Pimpinan jihad Mesir minta Sphinx dan Piramida dihancurkan
Merdeka.com - Pemimpin jihad asal Mesir, Murgan Salem al-Gohary, menyerukan seluruh Muslim agar menghancurkan patung Sphinx dan Piramida Giza di Mesir. Dia menganggap kedua situs bersejarah itu sebagai berhala.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Senin (12/11), Gohary mengatakan muslim bertanggung jawab menghancurkan patung, situs, atau benda lain berpontensi untuk disembah manusia seperti diajarkan dalam Islam. "Ini sama seperti apa yang saya lakukan bersama Taliban saat menghancurkan patung Budha di Afghanistan. Saat itu pemerintah gagal melakukannya," katanya.
Gohary menyampaikan pendapat ini disela-sela wawancara dengan stasiun televisi swasta Mesir, dua hari lalu. Televisi ini banyak disaksikan oleh warga Mesir dan Arab. Lelaki pernah dihukum dua kali dibawah pemerintahan mantan Presiden Husni Mubarak ini muncul setelah ribuan orang dari kelompok Islam konservatif berkumpul di alun-alun Tahrir, Ibu Kota Kairo. Saat itu mereka menyerukan agar Syariah Islam menjadi dasar undang-undang baru Mesir.
Balasan atas pernyataan Gohary, wakil presiden dari Partai Ennahda Tunisia, Sheikh Abdul Fattah Moro, menyebut dalam sejarah perkembangan Islam di Mesir, Amr ibn al-Aas, komandan militer Arab saat itu, justru tidak menghancurkan Piramida ketika menaklukkan Mesir. "Nabi itu menghancurkan berhala sebab orang menyembahnya. Tapi Sphinx dan Piramida itukan tidak disembah," kata Moro mempertanyakan.
Surat kabar Egypt Independent menyebut Gohary (50 tahun) memang terkenal sebagai pembela kekerasan. Dia telah dijatuhi hukuman penjara dua kali, bahkan satu dari antara hukuman itu merupakan penjara seumur hidup. Namun, Gohary berhasil melarikan diri ke Afghanistan.
Lima tahun Gohary kemudian pergi dari Pakistan menuju Suriah, dimana dia akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Mesir. Setelah kejatuhan rezim Husni Mubarak awal tahun lalu, dia dilepaskan oleh pengadilan.
Beberapa bulan terakhir ketakutan juga muncul di kalangan warga Mesir terhadap kekuatan politik kelompok Salafi. Ini lantaran muncul perdebatan terhadap barang-barang antik Mesir.
"Kelompok Salafi pernah meminta agar patung firaun ditutupi karena mereka menganggap sebagai berhala," ucap ahli sejarah Mesir kuno, Ahmad Osman, kepada stasiun televisi Al Arabiya. Dia mengatakan kelompok Salafi memang mengikuti prinsip keagamaan koservatif dan melihat patung-patung dilarang dalam Islam.
Banyak warga Mesir berharap kepada Presiden Muhammad Mursi dapat melestarikan peninggalan budaya Mesir kuno dengan baik. Pemerintah Mesir baru-baru ini mengumumkan akan membuka lebih banyak lagi harta karun yang masih terkubur.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Piramida ini dibangun sekitar tahun 2566–2558 SM, pada masa Dinasti Keempat.
Baca SelengkapnyaTulisan Misterius Pada Patung Sphinx Akhirnya Terpecahkan Setelah 200 Tahun, Begini Bunyinya
Baca SelengkapnyaSederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama 200 hari astronot ini punya misi mengabadikan Piramida Giza Mesir dari luar angkasa.
Baca SelengkapnyaMisterius, Arkeolog Temukan Susunan Batu Melingkar di Pegunungan, Lebih Tua dari Piramida Mesir
Baca SelengkapnyaPeneliti Pakai Robot untuk Lihat Bagian Dalam Piramida Giza, Ternyata Begini Isinya
Baca SelengkapnyaCak Imin berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPria asal Brasil, Yanis Terzis (35) terbang di atas beberapa situs Mesir kuno.
Baca SelengkapnyaTerdapat fakta menarik bahwa garis lintang Piramida Agung Giza sesuai dengan kecepatan cahaya.
Baca Selengkapnya