut tentara Israel? Tentara Israel menyatakan media yang berafiliasi dengan kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas adalah target militer yang sah, sehingga jurnalis yang bekerja untuk media tersebut boleh dibunuh.
-
Apa yang terjadi pada sipir Israel di Tepi Barat? Sipir Israel Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Pembunuhan Bermotif Politik Seorang sipir di penjara Israel ditemukan tewas di rumahnya di Tepi Barat yang diduduki, Palestina dan diduga korban pembunuhan.
-
Di mana kejadian eksekusi oleh tentara Israel terjadi? Peristiwa keji itu terekam kamera di Jalan al-Rasyid, bagian barat Jalur Gaza dekat bundaran Nabulsi di barat daya Kota Gaza, di mana terdapat posisi pasukan Israel.
Al Sheikh menegaskan, semua bukti dan pernyataan saksi mata membenarkan bahwa Shireen dibunuh unit pasukan khusus Israel.
"Kami akan menginformasikan keluarganya, AS (Amerika Serikat), Qatar, dan semua pihak berwenang dan masyarakat terkait hasil penyelidikan yang dilakukan dengan sangat transparan," jelasnya.
Direktur Institut Forensik Palestina, Rayan al-Ali mengatakan peluru telah ditemukan dan sedang diperiksa secara mendalam untuk memastikan siapa yang menembakkan peluru tersebut.
Israel sebelumnya menuding milisi Palestina yang menembak Shireen. Namun sejumlah saksi mata membantah klaim tersebut.
Ali Samoudi, rekan Shireen yang merangkap sebagai produser yang ditembak di punggungnya, mengatakan klaim Israel itu merupakan sebuah kebohongan. Samoudi mengatakan tidak ada warga sipil maupun orang bersenjata di sekitar lokasi liputan saat mereka tiba. Dia juga mengatakan tidak ada penembakan dan insiden lainnya di lokasi.
Para jurnalis yang datang meliput penggerebekan pasukan Israel itu juga memakai rompi bertuliskan "PRESS" (pers) dan melewati pasukan Israel agar mereka tahu ada wartawan di TKP.
"Penjajah itu memang pembunuh dan penjahat, mereka menembak kami tanpa alasan," kata Samoudi yang kondisinya stabil.
"Tidak ada orang bersenjata dan kami tidak bisa membahayakan nyawa kami dan menyampaikan narasi yang salah, tentara Israel adalah pendusta dan penjahat dan keji," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Tutup Kantor Berita Aljazeera, Peralatan Siaran Disita dan Situs Diblokir
Baca SelengkapnyaIsrael menembakkan artileri ke rombongan jurnalis yang meliput di Libanon selatan, menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaJurnalis cantik di Jalur Gaza ini berusia 11 tahun.
Baca SelengkapnyaSejumlah tentara Israle menyerbu kantor biro Aljazeera di Ramallah, Tepi Barat dan memerintahkan untuk tutup dalam waktu 45 hari.
Baca SelengkapnyaMomen pemakaman diselimuti isak tangis keluarga dan kerabat saat mengantarkan jenazah Samer Abu Daqqa.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Israel belum memberikan komentar terkait serangan tersebut, tiga orang lainnya juga mengalami luka.
Baca SelengkapnyaBerikut video adzan di Gaza yang membuat hati pilu.
Baca SelengkapnyaAl Jazeera menyampaikan kedua jurnalisnya reporter dan juru kamera dibunuh di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza.
Baca SelengkapnyaVideo kebiadaban sniper Israel sengaja bunuh wanita pengungsi ramai disorot. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaTerbaru, tentara Israel memblokir sebuah truk pengiriman air yang hendak menuju Rumah Sakit layanan dialisis di Jenin.
Baca SelengkapnyaKekejaman tentara Israel pun masih harus dirasakan masyarakat di Jalur Gaza. Salah satunya yakni wanita yang hendak mencari makanan berikut ini.
Baca SelengkapnyaDia sudah menerima pesan ancaman dari Israel lewat ponselnya pada Mei lalu.
Baca Selengkapnya