Serbuan imigran Amerika Tengah bikin AS ketar-ketir
Merdeka.com - Sejak kemarin gelombang imigran asal Amerika Tengah kian mendekati perbatasan Amerika Serikat. Mereka sudah tiba di Ibu Kota Mexico City, Meksiko dan ditampung di sebuah stadion olahraga.
Pekan lalu ribuan imigran Amerika Tengah berkerumun di sebuah jembatan di perbatasan Meksiko-Guatemala untuk menuju Amerika Serikat.
Mengapa mereka ingin mengungsi ke Amerika Serikat? Apa penyebabnya?
-
Apa bukti migrasi manusia ke Amerika Utara? Jejak kaki manusia yang ditemukan di New Mexico, Amerika Utara, mengungkapkan fakta menarik bahwa manusia telah menghuni benua ini selama periode Zaman Es yang berlangsung sekitar 23.000 hingga 22.000 tahun yang lalu.
-
Siapa yang pergi ke Amerika? Pasca menikah dengan Maulana Kasetra atau yang akrab dipanggil Molen, presenter Enzy Storia pindah tempat tinggal ke Amerika.
-
Siapa yang terlibat dalam "migrasi"? Masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
-
Siapa saja pemain diaspora yang didatangkan? Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, telah memperkenalkan dua calon pemain tim nasional (timnas) putri Indonesia yang berasal dari kalangan diaspora. Dilansir dari Antara, kedua pemain tersebut, Noa Leatomu dan Estella Loupatty, diharapkan dapat menjadi amunisi baru bagi skuad Garuda Pertiwi.
-
Kapan migrasi orang Korea pertama kali terjadi di Amerika? Migrasi masyarakat Korea ke Amerika dimulai pada tahun 1903.
-
Apa narasi yang beredar tentang WNA Mexico? Viral WNA Mexico Tembak Polisi hingga Tewas, Ini Faktanya Beredar narasi yang mengeklaim Warga Negara Asing (WNA) asal Meksiko menembak anggota polisi di Bali, karena kesal saat ditilang.
Para ahli mengatakan ada banyak faktor yang membuat para imigran itu memutuskan mengungsi dari negara asal mereka. Sebagian berpendapat isu ini sengaja muncul di saat AS akan menggelar pemilu sela atau pemilu paruh waktu. Dengan demikian isu imigran ini menjadi bagian dari agenda politik.
Namun sebagian ahli memandang isu ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan pemilu sela di AS.
"Memandang isu ini sebagai bagian untuk mempengaruhi pemilu sela di AS adalah suatu kesalahan," kata Cynthia Arnson, direktur program Amerika Latin di Pusat Internasional Woodrow Wilson, seperti dilansir laman CNN, Minggu (4/11).
"Memang tidak diragukan lagi isu ini punya dampak jelang pemilu sela, Presiden Donald Trump juga menyadari dan berupaya menjadikan isu ini bagian dari kampanye, tapi dia waktunya memang kebetulan," kata Arnson.
Senada dengan Arnson, Mike Allison, profesor dari Universitas Scranton mengatakan tidak ada kaitan pemilu sela dengan isu imigran ini.
"Ini adalah manifestasi dari sebuah krisis yang kini sedang mempengaruhi seluruh Amerika," kaya dia seraya mengatakan faktornya antara lain penyelundupan narkoba, organisasi kriminal, korupsi, nihilnya demokrasi dan berbagai sebab lainnya. Perubahan iklim juga menjadi pendorong orang mengungsi karena di sejumlah kawasan ladang pertanian gagal panen.
Menurut otoritas setempat di Meksiko, jumlah para imigran yang hendak ke AS itu kini sudah mencapai lebih dari 7.000 orang. Mereka kebanyakan orang miskin yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.
Pemerintahan Presiden Donald Trump tidak tinggal diam dengan gelombang imigran yang akan masuk ke AS ini.
Tentara dan otoritas AS telah memasang pagar kawat berduri di perbatasan AS-Meksiko di sepanjang Sungai Rio Grande, Texas, pada akhir pekan lalu. Pemasangan kawat berduri itu dilakukan ketika hampir sekitar 5.000 imigran dari Amerika Tengah melakukan perjalanan melalui Meksiko untuk menginjakkan kaki dan mencari suaka di AS.
Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada The New York Post bahwa pasukan itu meletakkan pagar sekitar 1.000 kaki (304,8 meter) di bawah Jembatan Internasional McAllen-Hidalgo, jalur perlintasan AS-Meksiko.
Sementara itu, seorang juru bicara US Customs and Border Patrol (Patroli Bea Cukai dan Perbatasan AS) mengatakan bahwa pagar berduri adalah bagian dari "persiapan yang diperlukan" bagi imigran yang mendekati AS, demikian seperti dikutip dari The Hill, Selasa (6/11).
Mengomentari pemasangan kawat berduri itu, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata AS, Presiden Donald Trump mengatakan dalam sebuah kampanye publik jelang pemilu sela:
"Anda semua melihat kawat berduri telah dipasang. Sekarang kita punya kawat berduri. Karena Anda tahu apa? Kami tidak akan membiarkan orang-orang ini menyerbu negara kami," kata Trump di hadapan massa pendukung Partai Republik AS di Georgia.
Di samping pemasangan kawat berduri pada pekan ini, minggu lalu, Trump telah mengerahkan 5.200 pasukan AS ke perbatasan AS-Meksiko. Sekitar 900 di antaranya telah tiba, menurut laporan The New York Post.
Trump mengatakan bahwa pasukan militer dikerahkan untuk menghentikan mereka yang hendak melintasi perbatasan AS-Meksiko untuk menuju Negeri Paman Sam.
Militer juga akan menutup perbatasan AS-Meksiko sepenuhnya dan jika perlu menghentikan paksa para imigran yang memaksa menyeberang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu pendukung AMIN kesulitan masuk ke dalam JIS yang dipenuhi massa sejak subuh.
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa memicu sistem sirine peringatan di seluruh Mexico City dan orang-orang meninggalkan apartemen dan gedung-gedung perkantoran.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Benua Amerika ini menunjukkan benua ini kaya akan sejarah, budaya, dan memiliki peran penting dalam ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaRombongan tersebut berhamburan mengejar pengguna lain yang terindikasi sebagai suporter sepakbola.
Baca SelengkapnyaPeningkatan populasi di Australia memantik kekhawatiran tentang ketersediaan hunian.
Baca Selengkapnya