Setelah Indonesia, giliran Filipina heboh beras plastik
Merdeka.com - Senat Filipina hari ini memulai penyelidikan peredaran beras palsu yang ditemukan di sejumlah wilayah, seperti di kawasan Davao City.
Para pejabat pangan dan kesehatan diundang dengar pendapat di Gedung Senat hari ini.
Philstar.com melaporkan, Senin (13/7), senator Cynthia Villar menyatakan keprihatinannya atas peredaran beras palsu yang bisa membahayakan kesehatan.
-
Kenapa plastik bahaya untuk kesehatan? Limbah sampah plastik mengandung zat beracun yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa jenis sampah seperti plastik kemasan atau barang plastik bisa mengakibatkan disfungsi ginjal dan hati.
-
Apa yang BPOM lakukan terkait BPA? BPOM sendiri memang telah mencoba untuk mengadopsi pelabelan bebas BPA atau Berpotensi Mengandung BPA pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya BPA bagi kesehatan tubuh, terutama untuk wanita hamil dan bayi.
-
Bagaimana cara BPOM mengantisipasi bahaya BPA? “Rencana regulasi tersebut menunjukkan negara hadir dalam melindungi kesehatan masyarakat. Pelaku usaha pastinya memahami rencana pelabelan ini dan kami berharap dukungan semua pemangku kepentingan“
-
Bagaimana plastik merusak tubuh? Paparan mikroplastik dan logam berat yang muncul dari limbah plastik juga bisa menimbulkan kerusakan kulit dan memicu beragam gangguan pada tubuh, seperti gangguan pernapasan, masalah pencernaan, gangguan saraf dan kelenjar endokrin, seperti penyakit tiroid.
-
Dimana mikroplastik ditemukan pada makanan? Dalam studi yang dilakukan pada 2024, peneliti menemukan 90 persen sampel protein hewani dan nabati positif mengandung mikroplastik. Fragmen polimer kecil yang terdeteksi berukuran antara kurang dari 0,2 inci (5 milimeter) hingga 1/25.000 inci (1 mikrometer). Selain itu, udang yang dilapisi tepung roti dan sejumlah jenis lainnya, seperti dada ayam, nugget, daging babi, makanan laut, tahu, serta beberapa alternatif daging nabati juga tercemar mikroplastik.
-
Siapa yang harus kritis terhadap bahaya BPA? Pakar kesehatan dr. I Made Oka Negara, S.Ked, M.Biomed dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, di sela seminar 'BPA Free: Perilaku Sehat, Reproduksi Sehat, Keluarga Sejahtera', di Hotel Amarossa Cosmo Jakarta (5/9), menjelaskan bahwa masyarakat harus bisa memilah mana opini yang sifatnya netral dan mana yang pro.
"Baik dikonsumsi sekali atau jangka panjang, beras palsu ini seharusnya tidak dimakan karena dilaporkan mengandung plastik. Ini tidak baik untuk pencernaan," kata dia.
Dia juga menyebutkan mengonsumsi plastik bisa menyebabkan kematian di peternakan.
"Saya diberitahu para peternak, jika hewan itu ingin kita musnahkan, mereka memberinya makan plastik. Dalam beberapa bulan mereka akan mati," terang dia.
"Ketika tubuh hewan mati itu dibedah kita bisa melihat plastik di perutnya," ujar Villar.
Dia mengungkapkan pemerintah dan segenap pemangku kepentingan di sektor pertanian harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas beras nasional. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, cukai plastik dan cukai minuman berpemanis baru akan diberlakukan di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan pengusutan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut akan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan maupun penyidikan hukum.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin melihat kesiapan pengelolaan sampah plastik di Recycle Business Unit (RBU) Bali PET Center di Denpasar.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan semua proses penanganan perkara termasuk penyelidikan terkait skandal demurrage Rp 294,5 M naik penyidikan
Baca Selengkapnya