Menyentuh, pria muslim ini beri pelajaran berharga bagi warga Paris

Merdeka.com - Teror bom dan penembakan brutal yang mengguncang Paris pada tanggal 13 November 2015 lalu tampaknya memperparah fenomena islamophobia warga Prancis dan negara-negara Eropa lainnya. Namun pria muslim ini mencoba membuka mata semua orang dengan cara yang amat menyentuh.

Melalui video yang diunggah ke YouTube (16/11), tampak seorang pria tak dikenal berdiri di tengah Place de la Republique, salah satu lokasi di mana warga Paris berkumpul untuk mengenang para korban teror yang tewas.

Dengan mata tertutup surban, pria ini membuka tangan lebar-lebar. Di bawah kakinya terdapat dua lembar kertas yang bertulisan, "Saya seorang Muslim dan saya disebut teroris. Saya memercayai Anda. Apakah Anda memercayai saya? Jika ya, peluklah saya."

Setelah membaca tulisan yang dibawanya, satu per satu warga mendatangi si pria muslim dan memeluknya. Dalam waktu singkat puluhan orang memberi pria tak dikenal ini mendapat pelukan erat.

Ada yang melakukannya sambil tersenyum, ada pula yang menangis haru. Sebagian lagi lebih memilih mendokumentasikan momen itu dengan smartphone masing-masing.

Pria itu terus mendapat pelukan dari warga Paris sampai matahari terbenam. Setelah itu dia menanggalkan surban yang menutupi kedua matanya dan meninggalkan kerumunan warga. Sebelumnya dia sempat mengucapkan pesan terakhir kepada orang-orang di sekitarnya.

"Saya ingin memberitahu Anda bahwa 'Muslim' tidak berarti 'teroris'," katanya. "Teroris adalah teroris, seseorang yang tak keberatan membunuh manusia lain untuk sesuatu yang tidak penting. Seorang muslim tidak akan pernah melakukan itu. Agama kami melarang hal seperti itu."

Setelah video tersebut beredar di YouTube, aksi si pria tak dikenal diikuti oleh sejumlah orang lainnya.

(mdk/tsr)