Linimasa sepatu 'sneaker' dari waktu ke waktu!
Merdeka.com - Tak perlu menyebutkan berbagai alasan yang muluk-muluk untuk mencintai sepatu 'sneaker.' Fungsional, murah, serbaguna, stylish dan nyaman, membuat banyak sekali yang tak mau berpaling dari sepatu bersol karet ini. Sepatu yang sebenarnya adalah sepatu untuk atlet ini, sudah menjadi bagian dari budaya pop, dengan dipakai oleh banyak seniman, musisi atau publik figur.
Mulai dari sepatu 'hi-top' buluk yang dipopulerkan Ramones hingga Air Jordan yang dipopulerkan banyak Rapper 90an melalui rima lagu mereka, tak heran jika sneaker sudah jadi kebutuhan bahkan jadi simbol fashion. Sulit juga untuk mencari orang yang tak mempunyai satu pasang sneaker pun di rak sepatu miliknya.
Untuk lebih mengerti perjalanan sneaker dari waktu ke waktu, berikut linimasa sepatu bersol karet ini sejak pertama kali ditemukan hingga sekarang.
-
Kapan sepatu menjadi item yang paling dicari? Saat Lebaran semakin dekat, sepatu menjadi salah satu item yang paling dicari untuk melengkapi penampilan saat hari raya.
-
Kenapa sepatu jadi item yang penting di fashion wanita? Sepatu merupakan aspek penting dalam fashion wanita karena dianggap dapat meningkatkan rasa percaya diri.
-
Kenapa sepatu berhak tinggi digemari? Selama periode Renaisans, raja-raja Eropa memakai sepatu berhak sangat tinggi sebagai simbol supremasi dan status mereka yang tinggi.
-
Kenapa sneakers melambangkan kepribadian yang fleksibel? Bagi penggemar sneakers, kepribadian yang santai dan fleksibel menjadi ciri khas. Sneakers mencerminkan seseorang yang menghargai kenyamanan dan kesederhanaan dalam keseharian.
-
Dimana sepatu sneakers bisa digunakan? Apakah untuk berjalan-jalan, berkumpul dengan teman, atau melakukan olahraga ringan, sneakers selalu menjadi pilihan yang praktis dan modis.
-
Kenapa sepatu lokal semakin populer? Saat ini, semakin banyak individu yang bangga mengenakan sepatu buatan lokal.
1839, lahirnya sol sneaker
Untuk adanya sneaker di dunia ini, kita wajib berterimakasih kepada Charles Goodyear. Yap, mungkin Anda mengenal namanya sebagai merek ban, namun dialah yang di tahun 1839 menemukan proses 'vulkanisasi,' yang membuat karet bisa dibentuk jadi material lain yang berguna. Proses inilah yang digunakan untuk membuat sol sepatu karet.
Namun ide untuk membuat sepatu bersol karet sebenarnya masih ide yang bodoh hingga akhir abad ke 18. Sampai akhirnya booming sebuah sepatu berbahan karet bernama 'plimsolls,' meski pada akhirnya sepatu ini ditinggalkan karena sangat tidak nyaman. Bahkan plimsolls tak punya sisi kanan dan kiri. Mungkin di saat itu, orang yang memakai sneaker akan terlihat aneh.
1916, Sepatu Keds
Mungkin masih banyak orang yang berumur 'tua' di luar sana yang mendeskripsikan sneaker sebagai 'Keds,' padahal Keds adalah nama merek sepatu yang merupakan pionir lahirnya sneaker di dunia. Keds, yang pertama kali muncul di tahun 1916 ini, merupakan merek yang pertama kali membuat sepatu dengan sol karet dan berbahan kanvas dengan nama 'The Champion,' yang akhirnya model tersebut dikenal dengan sneaker.
Mengapa disebut sneaker? Karena sepatu ini tak bersuara ketika digunaan untuk berjalan. Jadi, si pengguna sneaker berjalan layaknya mengendap-endap tanpa suara.
1920, Lahirnya Converse All-Star
Tak pernah ada yang memungkiri bahwa Converse All Star adalah sneaker paling populer di dunia, bahkan hingga saat ini. Membuat sepatu bersol karet dengan harga yang lebih murah, Converse berani untuk memproduksi masal sepatu dengan desain sederhana ini. Converse juga 'mengendorse' Chuck Taylor, seorang pemain basket yang bersinar kala itu.
Chuck Taylor ©2016 Merdeka.comAkhirnya, yang berubah dari sepatu ini adalah fungsinya, yang sebenarnya diciptakan untuk atlet atau siapapun untuk bermain basket. Selebihnya, sepatu ini tak berubah sedikit pun sejak pertama kali dibuat hingga sekarang.
1936, Lahirnya Adidas
Lahir dan tumbuh di Amerika Serikat, ternyata di Jerman pergerakan sejarah sneaker juga muncul. Seorang tukang sepatu bernama Adolf Dassler, atau lebih dikenal dengan Adi Dassler, punya ide untuk mengembangkan sepatu bola dan sepatu lari. Bersama sang ayah yang kerja di sebuah pabrik sepatu, serta sang adik yang akhirnya membuat 'brand' sendiri yakni PUMA, mereka membuat sepatu Gebrüder Dassler Schuhfabrik, yang akhirnya diganti dengan nama Adidas, singkatan dari Adi Dassler.
Adidas memperoleh kesuksesan pertamanya ketika di tahun 1936, seorang atlet lari asal Amerika Serikat, Jesse Owens, menggunakan Adidas ketika memenangkan empat buah medali emas di Olimpiade Berlin.
Jesse Owens ©2016 Merdeka.com1950, Sneaker, ikon pemberontakan kaum muda
Sneaker pernah jadi sebuah ikon pemberontakan anak muda. Budaya berpakaian yang selalu formal di era tahun 50an, memaksa anak muda yang 'menolak dewasa' untuk tetap menggunakan sneaker di berbagai kesempatan tanpa mempedulikan budaya 'formal' yang ada saat itu. Budaya menggunakan sneaker sebagai wujud pemberontakan dibarengi dengan melesatnya denim pants sebagai salah satu item fashion.
Hal ini makin dipopulerkan oleh James Dean, seorang aktor muda papan atas dan sekaligus ikon anak muda 'rebel' saat itu, yang dipotret sedang duduk santai a la 'bos' sambil menggunakan Converse Jack Purcell di kakinya.
1970, Nike Cortez
Memasuki era 70an, sneaker telah jadi bagian dari budaya pop di seluruh dunia. Tak hanya dipakai untuk berolahraga, sneaker telah digunakan juga untuk 'hang-out' di kala itu. Pilihan pun telah banyak, mulai dari Reebok, Vans, Puma dan beberapa pabrik sepatu lain mulai memproduksi sneaker untuk aktivitas spesifik, seperti sepatu lari, sepatu tenis, dan sepatu basket.
Namun yang benar-benar menancapkan kuku di dunia fashion adalah Nike, ketika tahun 1970 perusahaan asal Amerika Serikat tersebut memproduksi sneaker yang fashionable. Nike Cortez lah yang pertama kali melebihi fungsinya sebagai sepatu lari menjadi sepatu fashion, dengan memberi logo Nike yang besar di bagian samping sepatunya.
1985, Boomingnya Air Jordan
'Endorsement' di dunia sneaker makin membahana ketika di 1985, Nike mengendorse seorang 'wonderkid' yang akhirnya jadi legenda bernama Michael Jordan untuk memakai sepatu bernama Air Jordan One ketika bermain. Sepatu ini kontroversial bagi organisasi NBA karena warnanya yang menyalahi aturan karena sangat sedikit warna putih di dalamnya. Hal ini membuat Michael Jordan dikenai sanksi sebesar 5.000 Dollar setiap kali ia menggunakan sepatu tersebut ketika bermain. Hal itu sama sekali tak membuat Jordan mencopot sepatunya.
Michael Jordan dengan Air Jordan One yang dikenakannya ©2016 Merdeka.comDesain klasik dan sejarah unik dibaliknya, membuat Air Jordan merupakan sepatu paling dicari ketika itu. 'Sneakerhead' juga muncul di era Air Jordan One, di mana para kolektor sneaker bermunculan.
Periode modern
Pasca periode ini, berbagai jenis sneaker bermunculan dan tak lagi hanya dipakai oleh atlet saja. Berbagai merek seperti Converse, Adidas, serta Vans banyak yang membuat sneaker edisi musik atau band. Bahkan sneaker edisi film seperti Star Wars,karakter Disney, serta karakter komik Marvel juga bermunculan di pasaran. Perusahaan sepatu juga banyak berkolaborasi dengan seniman dan menghasilkan sepatu yang lebih mirip sebagai karya seni ketimbang untuk dipakai sehari-hari.
Modelnya pun tak lagi hanya sekedar bersol karet, bahkan kini ada juga sneaker berhak tinggi untuk para wanita yang tetap ingin tampil 'sexy,' dan bersol seperti perahu yang sangat nyaman digunakan untuk berjalan kaki dengan jarak yang jauh.
Apa sneaker favorit Anda? (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaBeberapa rekomendasi jenis sepatu yang cocok dengan celana jeans pria, jangan sampai salah pilih!
Baca SelengkapnyaBeberapa rekomendasi sneakers Nike Air Jordan terbaru 2024 bikin Kamu langsung keren.
Baca SelengkapnyaBelakangan tren fashion era 20-an kembali hits dan menjadi tren.
Baca SelengkapnyaTren dan gaya fashion selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Baca SelengkapnyaAurelie Moeremans mengaku lebih nyaman kenakan sneakers.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu lokal dengan kualitas yang baik dan harga murah.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu untuk anak perempuan dengan kualitas bagus dan cocok untuk dipakai di berbagai kegiatan.
Baca SelengkapnyaJakarta Sneakers Day menjadi wadah berkumpul bagi para pecinta sneakers dan komunitas streetwear di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRekomendasi sepatu untuk anak perempuan dengan model cantik dan stylish.
Baca SelengkapnyaSepatu loafers dapat membantu pria tampil gaya dan beda. Dari 8 jenisnya, manakah yang pas untuk Anda?
Baca SelengkapnyaTips cara memilih sepatu yang cocok dengan celana jeans pria, awas jangan sampai salah pilih!
Baca Selengkapnya