Sepak terjang Bahrumsyah, komandan ISIS yang tewas di Suriah
Merdeka.com - Bahrumsyah alias Abu Muhammad al Indonesi merupakan salah satu pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Asia Tenggara. Nama pria asal Indonesia itu kembali muncul usai kabar kematiannya dikonfirmasi ISIS.
Bahrumsyah tewas pada Senin lalu lantaran mobil berisi bahan peledak yang dikendarainya meledak lebih cepat di Palmyra. Tadinya dia akan menyasar unit Angkatan Darat Suriah.
"Bahrumsyah tewas usai mobil berisi bahan peledak yang dikendarainya meledak lebih cepat di Palmyra. Bom itu ditujukan pada unit Angkatan Darat Suriah," demikian dilaporkan Kantor Berita Al-Masdar.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Siapa pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah? Perti didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
Kematian Bahrumsyah dikonfirmasi ISIS, namun mereka tetap mengklaim Abu Muhammad al Indonesi alias Bahrumsyah sukses menghancurkan musuh.
"ISIS mengonfirmasi kematian Bahrumsyah pada Selasa, namun tetap mengklaim serangan yang dilakukannya berhasil menghancurkan musuh," tulis The Straits Times.
Mengenal lebih jauh sosok komandan ISIS Asia Tenggara ini, dia terkenal karena muncul dalam video rekrutmen ISIS pada 2014 silam. Kala itu, dia langsung menjadi buronan nomor satu Polri.
Dalam videonya tersebut, dia mengajak warga Indonesia lainnya untuk bergabung dengan ISIS. Terlihat Abu Muhammad al Indonesi ini dikelilingi beberapa orang bersenjata lengkap.
Di rekaman tersebut, dia dan kawan-kawannya menggunakan bahasa Indonesia untuk berceramah dan mengajak WNI berbaiat pada ISIS. Menurut Kapolri kala itu, Jenderal Sutarman, Bahrumsyah merupakan ahli beladiri yang menguasai aliran kungfu, seperti wing chun dan jeet kun do.
Tak hanya itu, pengamat teroris Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menyebutkan Bahrumsyah pernah kuliah di Universitas Islam Nasional Ciputat. Namun, laki-laki ini tidak melanjutkan pendidikannya.
Ridlwan juga menyebutkan salah satu istri Bahrumsyah adalah janda tersangka teroris yang tewas ditembak Densus 88. "Istrinya ada tiga, salah satunya janda dari tersangka teroris yang ditembak Densus 88," seru Ridlwan kala itu.
Tak hanya itu, salah satu istrinya, berinisial NK, merupakan salah satu dari 17 warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki pada Januari lalu. Rombongan ini ditangkap otoritas Turki dan dideportasi 21 Januari lalu karena berencana menyeberang ke Suriah.
Kematian Bahrumsyah masih menjadi teka-teki. Pasalnya, perwakilan Indonesia di Suriah tidak bisa masuk ke tempat di mana dia tewas.
Selain karena berbahaya dan tidak diizinkan otoritas keamanan Suriah, Bahrumsyah tidak memiliki dokumen lengkap.
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyebutkan tidak pernah ada WNI yang bergabung dengan kelompok teroris melaporkan diri ke KBRI.
"Banyak pertanyaan yang masuk ke kami mengenai hal ini. Tetapi yang bisa kami sampaikan adalah tidak ada satupun WNI yang ke luar negeri dan berniat gabung dengan kelompok militan yang melaporkan diri ke KBRI, karenanya kami tidak bisa mengonfirmasi bahwa komandan ISIS yang tewas adalah benar WNI," kata pria akrab disapa Tata saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Tata menegaskan data diri dari Bahrumsyah tidak tercatat baik di KBRI maupun keimigrasian. Karena tidak tercatat, maka tewasnya pria tersebut tidak bisa diverifikasi kebenarannya.
"Kami tidak bisa memverifikasi bahwa yang bersangkutan meninggal atau tidak di Suriah karena segala hal yang dia lakukan bersama kelompok teroris tersebut adalah ilegal. Kami juga tidak bisa mengonfirmasikan hal tersebut ke pihak keluarga yang bersangkutan," ungkap Tata.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan berujung kematian yang melibatkan tiga prajurit TNI terjadi di Tangerang Selatan belum lama ini.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilakukan guna mencocokkan keterangan sebelum proses tahap pelimpahan berkas tersangka ke oditur militer pekan ini.
Baca SelengkapnyaDi samping adanya korban baru, Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengungkap adanya tersangka baru dari sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaAsma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPraka Riswandi Manik kini ditahan di Rutan Pomdam Jaya.
Baca SelengkapnyaHotman berharap kepolisian bisa mengungkap kasus terkait adanya 'cukong' yang kerap memeras para pedagang obat.
Baca Selengkapnya