[Part 2] Menyusul cinta hingga ke liang lahat

Merdeka.com - Ini adalah kisah cinta tragis yang terjadi pada masa Dinasti Jin. Tersebutlah dua insan yang saling jatuh cinta namun tak bisa bersatu di dunia. Warga China menyebut kedua sejoli itu Liang Zhu. Sementara orang Indonesia lebih akrab dengan nama Sampek Engtay. Tetapi nama mereka yang sesungguhnya adalah Liang Shanbo dan Zhu Yingtai. Kisah mereka telah dituturkan ribuan kali, bahkan dijuluki Romeo dan Juliet dari China.

Suatu hari, Yingtai menerima surat dari ayahnya, Zhu Yuanwai. Sang ayah memintanya untuk segara pulang. Yingtai tak ingin meninggalkan sekolahnya. Dia juga masih ingin berada di sisi Shanbo. Tetapi dia tak punya pilihan lain.

Yingtai pun segera mengemasi barang-barang miliknya. Sebelum pergi dia menyempatkan diri untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Shanbo. Namun diam-diam Yingtai telah menyerahkan seluruh hatinya kepada Shanbo. Di dalam hatinya bersumpah untuk kembali dan bersatu dengan Shanbo.

Sebelum kepergiannya, Yingtai mengungkapkan identitas aslinya kepada istri kepala sekolah. Dia juga menitipkan sebbuah liontin giok untuk Shanbo.

Perpisahan dengan Yingtai ternyata juga memberatkan hati Shanbo. Karena itulah dia bersikeras untuk mengantarkan Yingtai sampai separuh perjalanan. Pada momen-momen terakhir bersama Shanbo, Yingtai ingin menceritakan rahasianya kepada Shanbo. Namun setiap memandang Shanbo, lidahnya terasa kelu. Jadi Yingtai mencoba menjelaskan maksudnya dengan kiasan.

Yingtai membandingkan dirinya dan Shanbo dengan sepasang itik (simbol pasangan kekasih dalam budaya China). Namun lagi-lagi Shanbo tak berhasil menangkap isyaratnya. Akhirnya Yingtai menyarankan Shanbo untuk berkenalan dengan adik perempuannya. Yingtai akan berperan sebagai mak comblang untuk mereka berdua. Namun tentu saja, adik perempuan yang dimaksud Yingtai adalah dirinya sendiri.

Kebersamaan Yingtai dan Shanbo harus berakhir di paviliun tempat mereka berikrar menjadi saudara dulu. Di sana Shanbo melepas Yingtai dan berjanji untuk mengunjunginya. Yingtai merasa gembira mendengarnya. Bayangan punggung Shanbo belum hilang dari pandangan, namun dia sudah menanti-nantikan pertemuan mereka kembali.

Sekembalinya ke rumah, Yingtai tak lagi menghabiskan waktunya dengan membaca gulungan naskah atau buku. Hanya Shanbo yang ada di pikirannya. Hari demi hari dia menanti kedatangan Shanbo.

Setelah beberapa bulan berlalu, Shanbo benar-benar menepati janji. Dia berkunjung seorang diri ke kediaman Keluarga Zhu. Betapa terkejutnya dia saat Yingtai menyambutnya dengan gaun indah dan wajah terpulas jelita.

Rasa sayangnya kepada Yingtai berubah menjadi cinta dalam sekejap. Sepasang muda-mudi yang baru menemukan cinta ini pun kembali mengucapkan ikrar. Kali ini mereka bersumpah untuk bersama selamanya, sampai maut memisahkan mereka.

Namun kebahagiaan Shanbo dan Yingtai tak berlangsung lama. Ayah Yingtai segera mengumumkan rencana perjodohan sang putri dengan Ma Wencai, seorang pemuda dari keluarga terhormat yang sederajat dengannya. Hati Yingtai diliputi mendung, begitu juga dengan Shanbo. Dia berhasil lulus ujian negara dan mendapatkan jabatan sebagai hakim wilayah. Namun posisi itu jelas tak mampu menandingi Ma Wencai di mata keluarga Yingtai.

Bersambung

Sumber: Chinatravel.com