Tahukah kamu, jasmine tea tidak boleh disebut teh?

Merdeka.com - Tahukah kamu, jasmine tea yang biasa kamu konsumsi sebenarnya sama sekali bukan teh? Walaupun mengandung daun teh, minuman ini sebenarnya lebih cocok disebut tisane.

Apa itu tisane? Tisane adalah minuman yang biasanya kita sebut teh herbal atau infusion. Tetapi karena istilah itu hanya bisa digunakan untuk minuman yang dibuat dari daun teh, kadang para ahli teh menyebutnya teh palsu.

Istilah tisane berasal dari bahasa Yunani. Kata ini digunakan untuk menyebut minuman yang dibuat dari seduhan tanaman barley. Tetapi definisi tisane saat ini jauh lebih luas. Menurut Lindsey Goodwin, pakar kopi dan teh kepada About.com, semua jenis minuman yang terbuat dari seduhan atau rebusan herbal selain camellia Sinensis bisa disebut tisane.

Tisane bisa dibuat dari bagian daun tanaman, misalnya saja daun jeruk, mint, serai, atau verbena. Begitu juga dengan kulit pohon, buah, dan akar seperti kayu manis, apel, dan jahe. Kelopak bunga seperti chamomile, kembang sepatu, mawar, rosella, dan melati juga bisa dijadikan tisane.

Photo credit: Shutterstock/matka_Wariatka

Photo credit: Shutterstock/marylooo

Salah satu jenis tisane dari bunga yang unik adalah flowering tea yang berasal dari daerah Yunnan, China. Tisane yang satu ini biasanya berupa gumpalan kelopak bunga kering sebelum diseduh. Tetapi begitu disiram air panas, bola teh akan mekar seperti di dalam teko atau cangkir.

Photo credit: www.festivalchocolate.co.uk

Sementara jasmine tea yang populer di Indonesia biasanya terbuat dari daun dan batang teh, bunga melati, dan bunga gambir.

Cara mempersiapkan tisane bervariasi, tergantung jenis bahannya. Ada yang cukup diseduh selama dua menit, ada pula yang harus direbus selama 15 menit. Proporsi teh yang harus digunakan pun berlainan, bisa dilihat dari petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan.

Tisane ini biasanya diklaim mengandung manfaat kesehatan yang bervariasi. Misalnya saja teh chamomile yang dipercaya bisa membantu tidur lebih nyenyak. (mdk/tsr)