Kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace saat bersandar di dermaga Terminal Penumpang Nusantara, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/4). Rainbow Warrior tiba di Jakarta setelah hampir dua bulan berlayar dari Indonesia bagian timur.
Melihat lebih dekat kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace
aktifis Greenpeace
Kehadiran Rainbow Warrior di Jakarta kali ini untuk mendorong pemerintah agar segera mengatasi permasalahan lingkungan perkotaan secara tuntas.
Pelayaran yang mengusung tema "Jelajah Harmoni Nusantara" ini sebelumnya melakukan kampanye penyelamatan hutan dan laut di Papua, kemudian berlabuh di Bali menyuarakan dukungan bagi energi terbarukan, penolakan reklamasi Teluk Benoa, hingga pengelolaan sampah plastik.
Kondisi ruang kemudi Rainbow Warrior di dermaga Terminal Penumpang Nusantara, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/4).
Rainbow Warrior dilengkapi sebuah ruang baca dengan rak penuh buku.
Suasana ruang baca di dalam Rainbow Warrior.
Kondisi bagian dalam Rainbow Warrior di dermaga Terminal Penumpang Nusantara, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/4).
Kondisi bagian dalam Rainbow Warrior di dermaga Terminal Penumpang Nusantara, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/4).
Kondisi bagian dalam Rainbow Warrior di dermaga Terminal Penumpang Nusantara, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/4).
Pentingnya status whitelist bagi reputasi maritim Indonesia sangat diakui oleh Deputi Direktur Bisnis Manajemen Klasifikasi BKI, Arief Budi Permana.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan untuk memastikan kapal yang berlayar ke luar negeri mematuhi standar keselamatan internasional.
Baca SelengkapnyaRasio penahanan kapal kini mencapai 1,22 persen, dengan 101 dari 8.300 kapal yang diperiksa berdasarkan aturan SOLAS mengalami penahanan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya diskriminasi rasial antara awak kabin Belanda dan Pribumi pecah di Pelabuhan Aceh pada tahun 1933 silam.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) turut memberikan dampak baik bagi Provinsi Jawa Timur
Baca SelengkapnyaArkeolog selama ini tidak menyadari apa yang sudah mereka lihat ternyata menjadi lokasi pembuatan kapal-kapal hebat itu.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa batu bara itu tenggelam pada 1904 karena dihantam badai besar.
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa bepergian menggunakan kapal dari India ke Alaska dengan melewati rute yang seratus persen lurus.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dapat mengintegrasikan potensi dalam pengembangan teknologi maritim yang mandiri.
Baca SelengkapnyaSeorang ABK kapal asal Indonesia mengaku bahagia ketika kapal tempatnya bekerja ditangkap oleh KKP.
Baca Selengkapnya