Siswa atheis dilarang masuk Pramuka di Inggris

Merdeka.com - George Pratt, pelajar 11 tahun asal Radstock, Somerset, Inggris, dilarang masuk organisasi Pramuka di sekolahnya karena dia atheis. Dia menolak bersumpah atas nama Tuhan dan Ratu Inggris.

Menurut organisasi Pramuka Inggris, bersumpah kepada Tuhan dan Ratu adalah syarat utama dari tradisi Pramuka. Setiap siswa beragama apa pun yang ingin jadi anggota harus mengucapkan sumpah itu. "Keimanan merupakan syarat penting yang sudah berlaku selama seabad. Setiap siswa harus menyatakan sumpah Pramuka jika mau menjadi anggota resmi," ujar seorang juru bicara Pramuka, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (19/10).

George sudah mengikuti kegiatan Pramuka di sekolahnya sejak Januari lalu. Namun ketika kepala Pramuka memintanya untuk bergabung menjadi anggota resmi George menolak memenuhi syarat bersumpah atas nama Tuhan dan Ratu. Dia pun dilarang mengikuti kegiatan Pramuka lagi.

Sumpah yang harus mereka ucapkan itu berbunyi: "Saya bersumpah akan melakukan yang terbaik demi Tuhan dan Ratu untuk menolong sesama dan menjunjung Hukum Pramuka."

George menyebut keputusan itu tidak adil. "Saya kecewa karena tak bisa mengikuti kegiatan pramuka lagi karena saya tidak percaya pada Tuhan." George sudah berbicara dengan kepala Pramuka itu namun dia tidak mengubah keputusannya.

Teman-teman George yang sudah menjadi anggota pramuka juga kecewa dan menganggap keputusan itu tidak benar.

Ayah George dan istrinya Kate juga terkejut dengan keputusan itu. "George punya keberanian dan mengakui pandangan hidupnya. Pihak organisasi sungguh berpikiran sempit," ujarnya.

Gerakan Pramuka didirikan oleh Robert Baden Powell pada 1907 di Inggris bersama seorang petualang Bear Grylls. (mdk/war)