Santi Warastuti, seorang ibu pejuang ganja medis untuk anaknya yang mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak, tampak berlinang air mata saat menghadiri rapat dengar pendapat umum yang digelar Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat yang menghadirkan Santi Warastuti dan pakar untuk membahas legalisasi ganja demi kepentingan medis.
Air Mata Santi Warastuti di Depan Anggota DPR Agar Anaknya Dapat Ganja Medis
Komisi III DPR
Sebelumnya, viral aksi Santi Warastuti menyuarakan legalisasi ganja untuk kepentingan medis di Car Free Day (CFD), kawasan Bundaran HI, pada Minggu (26/6).
Pelegalan ganja medis sangat penting untuk hidup anak semata wayang Santi, Pika Sasikirana. Diketahui, Pika adalah anak yang mengidap penyakit cerebral palsy atau lumpuh otak.
Dalam rapat dengar pendapat ini Komisi III DPR turut mengundang Ketua Pembina Yayasan Sativa Profesor Musri Musman untuk menyampaikan hasil kajiannya mengenai ganja medis.
Profesor Musri Musman menjelaskan, ganja medis melalui CBD oil yang merupakan senyawa nonintoksikasi yang diekstrak dari tanaman ganja (Cannabis sativa) memang dapat menangani cerebral palsy.
Hal itu dikarenakan saraf CB1 yang berasal dari selebrum yaitu otak mampu bekerja bersama CB2 dalam saraf tepi.
Diketahui bahwa total kekayaan Uya Kuya mencapai Rp26,4 miliar, sedangkan kekayaan Nafa Urbach tercatat sebesar Rp20,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Nafa memulai perjalanan politiknya dengan bergabung ke Partai Nasdem pada tahun 2018.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati, membawa putrinya yang masih batita saat rapat berlangsung.
Baca SelengkapnyaDi depan anggota Komisi III DPR, Jovi blak-blakan mengungkapkan duduk perkara dirinya mengkritik Nella Maresell
Baca SelengkapnyaMomen panas terjadi ketika Mangihut Sinaga selaku eks Kajati turut berkomentar di DPR
Baca SelengkapnyaJovi mengungkapkan duduk perkara dirinya mengkritik Nella Maresella
Baca SelengkapnyaKejagung melakukan pemeriksaan terhadap mantan Hakim Ad Hoc Mahkamah Agung (MA) terkait dugaan kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaDiketahui, informasi yang beredar yakni polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah dan pejabat di polres tersebut.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR telah memilih lima nama yang menjadi pimpinan KPK masa bakti 2024-2029 melalui rapat pleno dan voting.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR telah memilih lima nama yang menjadi pimpinan KPK masa bakti 2024-2029 melalui rapat pleno dan voting.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hubungan bilateral ini dapat memperkuat perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya