Stasiun TV Jerman pajang foto Angela Merkel berjilbab hitam
Merdeka.com - Stasiun televisi di Jerman ARD dituding memancing isu rasis lantaran memajang foto Kanselir Jerman Angela Merkel berjilbab.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (7/10), dalam sebuah acara bincang-bincang membahas isu krisis pengungsi ARD memperlihatkan foto Merkel memakai jilbab berwarna hitam ala perempuan Iran.
Acara itu sontak memicu keluhan dari sejumlah penonton. Mereka mengatakan foto itu memancing sentimen anti-muslim karena Merkel dikenal dengan kebijakannya yang mau menerima para pengungsi muslim.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
-
Siapa yang mengkritik foto Azizah Salsha? Kritikan Warganer Netizen dengan cepat mengisi kolom komentar dengan komentar-komentar yang mengandung nada sinis dan merendahkan. Sebagian netizen lainnya juga menyatakan simpati terhadap Pratama Arhan, walaupun kemungkinan besar dia telah memberikan izin untuk foto tersebut.
-
Bagaimana respon umat Islam terhadap karikatur? Banyak umat Islam yang menekankan bahwa gambar karikatur Nabi Muhammad adalah penghujatan, sementara banyak orang Barat yang membela hak kebebasan berbicara.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Mengapa foto tentara Israel tersebut memicu kemarahan? Foto-foto tersebut menunjukkan penghinaan terang-terangan terhadap Islam dan warganet meminta pihak berwenang Arab Saudi untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel.
-
Siapa yang mengejek warga Palestina? Seperti dalam video lain yang diunggah oleh @aobaidaat saat seorang tentara wanita Israel mengejek seorang pria Palestina yang menjadi korban serangan Israel.
"Ini bukan jurnalisme yang membangun," ujar seorang pengguna jejaring sosial Facebook, seperti dikutip koran The Daily Telegraph.
Kalangan lain menilai foto itu mengingatkan orang pada kelompok anti-Islam PEGIDA yang beberapa waktu lalu menggelar unjuk rasa di seantero Jerman.
Stasiun televisi ARD membela diri dengan mengatakan foto itu memang untuk memicu perdebatan publik.
"Kami menilai ini adalah bentuk satir yang sesuai dengan gaya jurnalistik kami. Kami menolak segala jenis sindiran yang menyebut kami menyebarkan propaganda anti-Islam," kata ARD.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Zita Anjani tengah menjadi perbincangan di media sosial. Hal itu lantaran unggahannya yang menuai banyak komentar miring.
Baca SelengkapnyaPutri Mendag Zulkifli Hasan, Zita Anjani tengah banjir kritik karena pamer produk brand minuman yang diboikot publik
Baca SelengkapnyaViral video emak-emak foto di depan orang yang sedang sholat di dalam masjid.
Baca SelengkapnyaTampil mengenakan baju tertutup dengan hijab, Shenina tampil percaya diri meski tanpa make up.
Baca SelengkapnyaMain di sinetron Di Antara Dua Cinta, intip potret Anggika Bolsterli dalam balutan hijab.
Baca SelengkapnyaYeni Inka, penyanyi dangdut koplo tanah air yang dijuluki dengan Ratu Ambyar, baru-baru ini membagikan potret dirinya pakai hijab serta gamis.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaSosok anak perempuan Zulkifli Hasan yang tengah ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal itu PJ Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pihaknya telah memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menyelidiki kebenaran video
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi memuji kinerja dari Menteri Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaCeline Evangelista bertemu dengan pendakwah Ummi Pipik yang merupakan istri dari mendiang Ustaz Jefri Al Buchori.
Baca Selengkapnya