Trump Tarik Pasukan Militer AS dari Suriah Usai Kalahkan ISIS, Ini Reaksi Netanyahu
Merdeka.com - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menarik pasukan militernya di Suriah setelah mengalahkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) rupanya sudah didengar oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu mengatakan bahwa dia sudah berbicara dengan Trump pada Minggu (16/12) lalu di mana Trump mengungkapkan niatannya untuk menarik pasukan bersenjata AS keluar dari Suriah. Kepada Netanyahu, Trump pun mengungkapkan bahwa dia sudah memiliki rencana setelah menarik pasukannya.
"Mereka menegaskan memiliki cara lain untuk memberlakukan pengaruh mereka di daerah itu," kata Netanyahu, dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (20/12).
-
Apa yang dituduhkan kepada Netanyahu? Langkah ini diambil atas dugaan keterlibatan Netanyahu dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama konflik di Gaza, Palestina.
-
Dimana Trump mengatakan ancamannya? Dalam pidato yang disampaikan di Arizona di hadapan para pendukungnya, Trump menegaskan pentingnya Terusan Panama sebagai aset strategis bagi Amerika Serikat.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Israel? Masyarakat Indonesia melontarkan kecaman keras terhadap lima kader Nahdhatul Ulama (NU) yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
-
Apa perintah yang dikeluarkan Israel? Israel juga memerintahkan satu-satunya rumah sakit yang masih berdisi di Gaza, RS Eropa Gaza di Khan Younis, untuk dikosongkan.
-
Kenapa Netanyahu ditolak masuk ke negara lain? Saat ini, Netanyahu berisiko ditangkap jika ia melakukan perjalanan ke salah satu dari 124 negara yang merupakan anggota ICC, yang berarti mobilitas internasionalnya sangat terhambat.
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
Meski demikian, Netanyahu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana Israel akan menyikapi keputusan Trump ini. Pihaknya masih akan mengkaji semua dampak yang akan terjadi terkait hal ini.
"Ini tentu saja keputusan AS. Kami akan membutuhkan waktu untuk mempelajari semua ini dan hubungan dari keputusan ini dengan negara kami," ungkapnya.
Seperti diketahui, Trump mengeluarkan perintah mengejutkan berupa penarikan kembali pasukan militer AS di Suriah. Hal ini dilakukan karena dia mengklaim telah berhasil mengalahkan ISIS di negara tersebut.
"Kami sudah mengalahkan mereka (ISIS) dan kami mengalahkan mereka dengan telak. Kami sudah menguasai wilayah kembali dan sekarang saatnya bagi pasukan kami untuk pulang," ujar Trump/
Keputusan Trump untuk menarik kembali pasukan bertentangan dengan kebijakan AS yang telah lama ditetapkan untuk Suriah dan kawasannya. Sebab, penarikan ini bisa menyebabkan konsekuensi geopolitik yang luar biasa dan menyebabkan ketidakpastian terhadap nasib pejuang Kurdi yang selama ini didukung AS untuk memerangi ISIS di Suriah. (mdk/ias)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah rezim Assad runtuh, Israel mengerahkan tank, jet tempur dan pasukan militer untuk memasuki zona penyangga yang diawasi PBB. Tindakan ini menuai kecaman.
Baca SelengkapnyaPemberontak Suriah kemarin mengumumkan rezim Bashar al-Assad telah jatuh dan kini mereka berkuasa.
Baca SelengkapnyaKetegangan di Suriah meningkat setelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus pada Minggu, menyebabkan runtuhnya pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaIni pernyataan pertama Assad setelah terguling dari kekuasaan pada 8 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah tentara dilakukan sebelum tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaBenarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPemberontak melepaskan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan, dan para pemuda merobek poster presiden Suriah
Baca Selengkapnya