'Para Pejabat China Sudah Biasa Plagiat Karya Akademis'
Merdeka.com - Pejabat tinggi Partai Komunis China melakukan plagiat dalam penyusunan tesis akademis mereka. Laporan itui adalah hasil temuan dari kantor berita AFP.
Seorang mantan wakil presiden, hakim mahkamah agung, pejabat keamanan, dan ketua partai di Xinjiang diketahui termasuk mereka yang menyalin karya orang lain tanpa menyebut sumber kutipannya.
Dilansir dari laman Asia One, Sabtu (9/3), tahun lalu Dewan Negara atau Kabinet China merilis buat pertama kalinya panduan untuk meningkatkan integritas akademis setelah banyak muncul kasus plagiarisme dan mereka yang melanggar diancam hukuman berat.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa saja mantan pejabat Partai Komunis China yang bekerja di Temu? Perusahaan induk dari perusahaan e-commerce, Temu yang berbasis di Tiongkok mempekerjakan sekelompok mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok di antara para eksekutif puncaknya.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang ditiru oleh penipu? Nama Baim Wong memang sering digunakan sebagai modus penipuan pemberian hadiah.
Bulan lalu Akademi Perfilman Beijing mencabut penghargaan kepada aktor populer Zhai Tianlin setelah dia diketahui pernah menyalin karya orang lain ketika akan lulus dari bangku kuliah.
Skandal itu sempat ramai diperbincangkan di media sosial China.
AFP kemudian meneliti karya tesis dari 12 pemegang gelar master dan doktor para pejabat China yang tersedia dalam basis data di kementerian pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dari 12 itu ternyata ada enam kasus tesis yang mengutip karya orang lain tanpa menyebut sumber.
Kualifikasi pendidikan biasanya terkait dengan promosi jabatan di dalam partai.
Skandal Zhai Tianlin muncul pada Agustus tahun lalu ketika dalam sebuah video siaran langsung dia mengatakan tidak tahu soal basis data Infrastruktur Pengetahuan Nasional China, perpustakaan daring di Negeri Tirai Bambu.
"Para pejabat universitas semua tahu soal ini karena juga adalah pejabat pemerintah. Mereka berasal dari tempat yang sama," ujar Li Datong, mantan editor China Youth Daily.
"Ijazahnya sih asli, bukan beli di pinggir jalan, tapi isinya palsu. Praktis semacam ini sudah lazim di kalangan para pejabat," kata Li.
AFP menganalisis sejumlah tesis dengan perangkat lunak khusus untuk mendeteksi plagiarisme. Dari enam pejabat yang melakukan plagiat itu tidak satu pun yang bisa dimintai komentar atau tanggapan oleh AFP atas masalah ini.
Karya plagiat juga ditemukan pada disertasi doktoral Chen Quanguo, anggota elit Politburo Partai Komunis China dan pejabat top di Xinjiang. Chen adalah sosok tokoh politik yang tengah meroket namanya.
Tesisnya yang berjudul "Penelitian Terhadap Hubungan antara Akumulasi Modal Manusia dan Pembangunan Ekonomi di China Tengah" memuat lebih dari 60 paragraf hasil salinan dari karya orang lain.
Bab Pembukaan dari tesis Chen adalah salinan persis kata per kata dari tesis 2002 berjudul "Analisis Ekonomi Modal Manusia" yang ditulis Mo Zhihong untuk Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial China.
Chen lulus dari Universitas Teknologi Wuhan pada 2004. Pihak kampus tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP soal ini.
Wakil Presiden China Li Yuanchao yang menjabat pada 2013 hingga 2018 menulis disertasi doktor berjudul "Sejumlah Masalah dalam Produksi Seni dan Budaya Sosialis" pada 1998.
Dalam karyanya ada 20 paragraf yang mirip dengan tesis pada 1991 berjudul 'Perlunya Budaya dan Spiritual dalam Kumpulan Masyarakat Sosialis" karya Zhang Mingeng.
Pada 2004, tesis doktoral wakil presiden Mahkamah Agung Rakyat, Zhang Shuyuan, memuat puluhan paragraf yang sama dengan disertai yang pernah ditulis Tan Wei setahun sebelumnya berjudul "Sistem Dan Teori Pengadilan Ulang Kriminal".
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dekan FIB UGM Setiadi mengatakan tim Ad Hoc telah bekerja melakukan fakta dan bukti soal tuduhan plagiasi tersebut.
Baca SelengkapnyaUGM membentuk tim untuk mendalami permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini dirayakan secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dan menarik perhatian publik terhadap plagiarisme di berbagai industri dan tempat kerja.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak mempertanyakan keasilan disertasi Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaViralnya kasus perselingkuhan itu membuat sang pria dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaPria ini ditahan karena mengganggu ketertiban umum dan peraturan dunia maya.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi itu terjadi mulai dari tahun 2022 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaAset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.
Baca SelengkapnyaTernyata ada WNA China jadi joki untuk ujian bahasa Inggris. Sekarang dia ditangkap.
Baca SelengkapnyaPotongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Berisi Informasi Penting China Kuno
Baca SelengkapnyaTersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.
Baca Selengkapnya