Puluhan kapal misterius terdampar di Jepang, isinya mayat
Merdeka.com - Selama dua bulan terakhir, peristiwa misterius terjadi di pantai barat laut Jepang. Setidaknya 11 kapal kayu terdampar di beberapa lokasi Prefektur Fukui dan Ishikawa. Total dari kapal-kapal itu terdapat 22 mayat sudah membusuk. Kapal berisi mayat itu terdampar berturut-turut.
Kejadian paling akhir adalah 22 November lalu, ketika polisi menemukan sebuah kapal berisi enam jenazah di bibir pantai kawasan Fukui. Total ada 34 kapal, baik kosong melompong maupun berisi mayat, terdampar di lepas pantai Jepang.
Kondisi mayat begitu mengenaskan, karena diperkirakan berminggu-minggu terapung di kapal setelah tewas, sehingga otopsi ataupun penyelidikan sulit dilakukan.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
ABC News melaporkan, Selasa (1/12), Patroli Pantai Jepang berjanji akan melacak dari mana dan mengapa penumpang kapal kayu itu tewas mengenaskan. Dari temuan awal, kemungkinan para korban adalah nelayan asal Korea Utara. Ada aksara Hangeul di sisi beberapa kapal, bertuliskan 'Tentara Rakyat Korea'. Itu adalah nama resmi militer Korut.
"Dilihat dari jenis kapal kayu yang kecil ini, nelayan di Jepang tidak biasa menggunakannya," kata Juru Bicara Patroli Laut Jepang, Yuka Amao.
Kapal terdampar berisi mayat di Jepang ©2015 Merdeka.com
Teori pertama yang berkembang, mereka nelayan resmi di Korut, tapi terjebak badai sehingga tewas. Arus kemudian membawa mereka ke Laut Jepang. Beberapa tahun terakhir nelayan dari Semenanjung Korea memang sedang rajin berburu cumi-cumi di perairan dekat Negeri Sakura. Para nelayan itu berulang kali diusir Patroli Laut Jepang karena kedua negara tidak punya perjanjian bidang maritim.
Namun teori lain menyatakan mereka adalah warga Korut yang berusaha kabur dari negaranya, menyeberang ke Korsel, tapi di tengah jalan terkena musibah. Ini didukung data bahwa kapal berisi mayat, ataupun kosong melompong lalu terdampar di Jepang, sering terjadi.
Pada 2013, otoritas laut Jepang menemukan 80 kasus kapal kosong atau berisi mayat di tepian pantainya. Berikutnya tahun lalu, kasus serupa terjadi 65 kali. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaInformasi keberadaan pengungsi Rohingya ini mulai berembus di masyarakat setempat sejak Kamis (17/10) sore.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya