Demam songkok gaul di Makassar, laris hingga negeri jiran
Merdeka.com - Songkok atau peci adalah salah satu pelengkap busana muslim. Keberadaannya kerap diburu pada saat Ramadan.
Seiring waktu, kopiah tak hanya tampil polos. Beragam modifikasi dengan menghadirkan motif melalui teknik bordir dan lainnya dilakoni si pembuat. Tentunya buat menarik pembeli dan semakin memikat.
Bahkan, kini di Makassar sedang berkembang songkok gaul. Jenis inilah yang ramai dicari anak-anak dan remaja setempat.
-
Apa keunggulan kebaya muslim? Pemilihan kebaya muslim juga harus dilakukan dengan cermat. Untuk itu, baca artikel tentang Cara Memilih Kebaya Muslim untuk Lebaran 2024 agar penampilanmu semakin memukau.
-
Apa saja manfaat pakaian dalam Islam? Dalam Islam, pakaian memiliki peran yang sangat penting dan diatur dengan adab yang khusus. Pakaian dianggap sebagai salah satu nikmat Allah yang memberikan banyak manfaat bagi manusia.
-
Bagaimana perkembangan busana adat Pakpak? Seiring berjalannya waktu dan teknologi tekstil, ada beberapa perubahan detail pada pakaian adat Pakpak ini. Perkembangan busana juga menjadi salah satu pengaruh terkuat, namun busana ini masih terus lestari.
-
Kenapa kebaya muslim populer? Meskipun awalnya kebaya sering diasosiasikan dengan gaya tanpa hijab, kini wanita berhijab juga dapat tampil memukau dengan kebaya, menggabungkannya dengan berbagai model hijab.
-
Siapa yang ikut tren baju koko di Ramadan? Tak hanya soal takjil atau bagi-bagi makanan, Ramadan tahun ini cukup berwarna lantaran para non-muslim berbondong-bondong melakukan cosplay layaknya seorang muslim. Tren membeli baju koko sempat viral beberapa waktu lalu dikalangan non-muslim.
-
Siapa perancang busana? Model memperagakan busana Batik Taliabu rancangan karya Eko Tjandra dalam Selaras Wastra saat Cita & Cipta 2024 Liputan6 x Fimela di Shangrila Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Di antaranya hasil produksi songkok gaul adalah merek Distro Channel. Peci itu kreasi Haji Abdul Salam Razak dan para pekerjanya dari Jalan Kodingareng Nomor 23, Makassar. Saat Ramadan, kopiah kreasi pemilik usaha dijalankan turun temurun sejak 2001 ini kebanjiran pesanan. Alhasil, buat memenuhi pesanan, Haji Abdul mesti menambah jumlah pekerja hingga 30 orang. Padahal jika hari biasa, pekerjanya hanya lima hingga sepuluh orang.
Songkok kreasi Haji Abdul ini laris karena dianggap unik. Dia memberi label pada songkok buatannya itu sesuai tren digandrungi konsumen, khususnya golongan anak-anak dan remaja.
Kalau pada umumnya songkok atau peci itu hitam polos berbahan beludru, atau yang sedikit ada tambahan nuansa batik, Haji Abdul Salam membikin variasi dengan menambahkan motif lain. Bisa berupa kata-kata dan slogan digemari anak muda.
Contohnya, karena saat ini sedang bergulir kompetisi Piala Eropa, maka dibuatlah songkok bermotif bendera negara-negara berlaga dalam kejuaraan bola empat tahunan itu. Seperti Italia, Prancis, Belanda, Jerman.
Lalu, lantaran anak-anak muda gandrung terhadap sebuah acara di televisi swasta bernuasa petualangan, maka dibuatlah songkok gaul bertuliskan, 'My Trip My Adventure.' Bahkan, motif peci itu juga mengambil sebuah judul sinetron, Anak Jalanan, lengkap dengan gambar sepeda motor.
Harganya cukup terjangkau. Satu buah peci gaul itu dibanderol Rp 16 ribu hingga Rp 100 ribu. Harga termahal khusus songkok hitam polos dan yang bermotif batik.
"Kalau kita tidak pandai-pandai membaca kecenderungan konsumen, maka usaha akan kandas. Mungkin karena terus berkreasi mengikuti perkembangan tren membuat usaha yang dirintis kakek saya, Haji Saleh, lalu turun ke Haji Abdul Razak, ayah saya, dan lalu ke saya, tetap bertahan hingga 15 tahun saat ini," kata Haji Abdul Salam.
Ditambahkan Haji Abdul, promosi pemasaran songkok gaul buatannya juga mengikuti perkembangan zaman. Yakni ditawarkan melalui media sosial Facebook, dan BlackBerry Messenger. Karena itu, wilayah pemasaran peci bikinannya menjangkau hingga seluruh Sulawesi dan Malaysia.
"Jika hari biasa memproduksi seratus songkok saja, di bulan Ramadan sampai 500 songkok. Cukup kewalahan melayani permintaan. Hari ini baru saja kita kirim 450 songkok ke Kabupaten Takalar. Dan hari ini juga saya terima telepon, pemesan sampai marah-marah karena dianggap orderannya tidak kita perhatikan," tutup Haji Abdul. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesanan songkok naik tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaSelain memproduksi, Dendi juga memiliki misi lain yakni ingin membantu perekonomian warga di sekitar tempat tinggalnya.
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produk dan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaTukang bakso keliling ini terlihat begitu necis dengan kemeja, dasi dan sepatu pantofel bak pegawai kantoran.
Baca SelengkapnyaSarung Mangga meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai produk sarung tradisional.
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaAda 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Dalam sehari ada 70 pembeli yang datang.
Baca SelengkapnyaPengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca Selengkapnya