Teriakan 'kalian semua akan mati' terdengar sebelum penembakan di Las Vegas
Merdeka.com - Konser musik country di Las Vegas, Amerika Serikat, kemarin berubah menjadi suasana menyeramkan saat seorang pria menembak ke arah kerumunan penonton. Akibatnya, 58 orang tewas dan lebih dari 500 orang menderita luka-luka.
Seorang saksi bernama Brianna Hendricks mengatakan dia mendengar seorang perempuan berteriak 'kalian semua akan mati' beberapa jam sebelum penembakan terjadi.
Wanita tersebut berteriak memberitahu kerumunan massa sekitar 45 menit sebelum konser dimulai. Akibat perbuatannya dia dan rekan prianya digiring pihak keamanan.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Siapa yang mendengar suara ketukan itu? Yang Liwei, yang menjadi astronot (taikonaut) pertama China pada 16 Oktober 2003.
-
Kapan suara itu terdengar? Misinya itu dilakukan pada 2003.
-
Siapa yang berteriak histeris? Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.
-
Bagaimana suara 'neraka' itu muncul? Namun, suara-suara yang diduga berasal dari neraka yang ditemukan di bagian terdalam Bumi hanyalah mitos urban yang dibuat untuk menghasilkan kehebohan di sekitar lubang tersebut.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Kurang dari satu jam kemudian penembakan terjadi menyebabkan 58 orang tewas.
Brianna Hendricks mengatakan wanita yang berteriak itu berperilaku aneh.
"Ada seorang perempuan yang berlari dari belakang kami di konser itu dan dia memainakan rambut orang, bertingkah seperti orang gila dan dia bilang 'kami semua akan mati'," ujar Hendrick, seperti dilansir laman the Independent, Selasa (3/10).
"Seolah dia memberitahu kita untuk selalu waspada, atau dia terlibat dengan penembakan itu dan dia memberi tahu kita karena dia tahu kita akan mati. Itu menyeramkan. Dia seperti mengetahui apa yang akan terjadi," katanya.
Nyonya Hendricks kembali ke Hotel Mandalay sekitar 15 menit sebelum penembakan, dan menyaksikan pembantaian itu dari kamar hotelnya.
"Itu membuatku tidak nyaman. Aku berpikir (peringatan wanita) itu ada hubungannya dengan penembakan," katanya.
Dia menjelaskan wanita yang berteriak memberi peringatan itu dari ras hispanik, dengan tinggi badan 165 dan rambut coklat. Dan teman pria wanita itu juga hispanik.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita kesaksian seorang wanita Palestina melihat kekejaman pasukan Israel sebelum dirinya wafat.
Baca SelengkapnyaRentetan tembakan brutal tersebut mengenai puluhan orang, di mana satu orang dilaporkan tewas dan 21 lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaSetelah penyerangan di masjid Christchurch pada 2019 lalu, insiden penembakan kembali terjadi di Selandia Baru.
Baca Selengkapnyawarga sipil berada di lokasi telah dievakuasi ke tempat lebih aman
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca Selengkapnya