Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tes DNA Ungkap Asal Usul Wabah Pes yang Tewaskan Setengah Populasi Eropa

Tes DNA Ungkap Asal Usul Wabah Pes yang Tewaskan Setengah Populasi Eropa Bakteri Yersinia pestis, penyebab wabah pes. ©NIAID / Universal Images Group via Getty Images

Merdeka.com - Para ilmuwan di Eropa mengatakan mereka telah menunjukkan dengan tepat asal-usul wabah pes atau sampar yang dikenal sebagai Black Death, wabah bakteri yang memusnahkan setengah dari populasi benua itu pada abad ke-14.

Temuan ini bertentangan dengan teori-teori lainnya terkait penyakit ini yang sebelumnya diperkirakan pertama kali muncul di China. Penyakit ini menyebabkan wabah berulanghingga awal abad ke-19 dan juga ditemukan di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Berangkat dari karya sejarawan Phil Slavin dari Universitas Stirling Skotlandia, yang mengatakan kemunculan penyakit ini bisa dikaitkan dengan lonjakan kasus kematian di sebuah kota di Asia Tengah pada 1338-1339, para ilmuwan meneliti DNA dari jasad yang ditemukan di kota tersebut.

Mereka menemukan sidik jari genetik bakteri Yersinia pestis dalam gigi beberapa orang yang dikubur dengan nisan bertuliskan "sampar" di situs Danau Issyk Kul di kaki pegunungan Tian Shan, yang sekarang disebut Kirgistan.

"Apa yang kami temukan dalam tanah pemakaman ini adalah nenek moyang empat dari lima garis keturunan itu, jadi ini benar-benar seperti ledakan besar wabah," jelas Johannes Krause, profesor di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi Leipzig, Jerman, dalam konferensi pers.

"Jadi, kami pada dasarnya menemukan asal usul waktu dan tempatnya, yang sangat luar biasa," lanjutnya, dikutip dari laman NBC News, Minggu (17/6).

Temuan ini diterbitkan pada Rabu di jurnal Nature. Temuan ini juga membantu para peneliti semakin memahami bagaimana pandemi pes ini menyebar ke seluruh dunia dan semakin memperjelas mengapa wabah ini muncul.

Sejumlah sejarawan sejak lama mencurigai situs pemakaman di Kirgistan itu adalah korban wabah pes. Dengan temuan ini, ada bukti fisik baru.

Maria Spyrou, peneliti sejarah penyakit di Universitas Tuebingen di Jerman dan penulis utama laporan penelitian ini mengatakan mereka menemukan jenis pes dari Kirgistan yang menjadi simpul atau pemicu awal wabah besar tersebut.

"Dengan kata lain, kami menemukan sumber Black Death dan kami bahkan tahu tanggal tepatnya (1338)," jelasnya, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (17/6).

Penyakit yang disebarkan tikus dan kutunya ini diketahui menyebar ke pelabuhan Messina, Sisilia melalui kapal dagang yang tiba dari Laut Hitam pada 1347.

Ahli antropologi biologi Universitas South Carolina, Sharon DeWitte mengatakan sangat menggembirakan memiliki bukti DNA untuk mendukung teori sebelumnya yang menyatakan penyakit ini muncul di Asia Tengah.

"Penelitian ini penting karena penguburan dengan tanggal yang sangat tepat mempermudah penelitian langsung saat awal kemunculan Black Death," jelas DeWitte, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

DeWitte mengatakan, walaupun penulis mengakui secara teoritis bisa jadi bakteri berasal dari tempat lain dan menyebar ke Asia Tengah tanpa berubah secara signifikan, namun berdasarkan bukti yang ada, hal itu tidak mungkin.

Pandemi pes berlangsung delapan tahun, 1346-1353, dan menurut perkiraan, penyakit ini membunuh 60 persen dari populasi Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Makam Kuno 4.500 tahun di Prancis Ungkap Rahasia Asal Muasal Nenek Moyang Orang Eropa
Makam Kuno 4.500 tahun di Prancis Ungkap Rahasia Asal Muasal Nenek Moyang Orang Eropa

Sebuah penelitian terhadap genom individu yang dikuburkan di makam kolektif berusia 4.500 tahun di Prancis, berhasil mengungkap hasil yang mengejutkan.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Kerangka Dua Bocah dari Abad ke-16, Tulangnya Kena Infeksi Langka Akibat Penyakit Cacar
Peneliti Temukan Kerangka Dua Bocah dari Abad ke-16, Tulangnya Kena Infeksi Langka Akibat Penyakit Cacar

Temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait penyebaran wabah cacar di Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Ratusan Mumi Misterius di Gurun China, Dibungkus Kain Wol Warna Warni
Arkeolog Temukan Ratusan Mumi Misterius di Gurun China, Dibungkus Kain Wol Warna Warni

Mumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Tiongkok Temukan Golongan Darah Tipe P, Jenis Paling Langka di Dunia
Ilmuwan Tiongkok Temukan Golongan Darah Tipe P, Jenis Paling Langka di Dunia

Fakta Seputar Golongan Darah Tipe P yang Ditemukan di Tiongkok, China

Baca Selengkapnya
200 Tahun Usai Kematiannya, Baru Terungkap Nasib Tragis Musisi Beethoven Sebelum Tewas
200 Tahun Usai Kematiannya, Baru Terungkap Nasib Tragis Musisi Beethoven Sebelum Tewas

Terbaring di tempat tidur sejak Natal tahun sebelumnya, ia terserang penyakit kuning. Anggota badan dan perutnya bengkak, napas sesak.

Baca Selengkapnya
Teka Teki ke Mana Perginya Homo Sapiens Setelah Meninggalkan Afrika Akhirnya Terungkap, Temuan Ilmuwan Mengejutkan
Teka Teki ke Mana Perginya Homo Sapiens Setelah Meninggalkan Afrika Akhirnya Terungkap, Temuan Ilmuwan Mengejutkan

Kemana perginya Homo sapiens setelah dari Afrika telah menjadi teka-teki besar dalam studi evolusi manusia selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu

Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Virus Manusia Tertua Pada Fosil Nenek Moyang Berusia 50.000 Tahun, Muncul Juga Pada Manusia Modern
Arkeolog Temukan Virus Manusia Tertua Pada Fosil Nenek Moyang Berusia 50.000 Tahun, Muncul Juga Pada Manusia Modern

Kepunahan spesies di Bumi puluhan ribu tahun lalu diduga disebabkan virus, virus yang masih ada di zaman modern ini.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Yakin Telah Temukan Lokasi Asal Usul Manusia, di Sini Tempatnya
Ilmuwan Yakin Telah Temukan Lokasi Asal Usul Manusia, di Sini Tempatnya

Hingga kini pertanyaan di mana asal usul manusia masih membuat ilmuwan berbeda pendapat.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Populasi Pemburu-Pengumpul di Skandinavia 5.900 Tahun Lalu Musnah karena Sengaja Dilenyapkan
Ilmuwan Ungkap Populasi Pemburu-Pengumpul di Skandinavia 5.900 Tahun Lalu Musnah karena Sengaja Dilenyapkan

Hasil penelitian baru ini membantah teori sebelumnya yang menyatakan populasi pemburu-pengumpul musnah setelah kedatangan kelompok petani.

Baca Selengkapnya
Temuan Tulang Purba Ungkap Penyakit Malaria Mulai Menjangkiti Manusia Sejak 5.000 Tahun Lalu, Begini Sejarahnya
Temuan Tulang Purba Ungkap Penyakit Malaria Mulai Menjangkiti Manusia Sejak 5.000 Tahun Lalu, Begini Sejarahnya

Studi baru membantah dugaan sebelumnya yang menyatakan malaria muncul sekitar 2.000 sampai 3.000 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya
Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya

Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.

Baca Selengkapnya