Pelaku Penembakan di Texas Tembak Neneknya Sebelum Berangkat ke Sekolah
Merdeka.com - Remaja 18 tahun yang menembak mati 19 anak sekolah dasar dan dua orang dewasa di sekolah dasar Robb Elementary, Uvalde, Texas, Amerika Serikat, hari ini juga menembak neneknya sebelum berangkat ke sekolah itu. Demikian dikatakan aparat penegak hukum kepada CNN.
Senator Texas Roland Gutierrez mengutip Texas Rangers menuturkan, neneknya kini sudah dibawa ke San Antonio dalam kondisi yang masih bertahan hidup.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Salvador Ramos itu tewas oleh petugas keamanan setelah dia melancarkan aksinya.
-
Apa yang terjadi pada penembakan massal di Texas? Yang terbaru insiden penembakan massal di sebuah mal di Texas.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
Kepala polisi Distrik Uvalde Pete Arredondo mengatakan pelaku diyakini bertindak sendirian.
Sersan Erick Estrada dari Departemen Keselamatan Publik Texas mengatakan kepada CNN, pelaku menabrak sebuah kendaraan ketika mengemudi di dekat sekolah itu setelah menembak neneknya.
"Tersangka sempat menabrak di dekat sekolah. Saat itulah dia keluar dari mobilnya dan membawa sesuatu yang menurut saya itu senapan dan dia mencoba masuk ke sekolah kemudian kontak senjata dengan aparat keamanan," kata Estrada, seperti dilansir CNN, Rabu (25/5).
Dia juga menuturkan, si pelaku memakai rompi antipeluru, membawa senapan, dan tas ransel. Ramos juga sempat masuk ke beberapa kelas di sekolah itu, ujar Estrada.
Arredondo mengatakan, selain korban tewas ada juga korban luka dalam insiden itu.
Peristiwa penembakan ini mengingatkan orang akan kejadian serupa di Sandy Hook, Connecticut pada 2012 yang menewaskan 26 orang, termasuk 20 anak sekolah dasar berusia 6-7 tahun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang mahasiswa berusia 32 tahun melepaskan tembakan di kampusnya hingga menewaskan dua orang.
Baca SelengkapnyaPelaku diamankan setelah petugas melakukan penyelidikan dan keterangan saksi-saksi.
Baca SelengkapnyaPeluru yang ditembakkan pelaku mengenai pelipis dan pipi hingga tembus ke tengkuk AKP Ulil
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri usai menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaAKP Dadang bahkan dijerat pasal pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan terjadi di Kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengatakan AKP Dadang melepaskan tembakan ke arah AKP Ulil dari jarak dekat.
Baca Selengkapnya