Romansa kesempurnaan cinta di bulan Februari

Merdeka.com - Hari ini, 29 Februari 2016 adalah sebuah hari yang ku anggap cukup spesial. Hari ini aku akan mengakhiri kisah cintaku yang telah terjalin selama lima tahun ini. Tentu saja bukan dalam arti yang negatif, tetapi pada malam ini aku akan melamar kekasihku.

Penuh liku dan pengorbanan yang terjadi pada kisah cinta kami ini. Mungkin memang tidak tragis seperti cinta yang dimiliki olehSampek dan EngtaySampek dan Engtay tetapi banyak masalah yang pernah kami hadapi bersama. Tentu saja aku juga tidak berharap cintaku berakhir secara tragis seperti itu.

Aku dan dia telah kenal sejak waktu yang lama, sangat lama sebelum kami mulai berpacaran. Kedua orang tua kami telah kenal sejak lama. Hanya satu hal yang membedakannya, dia lahir dan tumbuh besar dengan keluarga yang bahagia sedangkan di rumahku selalu penuh konflik antara ayah dan ibu.

Namun justru karena masalah di rumah dan pada akhirnya perceraian orang tua lah yang membuatku jadi dekat dengannyaperceraian orang tua lah yang membuatku jadi dekat dengannya. Pada saat itu aku masih menganggapnya sebagai sahabat dan dia selalu ada bagiku serta memberikan perhatian yang sepenuh hati pada kisah hidup yang ku alami.

Mungkin tanpa pernah kusadari dari situ lah mulai timbul rasa cinta dariku. Tetapi semua itu ku anggap sebagai cinta monyet yang muncul karena perasaan dan ketenangan yang diberikannya. Terlebih pada saat itu kami masih berseragam putih biru.

Sejak usia yang masih sangat kecil kami sudah saling bersama, mungkin dari situ lah muncul rasa yang sangat menenangkan ini. Bahkan saking dekatnya beberapa teman selalu mengatakan bahwa kami telah dijodohkan sejak masih kecil dan hanya tinggal tunggu waktu saja untuk menikah. Tentu saja ini hanya sekedar gurauan yang muncul saja.

Ketika kami mulai tumbuh dewasa dan mulai mengenal namanya cinta, maka timbul keinginan untuk sama-sama mencari kekasih. Aku sempat sibuk dengan beberapa wanita yang ku kenal dan dia juga sempat berpacaran dengan beberapa pria. Namun semua itu tidak pernah bertahan lama hingga semakin sering kami bertemu semakin kami sadar bahwa mungkin kami ditakdirkan untuk bersama.

Tidak pernah ada hal yang membosankan ketika kami bersama. Satu hal yang sangat menarik adalah ketika aku membantunya mencari sosok pria dalam buku harian milik almarhum neneknyabuku harian milik almarhum neneknya. Pada awal kisah di buku harian tersebut terasa sangat mirip dengan yang kami awali, tetapi rupanya nasib kami lebih beruntung karena dapat bersama dan jujur dengan perasaan ini.

Kebahagiaan kami ini bertahan untuk waktu yang tidak terlalu lama. Sebuah cobaan besar mengadang ketika kami harus melakukan pacaran jarak jauh selama beberapa tahun karena dia melanjutkan studi di luar negerikami harus melakukan pacaran jarak jauh selama beberapa tahun karena dia melanjutkan studi di luar negeri. Jarak yang sangat jauh menyebabkan banyak goncangan dan masalah dalam kisah cinta kami.

Namun fase itu akhirnya berakhir ketika dia telah kembali ke sini dan bertemu lagi. Kini setelah 8 tahun berlalu sejak kami mulai pacaran dan 26 tahun sejak mulai saling mengenal, aku akan melamarnya untuk menikah.

Aku sadar selanjutnya masih akan banyak masalah terutama karena perbedaan dari kondisi kamiperbedaan dari kondisi kami. Namun rasanya dengan rasa cinta yang sudah sedalam dan selama ini, tidak butuh bukti ataumonumen cintamonumen cinta untuk membuktikannya. Karena ketika nanti malam cincin ini melingkar di jari manisnya maka cinta kami masih akan terus berlangsung hingga akhir usia.

Di hari yang istimewa dan hanya terjadi empat tahun sekali ini, akan aku buktikan rasa cintaku yang tidak kalah istimewa ini.