Firasat Bakal Diserang Belanda, Jenderal Soedirman Bangkit dari Ranjang Pimpin Perang
Merdeka.com - Menjelang akhir Desember 1948, keadaan Republik Indonesia terasa semakin genting. Bayang-bayang Agresi Militer Belanda II kian menghantui.
Beberapa kalangan masih memiliki keyakinan Belanda tidak akan menyerang. Hal ini dikarenakan masih berlangsungnya perundingan dengan bantuan Komisi Tiga Negara (KTN). Sementara, beberapa kalangan lain terutama Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu dalam kewaspadaan.
Dalam keadaan genting itu, Jenderal Soedirman menderita sakit yang menyebabkan dirinya tidak bisa beranjak dari ranjang. TB. Simatupang menemui Jenderal Soedirman yang saat itu dalam keadaan sakit. Dia melaporkan, ada keadaan genting mengenai kemungkinan Agresi Militer Belanda.
-
Mengapa Soedirman diburu Belanda? Keberadaan Soedirman memang menjadi momok bagi mereka, sehingga dirinya sangat diburu oleh Belanda.
-
Siapa yang rentan badan sakit? Kondisi seperti arthritis reumatoid, lupus, atau bahkan radang tenggorokan bisa menyebabkan perasaan seperti ini.
-
Kenapa Soekarno harus bolak-balik ke Menteng? Saat itu, Soekarno sedang diperlakukan sebagai tahanan politik pasca peristiwa G30S yang di mana ia dicurigai ikut berperan dalam peristiwa tersebut. Maka satu-satunya cara adalah drg. Oei membawa alat-alat yang berada di tempat praktiknya ke Istana.
-
Kenapa film "Jenderal Soedirman" dibuat? Film drama biografi Indonesia dirilis pada 2015 dan menceritakan tentang pemimpin perang gerilya yang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, Jendral Soedirman.
-
Mengapa Soekarno pindah dari Pesanggrahan Menumbing? Soekarno merasa tidak nyaman dan tidak betah dengan suasana dingin puncak Bukit Menumbing.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
"Pada tanggal 18 Desember pagi saya mengunjungi Pak Dirman yang sejak tiga bulan tidak dapat bangun dari tempat tidurnya," ungkap TB Simatupang dalam buku Laporan dari Banaran.
Firasat Jenderal Soedirman
Mendengar itu, Jenderal Soedirman memang sudah memiliki firasat bahwa Agresi Militer Belanda sudah dekat. Dalam keadaan sakit Jenderal Soedirman menyadari benar bahwa lawan (Belanda) telah mempersiapkan mesin-mesin perangnya untuk menghancurkan Republik Indonesia.
"Rupanya Pak Dirman memiliki firasat Belanda akan menyerang juga. Pada hari itu Pak Dirman mengeluarkan pengumuman bahwa beliau memegang kembali komando," ungkap TB Simatupang.
Sebelum mengumumkan akan kembali memegang komando TNI, Jenderal Soedirman sudah memberikan instruksi agar TNI melakukan berbagai persiapan.
"Pada tanggal 15 Desember 1948 Panglima Besar Jenderal Soedirman memerintahkan diadakannya latihan perang secara besar-besaran kepada seluruh kesatuan Angkatan Perang," seperti dikutip dalam buku Serangan Umum 1 Maret.
Jenderal Soedirman Bangkit dari Ranjang
Terasa sangat mengejutkan karena setelah tiga bulan tidak bisa beranjak dari ranjang, Jenderal Soedirman menyatakan kembali memegang komando TNI. Sebenarnya kondisinya jauh dari baik, namun dengan keadaan sakit dirasa dapat memberikan dampak psikologis terhadap moral TNI dalam menghadapi kemungkinan Agresi Militer Belanda II.
"Pengumuman itu terutama dimaksud sebagai tindakan psikologis, sebab saat itu Pak Dirman masih jauh dari sembuh. Beliau menerima saya di tempat tidurnya," ungkap TB Simatupang dalam buku Laporan dari Banaran.
Besoknya, pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melakukan Agresi Militer dengan tujuan menduduki Ibukota Republik Indonesia dan menahan para pemimpinnya.
Jenderal Soedirman memimpin Perang Gerilya dan mengembara di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam keadaan sakit sehingga harus ditandu. Kemudian, setelah mengembara dari Desember 1948, Jenderal Soedirman kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.
Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video memperlihatkan saat dirinya sedang terbaring lemah lantaran sakit yang diderita. Dalam video itu juga terlihat saat dirinya dibawa ke RS.
Baca SelengkapnyaBenda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.
Baca SelengkapnyaNamanya diabadikan jadi nama rumah sakit hingga kampus di Jember.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaJenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.
Baca SelengkapnyaKunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca Selengkapnya