6 Cara agar kita jadi orang yang 'memorable' di depan si dia
Merdeka.com - Semua orang ingin menjadi 'memorable,' namun untuk bisa diingat oleh orang yang kita temui, tentu itu bukan hal yang mudah. Terutama kita ingin memikat si dia, kita harus membubuhkan kesan pertama yang membuat kamu bisa lebih lama diingat.
Hal ini cukup sulit diraih, bahkan tidak mungkin bagi beberapa orang. Seringkali hal yang muncul dari otak kita, belum tentu selaras dengan apa yang kita sampaikan. Belum lagi hal tersebut juga belum tentu selaras dengan apa yang dipikirkan orang lain. Kita bahkan bisa dapat kesan pertama yang buruk, hanya karena perbedaan pendapat yang mendasar.
Sudah barang tentu kemampuan untuk menjadi orang yang 'memorable' adalah sebuah bawaan lahir. Meski demikian, hal tersebut bisa dipelajari. Dengan sedikit trik dalam berkomunikasi, si dia akan membuatmu singgah di otaknya lebih lama.
-
Apa yang bisa bikin aku selalu kepikiran kamu? Tiang, tiang apa yang bikin senyum-senyum sendiri? Tiang-tiang mikirin kamu.
-
Kenapa kamu selalu ada di pikiranku? Kamu tuh mirip deh sama bendera, tahu nggak kenapa?Soalnya bayang-bayangmu selalu berkibar di hati aku.
-
Siapa yang paling sering kita pikirkan? Dalam banyak kasus, otak kita menyimpan kenangan dan perasaan yang terkait dengan orang tersebut, dan pikiran-pikiran ini muncul secara spontan karena adanya keterikatan emosional yang mendalam.
-
Kenapa kita terus memikirkan seseorang? Ketika kita terus memikirkan seseorang, biasanya ada perasaan atau kenangan yang kuat terkait dengan individu tersebut, baik dalam konteks hubungan yang harmonis maupun situasi yang belum terselesaikan.
-
Apa yang terjadi ketika kita memikirkan seseorang? Pikiran ini sering kali muncul tanpa disadari dan dapat mempengaruhi suasana hati serta perilaku kita.
-
Bagaimana cara menangani pikiran intrusif? 'Mereka bisa muncul begitu saja, dan Anda mungkin tidak terlalu terganggu olehnya dan kemudian mereka menghilang, atau bisa jadi sangat mengganggu dan Anda bereaksi atau mencoba menekan mereka atau menghilangkannya dari pikiran Anda, yang sebenarnya memperkuat mereka dan membuatnya semakin melekat,' kata Dr. Saltz.
Berikut merdeka.com akan bantu kamu dengan beberapa ulasan yang bisa membuatmu jadi orang yang 'memorable' depan si dia.
Jangan malu untuk berbicara
Memang sangat mudah untuk hanya berdiam diri dan membiarkan orang lain yang berbicara sepanjang waktu. Namun kamu tak akan bisa mengambil hati si dia jika kamu tak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutmu.
Nervous? Itu masalah semua orang. Jangan biarkan ketakutanmu untuk membuat kesalahan meredam mulutmu untuk berbicara. Lawan kegugupanmu dengan 'speak-up' tentang beberapa hal yang sudah kamu kuasai wawasannya, tanya sebuah pertanyaan, cerita pengalamanmu, atau berbagi opini akan suatu isu yang sedang hangat.
Normalnya, seseorang tentu tak ingin menjadi dominator dalam suatu percakapan. Mereka terkadang ingin juga tau perspektifmu tentang apa yang mereka kemukakan. Hal ini juga berlaku pada 'gebetanmu.' Dia tak akan lagi mau berduaan dengan seseorang yang membiarkannya ngomong sepanjang malam hanya karena dia malu untuk 'membuka mulut.'
Jadilah kontroversial, namun tetap jujur
Banyak sekali orang yang menghindari untuk jadi orang yang kontroversial, terutama ketika pada pertemuan pertama. Untuk mengambil 'kesan pertama,' seseorang biasa bermain aman agar tak ada yang membencinya. Wajar, semua orang tentu ingin disukai lebih banyak orang ketimbang dibenci.
Namun apa artinya dicintai semua orang namun kita tak jujur pada diri sendiri bukan?
Jika kamu ingin menjadi orang yang 'memorable,' tentu kamu tak boleh bermain aman dengan berbicara sok diplomatis. Kamu harus mengungkapkan pendapatmu yang sejujurnya terhadap sesuatu, meski sedikit kontroversial. Tentu hal ini harus disampaikan dengan menimbang-nimbang agar tak menyinggung atau berkata kasar sehingga si dia akan kehilangan simpati kepadamu.
Menurut Julian Reisinger, seorang dating expert dan founder dari Lovelifesolved.com, "Seseorang akan mengingat hal yang ekstrem, ketimbang hal yang medioker."
Sang pakar kencan merekomendasikan kamu untuk lebih 'speak-up,' serta menyatakan opinimu dengan tegas dan jelas, meski hal tersebut berpotensi membuat orang tak nyaman bahkan marah. Hal ini dapat membuatmu jadi orang yang lebih menarik, dan tentu lebih 'memorable.'
Jadilah sedikit unik
Untuk menjadi seseorang yang unik, tentu bukanlah hal yang sulit jika berhubungan dengan penampilan. Kita bisa berpakaian dengan lebih fashionable atau punya gaya rambut yang tidak biasa. Semua itu mudah dicapai, namun tak seberapa memorable.
Mengapa? Karena itu bukanlah cara unik dalam hal yang positif. Cukup positif, namun kamu tak hanya ingin diingat sebagai seseorang yang berani pakai baju berwarna-warni ketika datang di kencan pertama bukan?Â
Untuk menjadi unik dengan cara positif, kamu harus menonjol dari sisi kepribadian.
Reisinger menyarankan, kamu harus jadi orang yang punya jawaban-jawaban tidak biasa atas pertanyaan standar. Kamu harus menjadi lebih humoris dalam menjawab pertanyaan "Apa kabar?" atau "Bagaimana keadaan kuliah?" Hal ini memang cukup sulit dan membuat kita tertekan, karena selain dituntut unik, kita juga harus lucu. Tapi apa salahnya dicoba, jangan terlalu mencoba melucu, tapi buatlah seakan-akan kamu tidak mau menjawab hanya dengan 'template' yang sudah terlalu lazim digunakan sehari-hari.
Gunakan 'body languange' dengan percaya diri
Bahasa tubuh dan gestur adalah hal yang paling penting dalam berkomunikasi. Bahkan hal ini jauh lebih penting daripada penampilan. Body languange akan memunculkan aura yang dapat membuatmu lebih 'memorable' di mata si dia.
Meski hal ini sepertinya adalah bawaan lahir, bukan berarti hal ini tak bisa dipelajari. Yang perlu kamu lakukan hanyalah berjabat tangan dengan tegas, berdiri dengan tegap dan tidak merunduk atau bungkuk, dan mempertahankan kontak mata ketika berbicara maupun mendengarkan.
Satu hal yang cukup pentung adalah tidak terlalu banyak menunduk. Pasti selalu ada momen di mana percakapan menemui momen hening. Di saat seperti ini, jangan sampai kamu melihat ke tanah. Yang harus kamu lakukan adalah melihat sekitar, seakan-akan kamu sedang melakukan observasi untuk mendapatkan tema obrolan yang baru. Dengan ini kamu mengesankan bahwa kamu orang yang menarik, bukan orang yang justru bersembunyi ketika berada di balik situasi yang sulit.
mengatur jarak duduk pun juga sesuatu yang penting terkait gestur dan body language. Jangan sampai kamu duduk terlalu jauh dengan si dia, seakan-akan kamu jijik untuk dekat dengan dia. Jangan pula terlalu dekat dan membuatmu 'salting' jika tak sengaja kamu bersentuhan dengannya. Atur duduk dengan jarak yang pas, jangan terlihat terlalu jauh, dan juga jangan terlalu dekat layaknya orang yang agresif.
Pancing emosi
Memancing emosinya bukan berarti membuat dia marah. Hal ini berarti kamu harus bisa menyentuh sisi emosional dari si dia.
Seorang pujangga terkenal asal Amerika Serikat, Maya Angelou, mempunyai kutipan yang sangat populer yang berbunyi: "Aku mempelajari bahwa seseorang akan melupakan apa yang kamu katakan atau lakukan, tapi mereka tak akan melupakan bagaimana kamu menyentuh perasaannya."
Hal ini berlaku untuk mendapatkan kesan yang baik di depan si dia, yakni dengan menyentuh sisi emosional.
Hal ini mungkin memang sulit untuk dilakukan pada percakapan yang lepas, namun kamu bisa menerapkan beberapa hal penting. Antara lain tunjukkan kelemahanmu, akui bahwa kamu lemah terhadap sesuatu. Buat kelemahanmu itu sebagai bahan bercandaan yang bisa membuatnya tertawa. Buatlah kesalahan kecil dan segeralah meminta maaf. Berceritalah sesuatu yang mengena di hatimu. Serta angkat topik yang ranahnya sudah cukup personal.
Jadilah pendengar yang baik
Memang sangat disarankan untuk selalu mengemukakan pendapatmu ketika sedang ngobrol dengan si dia. Namun jangan jadi dominator, dan tak mendengarkan apa yang dia sampaikan demi keinginanmu untuk mengemukakan pendapat.
Seorang jurnalis bernama Becky Blanton pernah mengatakan, "orang paling populer dan paling memorable di dunia ini adalah orang yang memberikan perhatian yang penuh dalam mendengarkan."
Hal ini memang benar, namun susah untuk diaplikasikan. Sebagian besar orang tidak seberapa mendengarkan lawan bicaranya yang sedang berbicara, karena mereka sedang memikirkan percakapan apa yang akan mereka katakan selanjutnya. Jangan jadi orang yang seperti ini. Jika si dia sedang berbicara, dengarkan dengan seksama, jangan kehilangan kontak mata darinya, serta resapi makna di tiap kalimatnya. Jangan lupa untuk menanggapinya dengan perspektifmu dan juga dengan rasa empati.
Dengan ini, kamu bisa jadi 'pendengar sejati' bagi si dia, dan tak mungkin kamu akan dilupakan olehnya. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bacaan doa agar orang ingat pada kita dapat diamalkan setiap hari.
Baca SelengkapnyaBukan hanya menghasilkan citra positif, personal branding juga memungkinkan kamu untuk memiliki kompetensi yang berbeda dengan orang lain.
Baca Selengkapnya