Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai kanan radikal Jerman umumkan agenda anti-Islam

Partai kanan radikal Jerman umumkan agenda anti-Islam Kongres Partai Alternatif Jerman (AfD). ©2016 Merdeka.com/AFP/Philipp Guelland

Merdeka.com - Partai Alternatif Jerman (AfD) yang sedang menanjak popularitasnya mengumumkan manifesto ideologi bagi para kader. Di dalam naskah itu, terdapat keterangan perlunya setiap anggota menyukseskan agenda anti-Islam.

Kantor berita AFP melaporkan, Senin (2/5), kebijakan konkret dari agenda itu salah satunya pembatasan imigran muslim masuk ke Jerman. Partai yang memiliki 2.400 anggota tetap itu menegaskan kebijakan pemerintah yang ramah imigran, memicu pertambahan populasi muslim di Negeri Panzer.

"Islam bukan bagian dari Jerman," seperti dikutip dari kertas kerja AfD seusai kongres di Kota Stuttgart akhir pekan lalu.

Orang lain juga bertanya?

Selain membatasi jumlah imigran dari negara mayoritas muslim, AfD mengusulkan moratorium pendirian masjid, larangan menyuarakan azan memakai pengeras suara, serta mencabut hak memakai jilbab di sekolah umum.

Salah satu petinggi AfD dalam kongres akhir pekan lalu menyatakan Jerman terlalu lama mengedepankan dialog dengan komunitas muslim moderat. Sementara faksi radikal dan politis dalam agama Islam akan selalu ada, sehingga perlu ditangani dengan pendekatan lebih keras.

"Islam selalu politis, itu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri," ujarnya dalam orasi politik.

Dalam konfirmasi terpisah, Joerg Muethen, wakil ketua AfD menyatakan partainya mempromosikan konservatisme moderat untuk rakyat Jerman. Selain menolak Islamisasi, partai sayap kanan ini ingin negaranya tak lagi bergabung dengan Uni Eropa, mengutamakan keluarga heteroseksual, serta mewajibkan lagi anak muda mengikuti wajib militer.

"Nilai-nilai yang kami tawarkan memang penguatan nasionalisme tapi masih dalam dosis sehat," kata Muethen soal tudingan partainya memiliki kemiripan ideologis dengan Nazi.

AfD semakin populer dua tahun terakhir. Partai ini sudah berhasil mendudukan wakilnya di 16 parlemen negara bagian. Baru berdiri pada 2013, AfD sukses menjadi oposisi paling kuat bagi pemerintahan Kanselir Angela Merkel yang ramah imigran. Kebangkitan AfD menandakan politik sayap kanan sedang marak di Benua Biru. Partai Front Nasional Prancis ataupun Partai Kebebasan Austria yang berhaluan kanan radikal, belum lama juga memenangkan pemilu regional.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Parlemen Jerman Larang Simbol Segitiga Merah Terbalik Hamas, Alasannya Konyol
Parlemen Jerman Larang Simbol Segitiga Merah Terbalik Hamas, Alasannya Konyol

Parlemen Jerman Larang Simbol Segitiga Terbalik Hamas, Alasannya Konyol

Baca Selengkapnya
Pengamat Kritisi Dukungan FPI ke AMIN, Khawatir Aksi Penolakan Konser Musik Terjadi Lagi
Pengamat Kritisi Dukungan FPI ke AMIN, Khawatir Aksi Penolakan Konser Musik Terjadi Lagi

Trubus khawatir, sikap FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika AMIN menang

Baca Selengkapnya
Jilbab Dilarang pada Masa Orba
Jilbab Dilarang pada Masa Orba

Jilbab di masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dijumpai, bahkan sempat dilarang pemerintah.

Baca Selengkapnya
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran, Dianggap Budaya Asing
Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran, Dianggap Budaya Asing

Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!

DMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.

Baca Selengkapnya
Denmark Sahkan Undang-Undang Larangan Pembakaran Alquran, Catat Kapan Berlakunya
Denmark Sahkan Undang-Undang Larangan Pembakaran Alquran, Catat Kapan Berlakunya

Sebelum berlaku, Ratu Margrethe perlu menandatangani undang-undang itu secara resmi.

Baca Selengkapnya
Swiss Sahkan UU Larangan Pakai Cadar, Terapkan Denda Rp17 Juta Bagi yang Melanggar
Swiss Sahkan UU Larangan Pakai Cadar, Terapkan Denda Rp17 Juta Bagi yang Melanggar

Swiss resmi melarang penggunaan cadar, setelah parlemen mengesahkan UU terkait pemakaian penutup wajah.

Baca Selengkapnya
Muslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024
Muslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024

Muslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024

Baca Selengkapnya
PM Swedia Khawatir Semakin Banyak Orang Ajukan Izin untuk Membakar Alquran
PM Swedia Khawatir Semakin Banyak Orang Ajukan Izin untuk Membakar Alquran

Setelah insiden pembakaran Alquran di hari Iduladha bulan lalu, semakin banyak izin yang masuk ke polisi untuk demo sambil membakar kitab suci umat Islam ini.

Baca Selengkapnya