Soal aturan kepemilikan senjata, Amerika bisa belajar dari Australia
Merdeka.com - Setiap kali muncul peristiwa penembakan di Amerika Serikat, seperti yang baru terjadi Senin lalu di Las Vegas, perdebatan soal aturan kepemilikan senjata kembali mencuat. Kubu yang mendukung dan menentang aturan kepemilikan senjata saling melemparkan argumen masing-masing.
Sebagai negara yang sempat memiliki aturan cukup longgar atas kepemilikan senjata, Australia mengatakan siap berbagi pengalaman dengan Amerika Serikat dalam hal pengendalian senjata.
"Yang bisa kami lakukan untuk membantu AS adalah membagi pengalaman kami," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, seperti dilansir dari laman Russia Today, Rabu (4/10).
-
Dimana senjata api bisa ditemukan di AS? Senjata api dapat ditemukan di ratusan toko di AS, mulai dari partai besar seperti Walmart, hingga skala yang lebih kecil seperti Ken's Sporting Goods & Liquor Store.
-
Bagaimana seseorang bisa membeli senjata api di AS? Orang Amerika bisa membeli senjata dengan mudah hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Seperti diketahui, Australia telah berkutat selama 20 tahun lebih untuk menghadapi masalah pengendalian senjata. Pada masa itu, insiden baku tembak mematikan kerap terjadi di Australia. Puncaknya, pada 1996 silam, seorang pria mengamuk dan menembakkan senjata semi otomatis hingga menewaskan 35 orang dan melukai 20 lainnya.
Menyusul peristiwa tragis itu, pemerintah Australia memberlakukan undang-undang ketat tentang kepemilikan senjata yang dikenal dengan National Fire Arms Agreement.
Undang-undang tersebut melarang kepemilikan senjata semi otomatis dan otomatis. Tak hanya itu, skema pembelian juga kembali diberlakukan melalui aturan tersebut. Pemerintah menawarkan kompensasi finansial jika para pemilik senjata mau mengembalikannya kepada pemerintah.
Sekitar 700.000 senjata dibeli oleh pemerintah kemudian dihancurkan. Sejak saat itu, Australia tidak pernah lagi mengalami aksi penembakan massal di negaranya.
Atas dasar itu, Bishop mengatakan negaranya siap membuka diskusi dengan AS dan memberi saran tertentu agar program pengendalian senjata bisa mulai dijalankan di negara tersebut. Namun dirinya mengembalikan kembali keputusan kepada negara bersangkutan karena setiap negara memiliki undang-undang pengendalian senjata yang berbeda.
"Kami dapat berbagi pengalaman yang kami alami di masa lalu, namun hal itu kembali lagi kepada para pembuat kebijakan, legislator, serta masyarakat AS bagaimana mau menangani masalah ini," paparnya Bishop.
Terakhir, Bishop juga menyatakan rasa duka mendalam terhadap 59 korban tewas dan ratusan korban luka akibat serangan penembakan di Las Vegas.
"Australia sangat terkejut dan sedih dengan tragedi di Las Vegas ini. Pihak berwenang masih memeriksa informasi untuk mengetahui apakah ada warga Australia yang menjadi korban dalam insiden itu," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Israel di Tel Aviv membawa senapan serbu dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Baca SelengkapnyaMenkum HAM mengatakan bahwa akan ada peraturan menteri (permen) terkait penggunaan senpi itu.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, beleid tersebut didasarkan pada tingginya risiko kerja petugas imigrasi kala melakukan pengawasan dan penindakan keimigrasian.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut diatur dalam DIM RUU Keimigrasian yang bersifat substansi baru.
Baca SelengkapnyaDPR mengesahkan aturan baru tentang petugas Imigrasi boleh bawa senjata api.
Baca SelengkapnyaLatihan ini diselenggarakan untuk mencapai sebuah target. Salah satunya adalah mempertajam kemampuan membidik sasaran.
Baca SelengkapnyaNegara dunia terus berlomba-lomba untuk menciptakan senjata paling mematikan. Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaKonfik Israel dan Hamas di Jalur Gaza kini telah meluas ke Lebanon. Situasi ini membuat warga Israel semakin meningkatkan kewaspadaannya.
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca SelengkapnyaFeinstein tidak menampik kondisi peperangan memang menjadi benefit bagi industri pertahanan.
Baca Selengkapnya