Tempat Penyimpanan Habis, Kota di India Bakal Gunakan Abu Jenazah Covid-19 Buat Taman
Merdeka.com - Beberapa tahun ke depan, ketika pengunjung tiba di sebuah taman di sudut Bhopal, India, mereka harus melangkah dengan hati-hati. Pasalnya, kaki mereka berpijak di atas persemayaman ribuan orang yang tewas direnggut Covid-19.
Dilansir Insider (9//7/2021), sebuah lahan kosong di Bhopal akan diubah menjadi kuburan massal sekaligus memorial bagi warga India yang tak berhasil selamat dari pandemi. Sebanyak 21 truk penuh abu dari 6.000 orang yang dikremasi sejak 15 Maret hingga 15 Juni 2021 akan digunakan untuk membangun taman.
Negara bagian Madhya Pradesh di India tengah di mana kota Bhopal berada, telah melaporkan 790.042 kasus Covid dan lebih dari 9.000 kematian. Sementara India telah mencatat lebih dari 30 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 400.000 kematian. Pada bulan Mei, negara itu harus menghadapi lonjakan serius dalam kasus varian Delta yang sangat menular dalam gelombang kedua.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Apa yang terjadi di kuburan massal? Menurut Pak Darmadi, di makam yang berada tepat di bawah sutet tegangan tinggi itu terdapat puluhan jasad korban anggota PKI.
-
Kenapa kompleks pemakaman di Mojowarno terbengkalai? Kini, jejak-jejak kejayaan agama kristen masih berdiri megah di Kecamatan Mojowarno. Sayangnya, salah satu bukti sejarah yakni kompleks pemakaman orang-orang Jawa Kristen di sana terbengkalai.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Di mana lokasi kuburan yang viral itu? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Lojakan kasus Covid-19 telah membebani sistem perawatan kesehatan, melumpuhkan industri layanan pemakaman, dan mengakibatkan mayat dibuang di sungai Gangga. Tak kalah mengkhawatirkan, pada Mei 2021, India juga menyatakan bahwa jamur hitam yang menular dan mematikan menjadi epidemi sekunder yang beredar di antara para penyintas Covid-19, menyebabkan orang kehilangan penghlihatan dan anggota tubuh.
Sebab Krematorium Kehabisan Tempat
©AFPKeputusan pembuatan taman dari abu jenazah Covid-19 dilakukan karena krematorium utama kota Bhadbhada Vishram Grat kehabisan tempat untuk menyimpan sebagian besar abu jenazah korban Covid-19 yang ditinggalkan keluarganya. Manajer krematorium Mamtesh Sharma mengatakan, abu yang tidak diakui di Bhadbhada Vishram Ghat awalnya disimpan dalam guci besar. Namun, tingkat pembakaran mayat di sana jauh melampaui ruang penyimpanan yang tersedia.
"Pada puncak gelombang kedua setelah kami membakar 100 hingga 150 mayat sehari, kami harus terus membuat ruang. Kami menambahkan lebih banyak loker di mana kami menyimpan guci. Setelah kami membuat ruang untuk 500 loker. Kemudian kami menambahkan ruang ganti lain. Sekarang tidak ada ruang yang tersisa, tetapi kami membutuhkan ruang untuk kremasi lainnya," katanya seperti dilansir South China Morning Post.
Sharma juga mengatakan bahwa dia tidak terkejut bahwa begitu banyak abu yang tidak diambil keluarga. Beberapa anggota keluarga hanya mengambil sebagian tulangnya saja, tidak seluruhnya. Mungkin juga abu tidak diklaim karena tidak ada anggota keluarga yang tersisa untuk mengambilnya. Bloomberg melaporkan pada Mei 2021 bahwa banyak keluarga meninggal akibat Covid-19, terutama di pedesaan India.
Ditanami Ribuan Pohon
©2021 Times of India
Abu akan ditempatkan di lahan setelah diolah dengan campuran tanah, kotoran sapi, serbuk kayu, pasir, dan bahan lainnya. Lahan itu kemudian disulap menjadi taman yang dapat menampung antara 3.500 dan 4.000 tanaman. Komite pengembangan taman mengundang warga untuk ikut menanam bibit pohon di sana.
"Kami telah mengimbau kepada anggota keluarga yang kehilangan nyawa karena Covid-19 untuk berpartisipasi dalam pengerjaan taman. Komite manajemen akan merawat tanaman ini sampai mereka tumbuh menjadi pohon," kata Arun Choudhary, presiden Bhopal, komite pembangunan taman.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan baru ini digadang-gadang akan lebih efektif dan memiliki manfaat dari pada pemakaman dengan menggunakan batu nisan.
Baca SelengkapnyaKotoran sapi diyakini bisa mengobati orang yang terkena sambaran petir.
Baca SelengkapnyaPemakaman ini ditemukan di situs kota kuno peradaban Indus di India.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKota Balikpapan memiliki segudang cerita di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaBerikut ini potret kampung mati di Jakarta Timur yang pernah dipakai pengungsian warga negara Vietnam dan bekas panti jompo.
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaKawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKawasan ini sengaja disasar sebagai upaya perusahaan dalam mendorong komitmen bersama untuk pemulihan lahan eks tambang.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya