Tak cuma di Indonesia, ulah nelayan China juga bikin geram dunia
Merdeka.com - Untuk ketiga kalinya, China berbuat ulah di Perairan Natuna. Kapal coast guard mereka mengadang dan memprovokasi kapal perang TNI AL agar melepaskan kapal nelayan berbendera China, Han Tan Cou 19038.
Namun, tindakan itu dicueki Indonesia. Bahkan, TNI AL meminta bantuan dari satuan tugas latihan tempur untuk ikut mengawal. Alhasil, kapal coast guard China hanya bisa mengekor saja.
Tak hanya Indonesia, aksi penangkapan ikan secara ilegal oleh China menjadi masalah di seluruh dunia. Padahal, pelbagai tindakan tegas sudah dilakukan, mulai dari penenggelaman, memperberat sanksi hingga berbagai hukuman lainnya, tapi tetap tak membuat para nelayan China ketakutan.
-
Kenapa Suku Orang Laut dikenal sebagai perompak? Tugas mereka pun menjaga selat-selat, mengusir dan berhadapan langsung dengan para bajak laut hingga memandu para pedagang ke pelabuhan kerajaan di wilayah penjagaan. Tak heran jika dulunya suku ini dikenal sebagai perompak.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Siapa yang menganggap hiu macan sebagai pemangsa terganas? Mengutip dari nationalgeographic, hiu macan merupakan salah satu hiu pemangsa terganas dengan panjang bisa mencapai 4,5 meter dan bobot bisa mencapai 635 kilogram, bahkan hiu ini dapat memangsa seekor sapi laut.
-
Siapa yang jinak di laut? Hiu paus sangat jinak dan tidak berbahaya bagi manusia, bahkan sering kali terlihat bersahabat dengan penyelam dan wisatawan di perairan laut.
-
Kenapa para pelaut Indonesia membajak kapal De Zeven Provincien? Mereka yang membajak kapal ini sudah diperingatkan untuk bersandar, tetapi mereka tidak menggubris karena alasan hanya berunjuk rasa atas pemotongan gaji dan penangkapan teman-temannya.
-
Mengapa Kerajaan Aru menjadi negara perompak? Pada abad ke-14, mimpi buruk sempat menimpa Kerajaan Aru lantaran seluruh hasil bumi yang menjadi andalan pun gagal panen. Dari situlah, pemimpin Kerajaan Aru mengubah strategi dari perdagangan menjadi perompak.
Harian The Huffington Post melaporkan, kapal nelayan China kerap melakukan pelanggaran wilayah saat mencari dan menangkap ikan di laut lepas. Mulai dari Laut Barat Korea, Laut China Timur, Laut China Selatan, Samudra Hindia, bahkan sampai pesisir pantai Amerika Selatan.
"Kapal nelayan di pelabuhan Shindao dekat Weihai Provinsi Shandong, di mana lokasi ini lebih dekat ke laut barat Korea. Mereka selalu menangkap ikan secara ilegal setiap hari," tulis Koresponden Huffington Post, Hong Soon-do.
Tak hanya Korea, kapal nelayan China kerap membuat masalah di negara-negara tetangganya sendiri. Indonesia sudah menempatkan lima jet tempur F-16 ke Kepulauan Natuna agar lebih dekat ke Laut China Selatan untuk mencegah penangkapan ikan secara ilegal.
Tindakan tegas yang dilakukan Indonesia dengan menghancurkan dan menenggelamkan 23 kapal asing dari Vietnam, Malaysia dan negara-negara lainnya tak membuat mereka takut. Lagi-lagi, kapal China selalu menerobos wilayah Indonesia.
"Filipina mengamankan nelayan China. Bulan lalu, Filipina menangkap 25 nelayan China dalam dua kapal dengan menggunakan bendera nasional Filipina."
Baru-baru ini, Afrika Selatan juga membekuk tiga kapal China dan menahan 100 kru kapal karena secara ilegal memasuki Zona Ekonomi Eksklusif mereka. Bahkan, kapal coast guard Argentina menembak kapal China yang ketahuan memancing di negara mereka. Tidak sedikit negara yang bertindak seperti yang dilakukan Argentina.
Maraknya nelayan China yang melanggar batas wilayah dan menangkap ikan di perairan asing tak lepas dari melonjaknya permintaan terhadap makanan laut atau seafood. Di mana, pertumbuhan ikan di wilayah lautnya sudah berkurang dengan drastis.
"Meski begitu, bukan berarti mereka punya hak untuk melebarkan area penangkapan ikan di negara lain seperti geng bajak laut."
Kondisi itu diperparah dengan tumpulnya penegakan hukum yang dilakukan pemerintah China terhadap penangkapan ikan secara ilegal. Tak heran, banyak negara yang menjuluki China sebagai 'negara pembajak'.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaNusantara lebih dulu eksis jauh sebelum Indonesia merdeka. Simak fakta menariknya.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaJakarta memimpin dengan skor pengaruh China sebesar 31,8 persen.
Baca SelengkapnyaMomen nelayan Indonesia diduga usir kapal asing yang masuk ke Indonesia. Ternyata begini klarifikasinya.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberi bekal kepada Calon Perwira Remaja (Capaja)
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca Selengkapnya