Warga Kulit Hitam dan Hispanik Paling Sedikit Menerima Vaksinasi di AS
Merdeka.com - Data awal vaksinasi di Amerika Serikat yang dirilis pada Senin memperkirakan warga kulit Hitam dan Hispanik mendapatkan proporsi suntikan vaksin lebih kecil daripada perwakilan mereka di antara para tenaga kesehatan dan perawat panti jompo, dua kelompok prioritas vaksinasi Covid-19.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) yang merilis data tersebut, AS perlu data lebih lengkap terkait ras dan etnis warga yang telah divaksinasi.
Warga kulit Hitam dan Hispanik terutama yang paling terdampak Covid-19, dengan angka kematian yang tidak sebanding, dan pejabat kesehatan masyarakat secara luas telah menyerukan keadilan dalam distribusi vaksin.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang paling terdampak? Menurut penelitian tahun 2017 dari Sleep Medicine Clinics, sekitar 40 hingga 70 persen lansia mengalami masalah tidur kronis.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/2), data rasial hanya tersedia sekitar setengah dari 12,9 juta orang yang telah divaksinasi di AS antara 14 Desember 2020 dan 14 Januari 2021.
CDC menyampaikan, hanya 5,4 persen orang kulit hitam menerima suntikan yang dilaporkan dengan data ras / etnis, meskipun data nasional menunjukkan 16 persen petugas kesehatan dan 14 persen penghuni panti jompo merupakan orang kulit Hitam, dua kelompok yang diprioritaskan untuk gelombang pertama vaksinasi.
Orang Hispanik menerima 11,5 persen suntikan, menurut data yang tersedia, sementara mereka 13 persen petugas kesehatan dan 5 persen penghuni panti jompo.
Orang kulit putih menerima 60,4 persen suntikan dan menyumbang 60 persen dari petugas kesehatan dan 75 persen penghuni panti jompo.
Ketua Satgas Keadilan Kesehatan Covid-19, Marcella Nunez-Smith, menyampaikan kepada wartawan pada Senin, data sejauh ini menunjukkan orang Amerika kulit hitam dan kelompok non-kulit putih lainnya tidak divaksinasi pada tingkat yang sama dengan orang kulit putih Amerika.
Dia menambahkan, jika data dikumpulkan untuk semua orang yang menerima suntikan, itu akan menunjukkan ketidakseimbangan yang lebih besar.
Pada Minggu, New York City melaporkan sementara orang kulit hitam membentuk 24 persen dari populasi berdasarkan data 2019, sejauh ini hanya 11 persen yang telah divaksinasi.
Data federal menunjukkan, dari mereka yang data ras / etnisnya dilaporkan, 14,4 persen dilaporkan sebagai multipel / lainnya, 6,0 persen Asia dan 2,0 persen Indian Amerika atau Penduduk Asli Alaska.
Selain ketersediaan data rasial yang terbatas, CDC mengatakan laporan itu juga harus bersaing dengan berbagai kriteria untuk pemberian suntikan di antara negara bagian dan pusat vaksinasi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaLima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya