WNI simpatisan ISIS ditangkap di Malaysia segera jalani sidang kedua
Merdeka.com - Terduga simpatisan kelompok teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) asal Indonesia telah ditangkap otoritas keamanan Malaysia saat hendak menyeberang lewat Singapura untuk melakukan penyerangan ke Myanmar.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, WNI tersebut ditangkap lantaran menyimpan gambar dan informasi berkaitan dengan kelompok radikal di ponselnya.
"Informasi yang kami terima dari KJRI dan KBRI Johor Baru secara informal pihak otoritas keamanan Malaysia menangkap WNI karena memiliki informasi serta gambar-gambar kelompok teroris di ponselnya," kata pria akrab disapa Tata saat ditemui di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
WNI tersebut, kata Tata, merupakan tenaga kerja Indonesia yang telah bekerja di Malaysia sejak 2014 lalu. Setelah ditangkap, WNI ini kemudian ditahan selama 28 hari untuk menunggu panggilan dari pengadilan.
"Kemarin yang bersangkutan sudah dihadirkan di pengadilan yang merupakan tahap pertama dengan tuduhan terlibat dengan kelompok radikal dan akan melakukan suatu tindakan yang mengkhawatirkan atau terorism. Menurut rencana, tanggal 7 Januari akan ada lagi pemanggilan yang bersangkutan ke pengadilan untuk sidang kedua," papar Tata.
Terkait dengan perlindungan, pihak KBRI dan KJRI sudah memberikan pendampingan sesuai dengan SOP yang berlaku dalam perlindungan WNI.
"Tentunya KBRI dan KJRI mewakili pemerintah akan menjalankan fungsi dan tugas kami untuk melindungi WNI. Sebab semua WNI memiliki hak untuk mendapat bantuan dan perlindungan dari negara. Kami akan melakukan pendampingan sesuai dengan SOP dan juga bantuan hukum," tutur Tata.
Tata menambahkan, saat ini proses investigasi masih berjalan dan belum dapat dikonfirmasi apakah WNI tersebut benar akan bergabung dengan ISIS.
"Belum (dikonfirmasi). Itu masih jadi bagian proses investigasi yang sampai saat ini belum selesai. Yang jelas, WNI itu ditangkap karena menyimpan berbagai gambar kelompok radikal di ponselnya. Itu dasar mereka ditahan dan proses investigasi masih berlangsung saat ini," pungkas Tata.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaJubir AMIN Indra Charismiadji ditangkap karena diduga terlibat kasus penggelapan pajak
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris yang ditangkap di Bekasi berinisial DE (27).
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun tersangka utama dalam kasus tersebut ialah IS yang dilakukan penahanan sebelumnya oleh kepolisian.
Baca SelengkapnyaPanji bakal diserahkan ke Kejaksaan Negeri Indramayu, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya