Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy punya kriteria khusus untuk calon pendamping Jokowi maupun Prabowo jika ikut dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Salah satunya, kata dia, bakal cawapres keduanya haruslah memiliki elektabilitas yang tinggi guna mendongkrak jumlah perolehan suara.
JK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masuk radar bacawapres Ganjar dan Prabowo
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut saat ini dalam beberapa survei, pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas mencapai 40-45 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar bakal digenjot demi memenangkan kontestasi Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo dianggap lebih berkomitmen melanjutkan program yang sudah digagas Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah melontarkan statement terkait potensi Ganjar Pranowo berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPKB: Semua Partai Bisa Gabung Koalisi Prabowo, Tapi Tak Bisa Lengkapi Kebutuhan Gerindra
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaPPP berpotensi gabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) setelah nama Erick masuk radar cawapres.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberi kode keras Prabowo Subianto untuk sosok cawapres.
Baca SelengkapnyaHerzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca Selengkapnya