Kebijakan Bagasi Pesawat Berbayar Bikin Pengusaha Oleh-Oleh Batam Ketar-ketir
Merdeka.com - Batam - Kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan beberapa maskapai nasional tak hanya berdampak kepada penumpang. Pengusaha oleh-oleh di Batam kini ketar-ketir karena penjualan buah tangan produksi UMKM turun hingga 40 persen.
"Yang paling terkena dampaknya itu UMKM, karena Batam terkenal dengan oleh-olehnya. Dampaknya 30 hingga 40 persen," kata Wakil Ketua Kadin Provinsi Kepulauan Riau bidang UMKM, Andi Bola di Batam, Jumat, 18 Januari 2019, dilansir Antara.
Selama ini, kata dia, Batam dikenal sebagai daerah tujuan wisata dengan banyak oleh-oleh, mulai dari penganan khas, hingga barang-barang bermerek yang dibawa dari negara jiran, Singapura dan Malaysia. Biasanya pelancong atau warga kota membawa banyak barang bawaan sebagai buah tangan untuk kerabat.
-
Bagaimana Batik Air memastikan keselamatan penumpang? Terakhir, kata Danang, Batik Air telah mengikuti standar operasional prosedur yang ketat, dengan fokus utama pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Bawor? Sapi kurban bernama Bawor ini diketahui milik seorang dokter bernama Arya Tjipta.
-
Apa nama transportasi udara dalam bahasa Inggris? Nama transportasi udara dalam Bahasa Inggris serta transportasi darat dan laut bisa jadi alternatif pelajaran bagi si kecil.
-
Apa itu taksi terbang IKN? Pesawat bikinan Hyundai dan KARI ini hanya salah satu bagian dari mimpi besar kota masa depan, Ibu Kota Nusantara.
Dengan kebijakan pesawat yang menerapkan bagasi berbayar, pelancong maupun warga kota yang bepergian menggunakan pesawat jadi berpikir ulang untuk membawa oleh-oleh.
"Orang yang tadinya mau belanja, beli oleh-oleh jadi mikir. Baru pengumuman saja mereka sudah berpikir," kata dia.
Ia mengatakan pengusaha yang bergerak di bidang buah tangan di Batam sudah banyak yang mengadu ke Kadin Kepri terkait kendala yang mereka hadapi. "UKM yang sudah besar saja mikirnya sudah siap-siap, apa bisa diteruskan atau tidak," kata Andi Bola.
Daya Tarik Batam Berkurang
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Ardiwinata sepakat dengan Andi Bola. "Ini tentu berpengaruh, karena Batam itu wisata belanja," kata dia.
Daya tarik Batam sebagai kota wisata belanja menjadi berkurang, karena pelancong tidak lagi leluasa membawa barang bawaan. Ia berharap pemerintah pusat membuat regulasi agar ada kebijakan yang dapat menekan harga tiket pesawat domestik.
"Kami berharap harga normal tidak mengurangi perlindungan keselamatan bagi penumpang," kata Ardi.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batam, Mansur mengatakan berdasarkan hunian di hotel saja, jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Batam menurun hingga 50 persen saat ini.
"Batam ini kota transit. Mereka (wisatawan nusantara) kini memilih langsung ke Singapura. Ini jelas berpengaruh ke hotel di Batam," kata dia.
Ia berharap pemerintah mengintervensi harga tiket pesawat domestik, agar pariwisata nusantara bisa hidup dan berkembang seperti dulu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, Lita Gading marah-marah karena dompetnya digeratak petugas Bea Cukai
Baca SelengkapnyaPemerintah melarang penjualan barang impor di bawah Rp1,5 juta.
Baca SelengkapnyaUmumnya, beberapa maskapai menggratiskan berat bagasi di bawah 10 kilogram. Selebihnya, penumpang akan membayar biaya tambahan pada saat check-in di counter.
Baca SelengkapnyaPembatasan ini implementasi dari dari Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaSalah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaJika ke luar negeri dan membawa barang-barang ini maka tidak dikenakan batasan bawaan seperti barang-barang lainnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan teguran keras kepada Maskapai Batik Air atas insiden padamnya lampu dan pendingin kabin
Baca SelengkapnyaDitjen Bea Cukai akan mulai memantau pergerakkan bisnis jastip.
Baca SelengkapnyaMaraknya produk impor melalui jastip tersebut dapat menurunkan daya saing bisnis UMKM domestik.
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca Selengkapnya