Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi
Merdeka.com - Lembaga Energi Palestina mengatakan kelangkaan bahan bakar telah menghentikan satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza.
"Pembangkit listrik telah ditutup karena kekurangan bahan bakar. Persediaan bahan bakar tidak ada. Semua bagian kehidupan di Gaza akan terpengaruh," kata Wakil Ketua Lembaga Energi Palestina, Fathi el-Sheikh Khalil, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Jumat (1/11).
Pasokan listrik telah dipotong di sebagian besar wilayah Gaza pada Jumat pagi.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Bagaimana Israel membuat orang Gaza kelaparan? Masyarakat Palang Merah Palestina (PRCS) berulang kali memperingatkan kondisi kemanusiaan yang semakin menurun di wilayah tersebut, akibat Israel menutup perbatasan dan melarang masuknya bantuan ke Gaza.
-
Dimana terowongan Hamas berada? Laporan the Journal mengutip pejabat Israel yang menyebut pemimpin Hamas itu diyakini berada di terowongan pusat komando di bawah daerah Khan Younis bersama sejumlah sandera Israel.
-
Mengapa Israel melarang truk bantuan ke Gaza? Israel berdalih hal ini merupakan bentuk 'penguatan kebijakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil dan anak-anak di Gaza, khususnya dengan mencegah masuknya makanan, susu bayi, dan suplemen gizi,' kata kantor media Gaza.
-
Terowongan Hamas untuk apa? Sejak melancarkan serangan pada 7 Oktober, pasukan Israel berusaha menghancurkan terowongan Hamas yang dibangun di Jalur Gaza. Sebagian dari terowongan itu sudah dibom dan yang lainnya dibanjiri dengan air laut.
Khalil menyalahkan pemadaman listrik di Gaza akibat penghancuran terowongan oleh Israel. Terowongan itu digunakan untuk membawa bahan bakar ke Gaza. Dia juga menuduh Barat yang didukung Otoritas Palestina telah membebankan Hamas terlalu berat untuk masalah bahan bakar ini.
"Kurang dari 50 persen kebutuhan di Jalur Gaza saat ini dicakupi dari Israel dan kita tidak bisa mendapat bahan bakar dari Mesir karena adanya penghancuran terowongan dari Mesir," kata Khalil.
Pada pekan lalu Otoritas Palestina berjanji untuk memberikan bahan bakar ke Gaza tanpa pajak biasa, memungkinkan pemerintahan Hamas untuk membeli 400 ribu liter bahan bakar per harinya.
Namun, Khalil mengatakan pihak Otoritas Palestina membatalkan tawarannya terhadap pembebasan pajak, sehingga sulit bagi pemerintahan di Gaza untuk membeli bahan bakar.
Jalur Gaza, yang memiliki populasi penduduk 1,7 juta jiwa, itu memperoleh pasokan listrik dari tiga sumber berbeda, yakni dari Israel, Mesir, serta berasal dari satu-satunya pembangkit listrik yang berada di Jalur Gaza. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hamas Komentari Padamnya Listrik di RS Indonesia di Gaza, Pasokan Bahan Bakar Disetop Israel
Baca SelengkapnyaIsrael memutus pasokan listrik ke Jalur Gaza setelah diserang Hamas dengan ribuan roket pada Sabtu pagi.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Al-Shifa selain menampung puluhan bayi prematur dan korban luka akibat serangan Israel, juga dijadikan tempat mengungsi bagi ribuan warga.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina terancam kelaparan, setelah Israel memutuskan untuk memblokade sepenuhnya wilayah Gaza.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bahan bakar dan aliran listrik yang masih diblokade Israel menjadi penyebab krisis tersebut melanda Gaza hingga kini.
Baca SelengkapnyaDr Mohammad al-Ran, kepala departemen bedah di Rumah Sakit Indonesia, dan Dr Muayyad al-Ran, terkejut setelah menerima berita kematian anggota keluarga mereka.
Baca SelengkapnyaSudah dua pekan sejak Israel memutus pasokan makanan, air, listrik, bahan bakar dan internet di Gaza.
Baca SelengkapnyaKelaparan dan Dehidrasi Akut, Belasan Bayi Palestina Meninggal di Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaIsrael merebut perbatasan Rafah agar bisa membatasi bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih dan bahan bakar minyak (BBM) di Jalur Gaza semakin memprihatinkan setelah Israel menyetop seluruh pasokan kebutuhan hidup ke wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini nasib sekitar 150 orang warga Israel yang diculik dan ditawan ke Jalur Gaza ketika terjadi serangan Hamas Sabtu lalu masih belum jelas.
Baca SelengkapnyaSituasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya.
Baca Selengkapnya