Sejarah Obat dalam Bentuk Sirop, Telah Dijual Sejak Ratusan Tahun
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir publik Indonesia geger mendengar kasus kematian 99 anak-anak yang disebabkan sirop obat batuk.
Berdasarkan hasil uji laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), sirop tersebut mengandung bahan berbahaya yaitu etilen glikol.
Kandungan etilen glikol dalam sirop itu diyakini menyebabkan gagal ginjal akut atau acute kidney illness (AKI) pada anak-anak. Kementerian Kesehatan Indonesia menemukan kasus itu telah menimpa sekitar 200 anak-anak di Indonesia, umumnya berumur lima tahun ke bawah.
-
Apa rasa obat sirup yang paling umum? Ceri, yang sama sekali tidak memiliki rasa seperti buah yang manis dan lezat, sering kali menjadi pilihan rasa penyamar dalam obat.
-
Apa itu gagal ginjal? Gagal ginjal adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, namun dengan kebiasaan baik yang konsisten, risiko terjadinya kondisi ini dapat diminimalisir.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Kenapa terlalu sering minum obat bisa bahaya untuk ginjal? 'Terlalu sering konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu juga bisa memperbesar risiko terjadinya batu ginjal,' jelasnya.
-
Kapan daun sirsak mulai digunakan sebagai obat tradisional? Daun sirsak, yang berasal dari tanaman Annona muricata L., telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
-
Makanan apa saja yang bisa menyebabkan gagal ginjal? Konsumsi makanan dan minuman penyebab gagal ginjal meliputi makanan tinggi garam, protein hewani, kadar fosfor tinggi, minuman berkafein atau beralkohol. Sedangkan, kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan penyakit ginjal meliputi kekurangan asupan air, merokok, dan menahan buang air kecil terlalu lama.
Penyakit gagal ginjal akut yang disebabkan sirup obat baru muncul saat ini, kendati obat dalam bentuk sirop telah dijual berpuluh tahun di dunia. Bagaimana sejarah obat berbentuk cair tersebut?
Dikutip dari laman Healthline, Jumat (21/10), obat-obatan sirop telah dijual pada apotek-apotek di seluruh dunia lebih dari ratusan tahun lalu. Kala itu berbagai obat sirop, terutama obat batuk diproduksi dengan berbagai bahan yang tidak lagi ditemukan pada obat-obatan sirop saat ini.
Sepanjang tahun 1800-1900, berbagai obat batuk memiliki bahan-bahan yang dianggap berbahaya untuk standar keamanan hari ini. Bahan seperti opium, morfin, heroin, kloroform dan lain-lain dapat dijumpai sebagai bahan utama pada obat-obat batuk kala itu.
Umumnya obat-obatan sirop diberikan kepada anak-anak karena mudah ditelan dan memiliki rasa manis untuk menutupi rasa pahit obat. Dalam dunia medis kala itu, sirop adalah larutan obat berbasis air dengan kandungan gula tinggi, dikutip dari Britannica, Jumat (21/10).
Agar pasien dapat meminumnya, biasanya sirop diberikan rasa dan warna tambahan. Bahkan kala itu ada beberapa sirop mengandung gula hingga 85 persen dari jumlah berat obat. Oleh karena itu “sirop” pada obat-obat memiliki rasa manis.
Produsen-produsen obat batuk kala itu menjelaskan kalau bahan-bahan narkotika berperan besar bagi sistem saraf tubuh manusia. Bahan-bahan itu diyakini bekerja untuk mengganggu transmisi sinyal syaraf dari batang otak sehingga batuk dapat ditekan.
Batuk pada pasien yang meminum obat itu pun akan berkurang drastis karena bahan-bahan narkotika yang bekerja.
Tetapi karena bahan-bahan itu adalah zat adiktif (membuat candu), maka dokter-dokter di seluruh dunia berusaha untuk membuat obat yang tidak dapat disalahgunakan.
Kini bahan non-narkotika yang menekan batuk dapat ditemukan di obat-obatan sirop, seperti dextromethorphan, promethazine codeine, benzonatate, dan lain-lain. Bahan-bahan alami pun juga dapat ditemukan, seperti kamper alami, minyak eukaliptus, madu, mentol, dan lain-lain.
Meminum obat sirop dalam jumlah banyak tidak baik bagi tubuh. Pemakaian melebihi dosis dapat membuat efek samping, seperti halusinasi hingga kecanduan obat.
Karena itu disarankan agar pasien segera pergi ke dokter kalau obat-obatan sirop yang dikonsumsi tidak mampu melawan sakit yang diderita.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat di masa kini adalah Kanker.
Baca SelengkapnyaSejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaSetiap obat berbentuk sirup terutama obat batuk yang kita konsumsi cenderung memiliki rasa yang sama. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaToko obat legendaris di Tangerang ini didirikan seorang tabib asli negeri Tiongkok pada 1908.
Baca SelengkapnyaWalau selalu disebut sebagai penyebabnya, namun gagal ginjal tidak selalu disebabkan junk food dan minuman manis.
Baca SelengkapnyaBerkomitmen dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, PT ERELA Terus Mengikuti Perkembangan Zaman dan Teknologi Masa Kini .
Baca SelengkapnyaDi berbagai budaya di Indonesia, gambir banyak digunakan untuk kegiatan nginang atau menyirih.
Baca SelengkapnyaPenderita gagal ginjal tidak hanya pasien dewasa, karena berdasarkan data, bayi berusia enam hari juga terdeksi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman kemasan bisa menyebabkan diabetes yang memicu penyakit ginjal dan perlu diatasi dengan cuci darah.
Baca Selengkapnya