Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan tahanan imigrasi Australia menolak pindah dari Pulau Manus

Ratusan tahanan imigrasi Australia menolak pindah dari Pulau Manus Detensi Imigrasi Australia di Pulau Manus. ©2017 abc

Merdeka.com - Sebanyak 606 pengungsi menolak meninggalkan tempat penahanan imigrasi Australia di Pulau Manus, Papua Nugini. Meski pemerintah Papua Nugini sudah memutus aliran listrik dan air, serta bakal mengirim pasukan, para pengungsi dan pencari suaka menolak dipindahkan tanpa ada kejelasan nasib mereka.

Kamp yang ada di dalam pangkalan angkatan laut Manus Island dinyatakan ditutup pada Selasa siang (31/10). Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Papua Nugini tahun lalu yang mengatakan kebijakan Australia untuk menahan pencari suaka yang tidak resmi dan tidak konstitusional.

Kini orang-orang yang tinggal di kamp di Pangkalan Angkatan Laut Lombrun takut akan keselamatan mereka di tempat penampungan alternatif yang tersedia. Mereka takut dengan ancaman dari penduduk setempat, seperti dilansir dari Associated Press, Rabu (1/11).

Koalisi Aksi Pengungsi yang berbasis di Sydney, Australia, mengatakan teknik penghilangan generator listrik pada Rabu pagi (1/11) membuat kamp tanpa listrik, termasuk toilet yang biasa beroperasi pada pompa listrik.

Untuk memenuhi kebutuhan air, mereka masih memiliki air ledeng, meski koalisi mengatakan tidak bisa diminum.

Behrouz Boochani, seorang pria asal Iran yang tinggal di kamp itu menuliskan cuitannya.

"Mereka mengambil generator pagi ini. Tidak ada kekuatan di seluruh pusat. Kamar kecil tidak berfungsi. Semua pengungsi terbangun lagi karena ketakutan." tulisnya.

Koalisi tersebut telah mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk menghentikan penutupan kamp tersebut.

Juru bicara koalisi Ian Rintoul mengatakan saat malam pertama tanpa petugas keamanan yang menjaga, setidaknya warga lolos dari serangan dan damai.

"Situasinya tidak bagus, tapi setidaknya tidak ada serangan di malam hari." kata Rintoul.

Rintoul mengatakan beberapa penduduk setempat membawa makanan dan air minum ke pagar sambil berkeliling, beberapa menjualnya ke orang-orang, yang lain menyumbangkan makanan tersebut.

Pejabat Papua New Guinea mengatakan fasilitas tersebut akan dikembalikan ke pasukan pertahanan pada hari Rabu, dan siapa pun yang tersisa akan dianggap melanggar basis militer.

Selama empat tahun, Australia sudah membiayai Papua Nugini, dan negara kepulauan Pasifik kecil, Nauru, untuk menampung pencari suaka yang mencoba mencapai pantai Australia dengan kapal.

Mereka adalah Muslim Rohingya dari Myanmar, Afghanistan, Iran, Sri Lanka dan negara-negara lain.

Australia sudah mengenali banyak pencari suaka. Mereka adalah pengungsi yang tidak bisa kembali ke tanah air mereka. Beberapa orang mengaku pengungsi yang ditolak sudah dikirim secara paksa ke rumah masing-masing.

Mereka yang menolak untuk dimukimkan kembali sudah mencoba mencapai negara itu (pantai Australia) dengan kapal. Padahal sebuah kebijakan melarang menyebrangi laut yang berbahaya tersebut.

Australia dan Papua Nugini masih tidak setuju mengenai siapa yang bertanggung jawab atas orang-orang Australia yang dikenali sebagai pengungsi, namun tidak akan menerima tempat tinggalnya sendiri.

Dari 606 laki-laki, sekitar 440 orang dianggap sebagai pengungsi yang sah, sementara sisanya dikategorikan sebagai pengungsi, termasuk sekitar 50 orang yang menolak untuk bekerja sama dengan proses penentuan, karena mereka mengatakan akan dipindahkan ke Papua Nugini secara tidak sah.

Otoritas Papua New Guinea telah mengerahkan polisi tambahan ke kota Lorengau dimana tiga pusat perumahan baru berada. Sekitar 100 orang melakukan protes orang awal pekan ini. Mereka menuntut Australia untuk mengambil kembali orang-orang tersebut dan mereka tidak tinggal di masyarakat. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya

Diketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.

Baca Selengkapnya
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi

Sebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat

Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.

Baca Selengkapnya
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Teror KKB Bikin Warga Mengungsi, Lima Kampung di Papua Kosong
Teror KKB Bikin Warga Mengungsi, Lima Kampung di Papua Kosong

Teror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Kapal Kayu Berisi Ratusan Pengungsi Rohingya yang Ditolak Warga Aceh
FOTO: Penampakan Kapal Kayu Berisi Ratusan Pengungsi Rohingya yang Ditolak Warga Aceh

Meski menolak kedatangan pengungsi Rohingya, warga Aceh tetap memberikan bantuan berupa makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie

Ratusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).

Baca Selengkapnya
838 Orang Bakal Direlokasi ke Tagulandang jika Gunung Ruang Erupsi Kembali
838 Orang Bakal Direlokasi ke Tagulandang jika Gunung Ruang Erupsi Kembali

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.

Baca Selengkapnya