Putra Mahkota Saudi Tuduh Iran Bersalah atas Serangan Kapal Tanker di Teluk Oman
Merdeka.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akrab disapa MBS menuduh Iran melakukan serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk Oman beberapa waktu lalu. Dua kapal tanker meledak oleh hantaman rudal pada Kamis 13 Juni, di mana merupakan serangan kedua di jalur pelayaran strategis Selat Hormuz dalam sebulan terakhir.
Di tengah ketegangan meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Minggu (16/6/2019), serangan kapal tanker itu memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik meluas di kawasan Teluk, yang berisiko mempengaruhi harga minyak global.
"Kami tidak ingin ada perang di wilayah ini. Tetapi kami tidak akan ragu untuk menghadapi ancaman terhadap rakyat kami, kedaulatan kami, integritas wilayah kami dan kepentingan vital kami," kata MBS kepada harian pan-Arab Asharq al-Awsat, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Siapa yang menyerang kapal di Teluk Aden? Serangan Houthi menargetkan sebuah kapal komersial yang berlayar melalui Teluk Aden.
-
Siapa yang diprovokasi oleh bek Timnas Arab Saudi? Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, menjadi sasaran provokasi terbaru dari bek Timnas Arab Saudi, Ali Albulayhi.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal dengan provokasi? Salah satu pemain Arab Saudi yang dikenal piawai memprovokasi lawan adalah Ali Al Bulayhi.
"Rezim Iran tidak menghormati kehadiran perdana menteri Jepang sebagai tamu di Teheran, dan menanggapi upayanya (diplomatik) dengan menyerang dua kapal tanker, salah satunya adalah milik Jepang," tambah MBS dalam komentar publik pertamanya sejak serangan terkait.
Serangan Kamis terhadap dua kapal tanker Kokuka Courageous milik Jepang Jepang dan Front Altair yang dioperasikan Norwegia-- terjadi bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Teheran.
Sang pangeran juga menuduh "Iran dan para pengikutnya" bertanggungjawab atas serangan 12 Mei terhadap empat kapal tanker yang berlabuh di Teluk Oman, tepatnya di lepas pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA).
Menteri luar negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, pada hari Sabtu menyerukan kekuatan dunia "untuk mengamankan navigasi internasional dan akses ke energi".
Seruan tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya insiden serangan tanker di Teluk Oman telah membuat harga minyak mentah melonjak tajam.
"Kami tetap berharap bisa mencapai kerangka kerja yang lebih luas untuk kerja sama dengan Iran," kata Sheikh Abdullah dalam sebuah pertemuan di Bulgaria.
Sementara itu, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyerukan tanggapan "cepat dan tegas" terhadap ancaman pasokan energi setelah "aksi teroris" Kamis.
Iran telah berulang kali memperingatkan di masa lalu bahwa mereka dapat memblokir Selat Hormuz yang strategis, di mana itu merupakan ancaman terhadap kehadiran teknolog militer AS di kawasan Teluk.
Apabila Iran benar-benar memblokir Selat Hormuz, maka akan mengganggu lalu lintas kapal tanker minyak dari wilayah Teluk ke Samudra Hindia dan rute ekspor global.
Operator kapal tanker Jepang yang berbasis di Tokyo, Kokuka, mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa kapal yang diserang telah ditarik menuju pelabuhan di UEA.
"Kami masih belum tahu apakah kapal tanker itu menuju Khor Fakkan atau Fujairah karena mereka sangat dekat," kata seorang juru bicara, merujuk pada dua pelabuhan UEA di Teluk Oman.
Para ahli kelautan kemudian akan berusaha untuk mentransfer kargo yang sangat mudah terbakar ke pantai, menurut seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh media pemerintah Jepang.
Sementara kapal lainnya, Front Altair, telah meninggalkan perairan teritorial Iran, lapor beberapa sumber pada hari Sabtu.
"Kapal itu menuju ke daerah Fujairah-Khor Fakkan di Uni Emirat Arab," kata kepala pelabuhan untuk provinsi Hormozgan di Iran selatan, mengatakan kepada kantor berita semi-resmi ISNA.
"Kapal tanker telah meninggalkan perairan teritorial Iran," lanjutnya, menambahkan bahwa itu sedang ditarik dan disemprot dengan air untuk mendinginkan lambung pelayaran.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaPemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaKapal kargo bermuatan ribuan ton pupuk itu secara perlahan tenggelam di Laut Merah setelah diserang rudal oleh pasukan Houthi Yaman bulan lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan militan Houthi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap tumpahan minyak yang akan mencemari lautan.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaBela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaSosok Raja Yordania yang disebut sebagai pengkhianat usai tembaki drone Iran yang serang israel.
Baca SelengkapnyaHouthi mengaku tak akan menghentikan serangan ini sampai Israel menyudahi serangan brutalnya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaSerangan udara menghantam kilang minyak dan infrastruktur listrik, sehingga memicu kebakaran besar.
Baca Selengkapnya