Budaya Nusantara Tampil di Parade Pelangi Budaya Belitung
Merdeka.com - Kekayaan budaya nusantara, tersaji di Festival Tanjung Kelayang 2018. Kemasannya adalah Parade Pelangi Budaya, Minggu (18/11). Atraksi ini menggunakan pasir putih Pantai Tanjung Kelayang sebagai medianya.
Parade Pelangi Budaya diikuti 40 peserta. Mayoritas merupakan produk asli Belitung, meski ada juga perwakilan dari wilayah lain. Seperti Boyolali, Kabupaten Bekasi, juga Jambi.
Parade menempuh jarak 3 kilo meter. Backgroundnya pun eksotis dengan ikon Belitung. Mulai pasir putih, birunya air laut, Pulau Lengkuas, hingga Batu Garuda. Suasana pun semakin meriah dengan pengunjung yang memadati rute parade. Jumlahnya minimal 4.000 orang. Dan, Parade Pelangi Budaya diawali delegasi Boyolali.
-
Apa yang dirayakan di Pekan Budaya Tarakan? Pekan Kebudayaan Daerah Kota Tarakan, yang merupakan rangkaian dari kegiatan Pesta Budaya Iraw Tengkayu ke-XII Tahun 2023 telah diselenggarakan selama satu pekan resmi ditutup.
-
Atraksi apa yang ditampilkan? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Apa yang menarik dari wisata Tanjung Kesirat? Di objek wisata Tanjung Kesirat ini pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbit dan tenggelam.Dilansir dari situs Pemprov DIY dan Kalurahan Girikarto, pemandangan senja di Pantai Kesirat nyaris sempurna.Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan momen matahari tenggelam tanpa adanya penghalang apapun. Selain itu, bagi pengunjung yang berkemah, juga bisa menikmati pemandangan matahari terbit saat pagi hari.
-
Apa yang menarik dari Pantai Pasir Kencana? Pantai Pasir Kencana merupakan sebuah pantai berpasir putih yang terletak di Dusun Wonokerto, Desa Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Selain keindahan pantainya, dari sini pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam.
-
Dimana wisata Pantai Kali Kencana berada? Pantai Kali Kencana adalah salah satu wisata Cilacap populer yang sangat indah di Pulau Nusakambangan.
-
Mengapa festival layang-layang di Pantai Parangkusumo menarik perhatian? Tak hanya dari Indonesia, peserta festival ini juga datang dari luar negeri.
"Kami menampilkan Buto Gedrug dan Topeng Ireng. Sebab, ini menjadi identitas Boyolali. Penampilan kami kali ini spesial untuk Festival Tanjung Kelayang. Tarian ini sudah dikembangkan jadi kreasi baru," ungkap Senior Sanggar Seni Krido Mudo Tarubatang Boyolali Andri Suryanto.
Menampilkan dua karakter berbeda, kehadiran Buto Gedrug dan Topeng Ireng mendapat apresiasi publik. Buto Gedrug merupakan potongan dari karakter kesenian jathilan. Disajikan melalui topeng, Buto Gedrug punya beberapa karakter. Topeng Buto Gedrug warna cokelat bernama Ludru. Memiliki hidung naga, karakter ini melambangkan kasta bawah.
Berikutnya, ada topeng warna hijau. Karakter ini bernama Belegur Mahkota yang menggambarkan para pemimpin. Ada juga warna topeng abu-abu atau Mata Leak yang jadi pendamping pemimpin. Tampil all out, Buto Gedrug dilengkapi kostum terbaik lengkap dengan krincing di kaki. Andri pun menambahkan, konsep raksasa diadopsi total. Karakternya negatif, lalu dinetralisir karakter positif kuda lumping.
"Kami difasilitasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali. Di Boyolali terdapat lebih dari 500 grup tari. Jumlah penampil ada 12 penari. Ditampilkannya Buto Gedrug sebagai gambaran raksasa hutan dan karakternya negatif. Kalau di jathilan, karakter ini diimbangi energi positif dari kuda lumpingnya," kata Andri.
Lalu, bagaimana dengan Tari Topeng Ireng. Topeng Ireng punya filosofi 'Toto Lempeng Irama Kenceng'. Artinya, hidup ini harus lurus dan bersemangat untuk meraih cita-cita. Ciri utama dari Topeng Ireng ini adalah mahkota dari bulu yang melambangkan kesederhanaan. Kostumnya terdiri dari rampek dan sompyok. Warna yang diadopsi merah, biru, dan hitam dengan hiasan payet.
"Tari Topeng Ireng juga mengalami pembaruan kostum. Kalau dahulu, mahkota dan kostum memakai daun," tuturnya lagi.
Parade Pelangi Budaya Belitung ©2018 Merdeka.comSelain Boyolali, Kabupaten Bekasi juga memajang potensinya melalui Tari Jaipong. Tarian ini dibawakan oleh 5 penari wanita. Pesan yang ingin disampaikan, citra positif Bekasi yang melestarikan tradisi dari leluhur. Tari Jaipong versi Bekasi ini dikolaborasikan dengan Lagu Ronggeng Menor dan Kalang Sunda. Kabid Pemasaran Pariwisata Dispar Kabupaten Bekasi Tri Cahyani menuturkan, Jaipong dilestarikan.
"Festival Tanjung Kelayang ini penting. Pengunjungnya banyak, baik dari dalam dan luar negeri. Untuk itu, kami tampil di sini dengan Jaipong. Tarian ini terus dilestarikan dan di beberapa sekolah sudah jadi kelas khusus," tuturnya.
Digelar 15-19 November, Festival Tanjung Kelayang menjadi magnet penarik wisatawan efektif. Hingga Minggu (18/11), jumlah pengunjung mencapai sekitar 25.000 orang. Jumlah wisnusnya ada di range 4.000 hingga 5.000 orang. Wismannya beragam di rentang 750 sampai 1.000 orang. Kadispar Belitung Hermanto menjelaskan, rapor festival secara keseluruhan positif dan Parade Pelangi Budaya unik.
"Target kunjungan wisatawan sudah melebihi target. Baik itu target wisman, wisnus, ataupun lokalnya. Ini progress bagus, apalagi Senin (19/11) masih ada event. Khusus Parade Pelangi Budaya, ini sudah jadi ciri khas Belitung. Parade dilakukan di pinggir pantai. Hal ini untuk promosi destinasi juga," jelasnya.
Selain dua budaya tersebut, Parade Pelangi Budaya menampilkan beragam kekayaan nusantara. Ada Barongsai dan Liong, pencak silat plus debus, kuda lumping, hingga tarian juga musik khas Bali. Untuk event Senin (19/11), ada eksibisi layang-layang internasional. Selain lokal, peserta lain pun datang dari Polandia, Swedia, juga Singapura.
"Rangkaian Festival Tanjung Kelayang sangat banyak, mendekati 10 item. Kontennya unik, seperti di Parade Pelangi Budaya ini. Ada banyak budaya di nusantara yang ditampilkan. Kemasannya juga beda dengan berjalan di pantai. Hal ini bagus untuk branding destinasi. Untuk pengunjung, sekilas positif," tegas Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty.
Sukses memberikan kesegaran Festival Tanjung Kelayang, konsep Parade Pelangi Budaya diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan menjadi #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok menerangkan, Belitung diuntungkan dengan penyelenggaraan Festival Tanjung Kelayang ini.
"Festival ini memberikan impact positif besar. Jumlah kunjungan wisatawan besar, lalu ada value secara ekonomi. Kami gembira karena penyelenggaraan festival ini sukses. Namun, inovasi dan evaluasi tetap harus diberikan. Agar festival tahun depan lebih bagus lagi," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tema 'Pelangi Nusantara' diangkat untuk menggambarkan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa, yang ada di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 300 seniman lintas generasi dari beragam profesi menyemarakkan pertunjukan kolosal bertajuk Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’.
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Ulang Tahun ke-18 Indonesia ke-78 rupanya tak hanya meriah di tanah air namun juga di Jepang.
Baca SelengkapnyaParade Budaya Beautiful Heritage of Indonesia digelar untuk merayakan keragaman budaya dan melestarikan serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dari berbagai etnis di Indonesia berkumpul dan berbaris sambil mengenakan pakaian daerahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMulai ada karnaval, festival layang-layang Internasional hingga pembentangan bendera Merah Putih terpanjang di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSulistiawati menambahkan bahwa keberadaan atraksi budaya seperti ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor pariwisata Nusa Penida.
Baca SelengkapnyaSebuah bentuk kesenian tradisional rakyat Melayu ini menciptakan ruang bagi berkumpulnya masyarakat dari berbagai kelas.
Baca SelengkapnyaPerhelatan Pesona Seni Budaya bertajuk Soul of Sail Teluk Cenderawasih (STC) menjadi ajang perkenalan warisan budaya, promosi wisata dan ekonomi Papua.
Baca SelengkapnyaFestival ini merupakan wadah bagi para pelajar HSE dalam menampilkan kreativitas musikal, instrumen, makanan dan tarian khas negaranya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) resmi membuka Festival Tanjong Penajo di Rumah Adat Rekan Tatau, Selasa (29/10/2024) malam.
Baca SelengkapnyaBEC 2023 mengusung tema The Magic of Ijen Geopark.
Baca Selengkapnya