Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Tiang Emas Masjid Al Alam yang Berdiri Sejak Zaman Portugis di Jakarta

4 Tiang Emas Masjid Al Alam yang Berdiri Sejak Zaman Portugis di Jakarta Bagian dalam Masjid Al-alam yang dihiasi oleh empat pilar berwarna emas.

Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Kawasan tempat ibadah Cilincing juga memiliki masjid yang bersejarah. Masjid tersebut sudah ada sejak 400 tahun yang lalu, kala bangsa Portugis datang dan menjajah daerah Jakarta.

Terletak di Jalan Marunda, Cilincing, masjid ini bersebelahan dengan pasar ikan. Cukup mudah menemukan masjid ini bahkan dari jalan raya, karena ada plang yang terpasang di ujung Jalan Marunda.

Melihat bangunan masjidnya, kita bisa melihat warna coklat mendominasi tersebut. Atapnya tidak berbentuk kubah, melainkan limas segiempat berlapis. Ketika kita memasuki masjid tersebut, terdapat bedug dan kentongan di sebelah kiri Masjid Al-Alam.

Rabu siang, 16 Januari 2019, ada Haji Warmah, seorang pengurus Masjid Al-Aman yang menjadi pemandu rombongan saat itu. Beliau bercerita mengenai sejarah berdirinya masjid ini.

"Masjid ini kurang lebih terbentuk sejak 1521, zaman penjajahan Portugis," kata Warmah memulai cerita.

Kala itu, Jakarta masih bernama Batavia. Tak hanya menjadi tempat ibadah, Masjid Al-Alam ini menjadi tempat perlindungan tentara Batavia dari serangan musuh.

Karena dibangun pada abad tersebut, bangunan masjid ini terpengaruh oleh kebudayaan Portugis. Pengaruhnya terlihat pada ruangan salat yang berada di tengah masjid tersebut.

Ada empat tiang emas yang menghiasi bagian depan masjid Al-Alam. Keempat tiang emas tersebut berhiaskan bunga yang dijejer sebanyak empat buah tiap sisinya. Ada juga aksen hiasan lainnya, semua dicat warna perunggu.

Di tengah masjid tersebut terdapat ruangan salat dengan jendela di tiap sisinya. Ruangan ini pun masih mempertahankan nuansa jadulnya yang terlihat dari dinding bagian luarnya yang dicat dengan warna coklat kayu dan keramik putih di bagian bawahnya. Ukiran persegi panjang berwarna emas juga menghiasi pintu dan jendela yang berengsel tersebut.

Warmah mengungkapkan bahwa masjid ini telah berulangkali mengalami perbaikan. "Waktu pertama kali dibangun, penampakan Masjid Al-Alam tidak seperti sekarang," jelasnya. Bagian-bagian masjid yang rusak diperbaiki dan fasilitas yang belum ada di zaman sebelumnya pun dibangun. (Esther Novita Inochi)

Saksikan video pilihan berikut ini:

(mdk/)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman

Masjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Masjid Kuno Al Anwar Angke, Dibangun Tahun 1761 dan Jadi Tempat Rahasia Pejuang Kemerdekaan
Cerita di Balik Masjid Kuno Al Anwar Angke, Dibangun Tahun 1761 dan Jadi Tempat Rahasia Pejuang Kemerdekaan

Masjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pesona Masjid Asasi Padang Panjang, Tak Luntur Meski Berumur Ratusan Tahun
Pesona Masjid Asasi Padang Panjang, Tak Luntur Meski Berumur Ratusan Tahun

Masjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Kebudayaan Jawa di Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya, Ada Kubah yang Simbolkan Perdamaian
Melihat Jejak Kebudayaan Jawa di Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya, Ada Kubah yang Simbolkan Perdamaian

Masjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4

Masjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon

Baca Selengkapnya
Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi
Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi

Keindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.

Baca Selengkapnya
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin

Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.

Baca Selengkapnya
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.

Baca Selengkapnya
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam

Saat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.

Baca Selengkapnya
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol

Bangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Masjid di Jakarta Ini Ditemukan Oleh Pendeta Tahun 1648, Lokasinya Ada di Dalam Gang
Masjid di Jakarta Ini Ditemukan Oleh Pendeta Tahun 1648, Lokasinya Ada di Dalam Gang

Masjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.

Baca Selengkapnya
Melihat Keindahan Masjid Jamik Taluak Bukittinggi, Perpaduan Corak Budaya Islam dan Minangkabau
Melihat Keindahan Masjid Jamik Taluak Bukittinggi, Perpaduan Corak Budaya Islam dan Minangkabau

Bangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.

Baca Selengkapnya