Tidur di tenda plastik, dua pengungsi Rohingya tewas diinjak gajah liar
Merdeka.com - Polisi Bangladesh hari ini mengatakan beberapa gajah liar menginjak dua lansia pengungsi Rohingya ketika mereka sedang tidur di tenda plastik di dekat hutan.
Peristiwa itu terjadi di pinggiran kamp pengungsi di Kutupalong di Kabupaten Cox Bazar, tempat ribuan warga muslim Rohingya mengungsi dari Myanmar.
"Kami bisa pastikan dua orang tewas karena gajah liar," ujar Abul Khaer, polisi setempat kepada kantor berita AFP, seperti dilansir laman Channel News Asia, Senin (18/9). Khaer juga mengatakan kedua orang itu warga sipil Rohingya.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Dimana Pengungsi Rohingya di Aceh singgah? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Seorang warga Rohingya lansia lainnya Kamal Hussein mengatakan dua orang tewas oleh gajah itu adalah pengungsi yang baru tiba di Kutupalong.
"Kejadiannya Senin pagi ketika mereka sedang tidur di bawah tenda plastik.
Kawasan pengungsian di Bangladesh kini sudah dipadati para pengungsi Rohingya dan tidak memadai lagi untuk menampung mereka.
Warga Rohingya yang baru datang terpaksa membangun tenda di tempat terbuka atau di sepanjang jalan. Mereka juga menebang pohon dan tanaman lain supaya bisa membangun tenda seadanya.
Lembaga bantuan kemanusiaan Save The Children memperingatkan, ribuan warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh terancam mati kelaparan karena masih sangat kurangnya bantuan kemanusiaan.
"Mereka kelaparan, kehausan, tanpa makanan dan minuman," kata Mark Pierce, direktur Save The Children, seperti dilansir laman the Independent, Minggu (17/9).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian ini yang kedua kalinya setelah pada Jumat (31/5) kemarin, juga ada pengungsi yang kabur.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.
Baca SelengkapnyaBelasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaDua WNA tewas tertimbun tanah longsor saat menginap di vila yang ada di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (14/3).
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaPengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaKrisis kemanusiaan di Gaza semakin parah, apalagi di tengah musim hujan seperti saat ini.
Baca Selengkapnya