Plintat-plintutnya Trump tarik mundur pasukan AS dari Suriah
Merdeka.com - Pejabat senior di pemerintahan Amerika Serikat kemarin mengatakan Presiden Donald Trump sudah memerintahkan para pemimpin militer untuk mulai menarik mundur pasukan AS dari Suriah.
Dalam sebuah rapat dengan para pejabat keamanan nasional dua hari lalu, Trump menekankan pasukan AS bisa terlibat dalam tugas memberi pelatihan untuk tentara lokal buat mengamankan kawasan yang sudah direbut kembali dari tangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Namun Trump menyatakan misi pasukan AS tidak akan berlangsung lebih lama setelah ISIS semakin kalah dan dia berharap negara lain, terutama negara Arab kaya di Timur Tengah untuk mengambil alih tugas mengamankan kawasan, termasuk mengerahkan pasukan mereka sendiri.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa yang diminta mundur? Adapun keenam caleg yang diminta mundur tersebut di antaranya dari Dapil 13 meliputi Batang, Pekalongan dan Pemalang, yakni Achmad Ridwan dan satu orang belum terkonfirmasi. Kemudian di Dapil 2 meliputi Kendal, Kabupaten Semarang dan Salatiga ada Diah Kartika Permatasari.Di Dapil 8 meliputi Magelang, Kota Magelang, Boyolali, yakni Eko Susilo dan Dwi Adi Agung Nugroho. Kemudian di Dapil 9 meliputi Purworejo, Wonosobo dan Temanggung ada Elisabeth Intan Kurniasari.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Siapa yang dapat memberhentikan presiden? Selain itu, amandemen ketiga pada tahun 2001 menambahkan pasal 7A, 7B, dan 7C UUD 1945 yang mengatur tentang prosedur pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden oleh MPR atas usul DPR, dengan syarat-syarat tertentu.
-
Siapa pejabat senior kemlu AS yang mengundurkan diri? Pada tanggal 28 Mei, Stacy Gilbert, yang menjabat sebagai Kepala Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi di Kementerian Luar Negeri AS, menginformasikan kepada para staf mengenai pengunduran dirinya.
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
Dalam rapat itu Trump berulangkali mengatakan keinginannya buat menarik mundur pasukan AS meski komandan Timur Tengah pasukan AS berpendapat sebaliknya.
Dalam jumpa pers di Gedung Putih Trump mengatakan, "Saya ingin keluar dari Suriah. Saya ingin memulangkan tentara kita."
AS, kata Trump, sudah menghabiskan dana sebesar USD 7 triliun di Timur Tengah dalam 17 tahun terakhir. Angka itu ternyata termasuk biaya perang di Afghanistan melawan Taliban di Asia Selatan yang tahun lalu Trump setuju untuk meningkatkan alokasi dana di sana.
Tentara Amerika ©2018 Merdeka.com
"Jadi kini sudah waktunya. Sudah waktunya. Kita berhasil mengalahkan ISIS," ujar Trump, seperti dilansir laman the Washington Post, Kamis (4/4). "Tapi terkadang kini sudah waktunya kita pulang dan kita mempertimbangkan dengan sangat serius, oke?"
Trump sudah sering mengungkit angka USD 7 triliun ini, termasuk di masa kampanye meski pengamat memperkirakan angka sebenarnya hanya separuh dari itu.
Dalam pidato di Institut Perdamaian, Kepala Komando Pusat AS Jenderal Joseph l Votel mengatakan, "Banyak kemajuan kita raih dalam dua tahun terakhir, tapi bagian tersulit adalah apa yang ada di depan kita sekarang."
Yang dimaksud Vottel adalah peran militer AS dalam 'mengamankan Suriah' dan 'pembangunan kembali untuk jangka panjang' usai ISIS dikalahkan.
Votel bersama Menteri Pertahanan Jim Mattis juga sudah berulang kali mengatakan dalam beberapa bulan ini bahwa pasukan AS akan tetap bertahan di Suriah untuk memastikan stabilitas dan resolusi politik usai perang.
Dalam pidato di Negara Bagian Ohio pekan lalu Trump mengatakan Amerika akan segera keluar dari perang di Suriah setelah mengalahkan ISIS.
Namun pejabat senior AS kemarin mengatakan kepada NBC News, dalam rapat dengan pejabat keamanan nasional itu Trump juga akhirnya memutuskan pasukan AS akan bertahan di Suriah sedikit lebih lama meski akhirnya akan segera ditarik mundur.
"Presiden memperlihatkan ketidaksukaannya tentang wacana bertahan di Suriah untuk jangka panjang," kata pejabat itu, seperti dilansir laman Sputnik News, Rabu (4/4).
Trump akhirnya mengambil keputusan itu setelah Menteri Pertahanan Jim Mattis dan pejabat keamanan lain mengatakan penarikan mundur total pasukan AS akan menimbulkan risiko bagi apa yang telah diraih militer AS.
"Kita tidak akan segera mundur tapi juga presiden tidak ingin tetap bertahan untuk jangka panjang," kata si pejabat.
Pentagon sebelumnya mengatakan saat ini ada sekitar 2.000 personel pasukan AS di Suriah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaLagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaPresiden AS, Joe Biden, berkunjung ke Israel pada Rabu, menyampaikan dukungannya pada PM Benjamin Netanyahu dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPejabat-Pejabat Kemlu AS Mundur karena Kebijakan Joe Biden di Gaza
Baca SelengkapnyaDonald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca SelengkapnyaPentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaPentagon mengonfirmasi hengkangnya kapal perang USS Abraham Lincoln ini.
Baca SelengkapnyaKapal induk perang Amerika Serikat pembawa jet tempur dilaporkan telah mendekat di perairan Mediterania timur.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca Selengkapnya