Turki Serahkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi kepada AS
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin mengatakan rekaman pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi sudah diserahkan kepada pihak Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat.
"Kami memberikan rekaman itu pada mereka," kata Erdogan, dalam sebuah konferensi pers di Ankara, sebelum bertolak ke Paris untuk bergabung bersama Donald Trump dan sejumlah pemimpin lain pada Sabtu 10 November 2018, seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (11/11).
"Mereka juga mendengarkan percakapan itu, mereka mengetahuinya."
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa yang membunuh Saddam Hussein? Hukuman mati dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2006 dengan digantung di sebuah fasilitas militer di dekat Baghdad.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Siapa yang diprovokasi oleh bek Timnas Arab Saudi? Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, menjadi sasaran provokasi terbaru dari bek Timnas Arab Saudi, Ali Albulayhi.
Jamal Khashoggi tewas beberapa saat setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi dalam fasilitas diplomatik itu, namun, dilaporkan sebuah rekaman mengabadikan detik-detik terakhir sang jurnalis yang tragis.
Seperti dikutip dari BBC News, salinan rekaman suara telah diberikan pihak Turki kepada AS, Inggris, Arab Saudi, dan pihak lain.
Saat dihubungi, pihak Gedung Putih menolak untuk membenarkan salinan rekaman telah didapat dari Turki.
Namun, jika itu benar adanya, klaim Erdogan menempatkan Trump pada posisi yang canggung. Sebab, salinan rekaman itu mengindikasikan bahwa Trump memiliki bukti terkait pembunuhan Khashoggi -- meski ia menolak memberikan sanksi keras pada Arab Saudi.
Pemerintahan Donald Trump sejauh ini baru mengenakan sanksi 'biasa' terhadap Riyadh, misalnya penanggukan penerbangan pengisian bahan bakar di udara untuk kampanye militer Saudi di Yaman. AS juga mempersiapkan sanksi hak asasi manusia terhadap Saudi terkait pembunuhan Jamal Khashoggi.
Meski demikian, Gedung Putih telah menolak menuding pemimpin de facto Saudi Arabia, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, yang menjalin hubungan dekat dengan menantu laki-laki sekaligus penasihat senior Trump, Jared Kushner.
Sang pewaris takhta juga punya arti penting dalam Strategi Timur Tengah AS. Sementara, sejumlah pengamat berpendapat, setiap operasi khusus, seperti yang menargetkan Jamal Khashoggi hampir pasti harus disetujui di level tertinggi di Arab Saudi.
Reporter: Elin Yunita Kristanti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaAparat Turki memantau kedatangan seorang penyandang dana bagi agen Mossad di lapangan sejak 25 Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaSurat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaBegini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaErdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca Selengkapnya