Pengunjuk Rasa Myanmar Jadikan Telur Paskah Simbol Pembangkangan
Merdeka.com - Para penentang kekuasaan militer di Myanmar menggoreskan pesan para pengunjuk rasa pada telur Paskah pada Minggu, sementara yang lainnya kembali beraksi di jalan-jalan berhadapan dengan pasukan keamanan setelah pada malam harinya digelar upacara menyalakan lilin untuk ratusan korban yang terbunuh sejak kudeta 1 Februari.
Pesan-pesan seperti “Kita harus menang”, “Revolusi Musim Semi”, “Keluar MAH (Min Aung Hlaing)” dan lainnya tertulis di atas permukaan telur yang dibagikan di media sosial. Paskah tidak dirayakan secara luas di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan, angka kematian naik menjadi 557 sampai Sabtu.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa yang dilakukan massa bela Palestina? Ratusan warga yang tergabung dari Majelis Ormas Islam (MOI) menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12).
“Orang-orang di seluruh Burma terus melawan demi berakhirnya kediktatoran, demi demokrasi, dan HAM,” jelas kelompok tersebut, dilansir Reuters, Minggu (4/4).
Walaupun korban terus menerus berjatuhan, para pengunjuk rasa terus melakukan aksinya setiap hari baik di kota-kota besar maupun kecil, menentang kembalinya kekuasaan militer.Pada Minggu pagi, ratusan orang berunjuk rasa di kota Mandalay, beberapa berjalan kaki dan lainnya menggunakan motor, sebelum polisi dan tentara membubarkan mereka.
Para pengunjuk rasa juga berkumpul di beberapa daerah lainnya. Belum ada laporan kekerasan dalam aksi tersebut.
Polisi dan seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentarnya.
Para penentang kekuasaan militer juga merancang aksi pembangkangan sipil melalui pertunjukan kreatif pada Hari Paskah menggunakan telur.
AAPP menyampaikan, sebanyak 2.658 orang ditangkap, termasuk empat perempuan dan seorang pria yang diwawancarai kru CNN di jalan di kota Yangon pekan lalu.
Seorang juru bicara CNN mengatakan pihaknya mengetahui laporan penangkapan itu setelah kunjungan timnya. Pihaknya mendesak pihak berwenang memberikan informasi terkait hal tersebut dan membebaskan para tahanan.
Pada Jumat, militer memerintahkan penyedia internet untuk memutus layanan nirkabel mulai Jumat, menutup akses sebagian besar pelanggan, meskipun beberapa pesan dan gambar masih bisa diunggah dan dibagikan.
Pihak berwenang juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk hampir 40 selebriti yang menentang aturan militer, termasuk influencer media sosial, penyanyi, dan model.
Salah satu orang yang masuk dalam daftar penangkapan yaitu seorang narablog Thurein Hlaing Win. Kepada Reuters dia mengungkapkan dia kaget dirinya disebut seorang kriminal di televisi dan kemudian melarikan diri untuk bersembunyi.
“Saya tidak melakukan sesuatu yang buruk atau jahat. Saya berada di pihak yang benar. Saya mengikuti jalur yang saya yakini. Antara baik dan buruk, saya memilih yang baik,” ujarnya melalui telepon.
“Jika saya dihukum untuk itu, hati nurani saya jelas. Keyakinan saya tidak akan berubah. Siapapun tahu kebenaran.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaSalat Jumat ini digelar sebelum para pengunjuk rasa dari berbagai elemen ini menyampaikan aspirasi dan tuntutannya kepada parlemen.
Baca SelengkapnyaRatusan massa membentangkan spanduk di gerbang lalu membakarnya
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaMassa pendukung hak angket yang geram langsung menyerang massa penolak hak angket.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMereka dibubarkan secara paksa hingga nyaris terinjak kaki kuda oleh pasukan polisi Israel.
Baca Selengkapnya