Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal aturan kepemilikan senjata, Amerika bisa belajar dari Australia

Soal aturan kepemilikan senjata, Amerika bisa belajar dari Australia ilustrasi senjata. ©Reuters

Merdeka.com - Setiap kali muncul peristiwa penembakan di Amerika Serikat, seperti yang baru terjadi Senin lalu di Las Vegas, perdebatan soal aturan kepemilikan senjata kembali mencuat. Kubu yang mendukung dan menentang aturan kepemilikan senjata saling melemparkan argumen masing-masing.

Sebagai negara yang sempat memiliki aturan cukup longgar atas kepemilikan senjata, Australia mengatakan siap berbagi pengalaman dengan Amerika Serikat dalam hal pengendalian senjata.

"Yang bisa kami lakukan untuk membantu AS adalah membagi pengalaman kami," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, seperti dilansir dari laman Russia Today, Rabu (4/10).

Seperti diketahui, Australia telah berkutat selama 20 tahun lebih untuk menghadapi masalah pengendalian senjata. Pada masa itu, insiden baku tembak mematikan kerap terjadi di Australia. Puncaknya, pada 1996 silam, seorang pria mengamuk dan menembakkan senjata semi otomatis hingga menewaskan 35 orang dan melukai 20 lainnya.

Menyusul peristiwa tragis itu, pemerintah Australia memberlakukan undang-undang ketat tentang kepemilikan senjata yang dikenal dengan National Fire Arms Agreement.

Undang-undang tersebut melarang kepemilikan senjata semi otomatis dan otomatis. Tak hanya itu, skema pembelian juga kembali diberlakukan melalui aturan tersebut. Pemerintah menawarkan kompensasi finansial jika para pemilik senjata mau mengembalikannya kepada pemerintah.

Sekitar 700.000 senjata dibeli oleh pemerintah kemudian dihancurkan. Sejak saat itu, Australia tidak pernah lagi mengalami aksi penembakan massal di negaranya.

Atas dasar itu, Bishop mengatakan negaranya siap membuka diskusi dengan AS dan memberi saran tertentu agar program pengendalian senjata bisa mulai dijalankan di negara tersebut. Namun dirinya mengembalikan kembali keputusan kepada negara bersangkutan karena setiap negara memiliki undang-undang pengendalian senjata yang berbeda.

"Kami dapat berbagi pengalaman yang kami alami di masa lalu, namun hal itu kembali lagi kepada para pembuat kebijakan, legislator, serta masyarakat AS bagaimana mau menangani masalah ini," paparnya Bishop.

Terakhir, Bishop juga menyatakan rasa duka mendalam terhadap 59 korban tewas dan ratusan korban luka akibat serangan penembakan di Las Vegas.

"Australia sangat terkejut dan sedih dengan tragedi di Las Vegas ini. Pihak berwenang masih memeriksa informasi untuk mengetahui apakah ada warga Australia yang menjadi korban dalam insiden itu," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Melihat Warga Israel di Tel Aviv Tenteng Senapan Serbu Setiap Hari saat Beraktivitas di Tempat Umum
FOTO: Melihat Warga Israel di Tel Aviv Tenteng Senapan Serbu Setiap Hari saat Beraktivitas di Tempat Umum

Warga Israel di Tel Aviv membawa senapan serbu dalam aktivitas sehari-hari mereka.

Baca Selengkapnya
Petugas Imigrasi Boleh Bawa Senjata Api, Menkum HAM Koordinasi dengan Kepolisian
Petugas Imigrasi Boleh Bawa Senjata Api, Menkum HAM Koordinasi dengan Kepolisian

Menkum HAM mengatakan bahwa akan ada peraturan menteri (permen) terkait penggunaan senpi itu.

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Dirjen Imigrasi Ungkap Alasan Anak Buahnya Butuh Senjata Api
Blak-Blakan Dirjen Imigrasi Ungkap Alasan Anak Buahnya Butuh Senjata Api

Menurut dia, beleid tersebut didasarkan pada tingginya risiko kerja petugas imigrasi kala melakukan pengawasan dan penindakan keimigrasian.

Baca Selengkapnya
Siasat Muka Dua Amerika Suplai Senjata Canggih ke Israel
Siasat Muka Dua Amerika Suplai Senjata Canggih ke Israel

Amerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.

Baca Selengkapnya
Alasan Dirjen Imigrasi Minta Klausul Petugas Dilengkapi Senpi Masuk RUU Keimigrasian
Alasan Dirjen Imigrasi Minta Klausul Petugas Dilengkapi Senpi Masuk RUU Keimigrasian

Permintaan tersebut diatur dalam DIM RUU Keimigrasian yang bersifat substansi baru.

Baca Selengkapnya
Petugas Imigrasi Kini Boleh Bawa Senjata Api, DPR: Jangan Dikit-Dikit Nodong!
Petugas Imigrasi Kini Boleh Bawa Senjata Api, DPR: Jangan Dikit-Dikit Nodong!

DPR mengesahkan aturan baru tentang petugas Imigrasi boleh bawa senjata api.

Baca Selengkapnya
Aksi Menembak Pasukan TNI Bareng Tentara Amerika Serikat, Makin Tajam Bidik Sasaran
Aksi Menembak Pasukan TNI Bareng Tentara Amerika Serikat, Makin Tajam Bidik Sasaran

Latihan ini diselenggarakan untuk mencapai sebuah target. Salah satunya adalah mempertajam kemampuan membidik sasaran.

Baca Selengkapnya
Deretan Senjata Paling Mematikan di Dunia
Deretan Senjata Paling Mematikan di Dunia

Negara dunia terus berlomba-lomba untuk menciptakan senjata paling mematikan. Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Wanita Israel Bawa Senapan Serbu Saat Jalan-Jalan, Ketakutan?
FOTO: Potret Wanita Israel Bawa Senapan Serbu Saat Jalan-Jalan, Ketakutan?

Konfik Israel dan Hamas di Jalur Gaza kini telah meluas ke Lebanon. Situasi ini membuat warga Israel semakin meningkatkan kewaspadaannya.

Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Bakal Beri Dana Rp55,8 Trilun ke Israel untuk Beli Senjata
Amerika Serikat Bakal Beri Dana Rp55,8 Trilun ke Israel untuk Beli Senjata

Dana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Ini Makin Cuan selama Perang Israel dan Palestina
Perusahaan Ini Makin Cuan selama Perang Israel dan Palestina

Feinstein tidak menampik kondisi peperangan memang menjadi benefit bagi industri pertahanan.

Baca Selengkapnya