Usai Sydney, giliran Ibu Kota Australia dilanda isu bom
Merdeka.com - Belum usai keterkejutan publik Australia atas penyanderaan bermotif terorisme di Kota Sydney menewaskan tiga orang, termasuk pelaku, dugaan teror kembali muncul. Sebuah paket di Kantor Kementerian Luar Negeri di Ibu Kota Canberra, hari ini, Selasa (16/12), dicurigai sebagai bom.
Benda mencurigakan ini tertinggal di salah satu bangku kantin pegawai. Salah satu PNS yang curiga langsung menelepon satuan penjinak bom. Pihak Kemenlu Australia pun langsung mengevakuasi lebih dari 100 pegawai. Kawasan sekitar gedung pun disisir puluhan petugas, dilansir 9news.com.au.
Setelah beberapa menit pemeriksaan, tim gegana menyimpulkan paket itu tidak berbahaya. Barang ini cuma sebuah tas yang tertinggal.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
-
Siapa yang mencuri tas pesepeda? Viral di media sosial seorang pesepeda yang tiba-tiba dijambret oleh pemotor hingga terjatuh.
-
Siapa yang kehilangan tas peralatan? Menurut laporan The Guardian, Selasa (14/11), objek ini terjadi ketika dua astronot perempuan NASA yakni Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara sedang melakukan spacewalk atau berjalan di luar stasiun luar angkasa (ISS) pada 1 November lalu.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Petugas penjinak bom Sersan Donna Hofmeier menilai kekhawatiran soal teror amat wajar, apalagi masyarakat Australia mengalami penyanderaan kemarin. Polisi juga memilih tak main-main dengan setiap laporan benda mencurigakan.
"Walau terkesan berlebihan, tapi kami menjalankan semua prosedur baku (penanganan dugaan teror). Setelah peristiwa 24 jam terakhir, kita memang harus berjaga-jaga," ujarnya.
Kabarnya, sang pemilik tas malu karena keteledorannya bikin heboh warga ibu kota negeri kanguru.
Masyarakat Australia masih terkejut dengan insiden penyanderaan di kawasan Martin Place, Kota Sydney selama 19 jam kemarin. Pelaku, seorang imigran asal Iran, menodong puluhan pengunjung Kafe Lindt yang sedang menikmati sarapan. Pelaku bernama Man Haron Monis menuntut bertemu Perdana Menteri Tony Abott.
Setelah berjam-jam bernegosiasi, Monis cukup lengah, sehingga polisi merangsek masuk. Sayang di tengah penyerbuan itu dua sandera yakni Tori Johnson (34 tahun) dan Katrina Dawson (38 tahun) turut tewas bersama Monis. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenembakan massal terjadi di Siam Paragon, sebuah mall mewah di Ibu Kota Bangkok, Thailand. Sebanyak 3 orang tewas dan 4 lainnya terluka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaSetelah penyerangan di masjid Christchurch pada 2019 lalu, insiden penembakan kembali terjadi di Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca Selengkapnya