5 Keuntungan bisnis berdampak sosial yang membuat mereka sukses

Merdeka.com - Akhir-akhir ini, konsep bisnis sosial kerap dibicarakan di berbagai komunitas bisnis maupun media sosial. Tidak sedikit cerita dari seorang social entrepreneurship yang berhasil diangkat menjadi sebuah kisah inspiratif oleh media. Berikut ini 5 keuntungan dari bisnis berdampak sosial:

1. Bisnis langsung berdampak untuk memecahkan permasalahan sosial

Mau bantu Pak Jokowi dan jajaran menterinya untuk memajukan Indonesia? Bisnis sosial bisa jadi salah satu caranya. Salah satu contohnya adalah aplikasi Go-Jek yang ingin ikut mensejahterahkan para tukang ojek di Indonesia (saat ini beroperasi di beberapa kota). Disambut baik oleh pemerintahan DKI Jakarta, Nadiem Makarim CS diajak untuk berkolaborasi dengan TransJakarta untuk membuat aplikasi Go-Busway.

2. CSR? We do it every day!

Di saat perusahaan lain menjadwalkan program CSR mereka setiap tahun, sebuah bisnis sosial melakukan CSR setiap hari lewat setiap aktivitas bisnis yang mereka lakukan. Kisah terkenal TOMS, perusahaan sepatu milik Blake Mycoskie adalah salah satu contoh yang menarik. Dengan membeli sepatu TOMS, sama dengan Anda menyumbangkan sepasang sepatu untuk anak-anak jalanan yang tidak punya sepatu. Sungguh menarik!

3. Membantu orang lain sambil tetap menikmati penghasilan

Pada dasarnya semua bisnis akan sukses jika berhasil menjadi solusi atas permasalahan pembelinya. Namun, sebuah bisnis sosial dapat melakukan lebih dari itu. Shivani Siroya, CEO dari InVenture, mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk mengembangkan usaha kecil di seluruh dunia dengan menyediakan akses ke pertumbuhan modal (capital growth) dan alat pelacakan bisnis melalui bantuan teknologi dan internet. Harapannya, para pebisnis lokal dapat mengembangkan bisnisnya dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal.

4. Melakukan aksi sosial lintas negara

Pernah dengan tentang YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa)? Veronica Colondam mendirikan YCAB sejak tahun 1999 dan memiliki konsentrasi penuh terhadap pengembangan anak remaja. Di awal aktivitas YCAB disokong oleh donasi saja, namun saat ini mereka bertransformasi menjadi sebuah bisnis sosial yang berkelanjutan, dengan memberdayakan anak-anak didik mereka untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan berdampak. Dari hanya sebuah yayasan lokal Indonesia, saat ini YCAB sudah melakukan aksi sosial di beberapa negara lainnya seperti Atlanta, Afghanistan, Mongolia, Myanmar, Pakistan, dan Uganda. Bahkan, YCAB dinobatkan sebagai peringkat #63 dari Top 500 NGO oleh Global Journal (Geneva).

5. Selalu terpacu untuk berinovasi dan berkolaborasi

Karena bisnis sosial bertujuan untuk menciptakan dampak sosial, maka setiap bisnis sosial harus selalu menghasilkan inovasi yang dapat diimplementasikan ke dalam sebuah permasalahan sosial. Kolaborasi dengan pihak lain (baik pemerintah, NGO, swasta, maupun sesama bisnis sosial lain) sangat dibutuhkan agra tujuan dapat tercapai dengan maksimal. (mdk/feb)