Misteri Sosok Gadis dalam Puisi Cinta Soe Hok Gie
Merdeka.com - Bagaimana seorang demonstran memiliki cerita cinta yang begitu tragis dan memilukan.
Penulis: Hendi Jo
Dalam historiografi Indonesia, Soe Hok Gie dikenal sebagai aktivis mahasiswa dan penulis yang sangat galak mengkritik kekuasaan. Soe (panggilan akrabnya) juga seorang demonstran aktif dalam berbagai momen. Termasuk pada 1966, terlibat dalam upaya penggulingan Presiden Sukarno.
-
Kenapa Soe Hok Gie dikenal? Soe Hok Gie adalah seorang aktivis dan penulis yang berperan penting dalam sejarah Indonesia, khususnya pada masa peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru.
-
Siapa Soe Hok Gie? Soe Hok Gie adalah seorang aktivis dan penulis Indonesia yang lahir pada 17 Desember 1942 di Jakarta.
-
Mengapa Soe Hok Gie menyatakan cinta di Toko Roti Tegal? 'Meski hujan turun rintik-rintik, badan dan rambut saya setengah basah, perasaan saya senang dan hangat sekali' tutur Kartini setelah Soe Hok Gie menyatakan perasaannya.
-
Kapan Soe Hok Gie meninggal? Detik-detik meninggalnya Soe Hok Gie terjadi pada tanggal 16 Desember 1969 di Gunung Semeru, Jawa Timur.
-
Kapan Soe Hok Gie menyatakan cinta di Toko Roti Tegal? Ketika itu, Soe Hok Gie menyatakan perasaannya di toko roti legendaris tersebut pada 11 Desember 1969.
-
Apa kisah cinta mereka? Adzana Bing Slamet dan Rizky Alatas terlibat dalam kisah cinlok pada tahun 2013, yang diwarnai putus nyambung.
"Dia itu kalau lagi demonstrasi bisa nekat. Pernah saat beraksi di depan Istana Negara, dia memimpin sekelompok mahasiswa untuk mengadang tank baja dengan cara berbaring di tengah jalan," tutur Rudy Badil, sahabat Soe Hok Gie.
Ada sisi lain dari Soe Hok Gie. Ternyata dia sosok yang romantis. Pada 1 April 1969, dalam beberapa lembar di catatan harian, dia sempat menulis satu puisi yang menyatakan perasaan terakhir-nya untuk seorang gadis.
SEBUAH TANYA
akhirnya semua akan tiba
pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
apakah kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,
lebih dekat.
(lampu-lampu berkerlipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
(haripun menjadi malam
kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru.
Siapakah gadis itu?
Rudy tak menyebut namanya. Namun dia memastikan jika Soe Hok Gie memang sangat mencintai perempuan itu. Begitu juga sebaliknya. Namun bagi lelaki Tinghoa tersebut, cinta bukanlah soal saling membutuhkan, namun lebih dari itu. Ada saling pengertian, tanggungjawab dan kemerdekaan menyatakan keinginan, termasuk keinginan untuk mencintai itu sendiri. Soal terakhir itu memang menjadi masalah buat Soe, mengingat hubungan mereka yang tak direstui orangtua sang gadis.
"Mereka selalu dihalangi untuk bertemu," kenang Arief Budiman (kakak Soe Hok Gie) dalam kata pengantar buku Catatan Seorang Demosntran (catatan harian Soe Hok Gie).
Soe bukannya tidak berupaya meyakinkan orangtua sang gadis. Menurut Arief, sudah beberapa kali Soe bicara dengan ayahnya, seorang pengusaha kaya di Jakarta.
Sebagai seorang yang tidak setuju dengan berbagai ketidakberesan di Indonesia saat itu, ayah sang gadis menyatakan kekagumannya kepada Soe Hok Gie yang selalu berani melakukan kritik di koran-koran terhadap para pejabat yang dianggap tidak benar.
"Tetapi kalau anaknya diminta, dia pasti akan menolak. Terlalu besar risikonya. Orang hanya membutuhkan keberanian saya tanpa mau terlibat dengan diri saya," ungkap Soe kepada Arief.
Kandasnya Cinta
Keresahan Soe semakin bertambah saat dia sendiri tak melihat ketegasan hati dari sang kekasih. Mungkin karena usianya yang masih muda dan terbiasa hidup nyaman, sang kekasih tak memiliki keberanian untuk melawan pendirian orangtuanya itu.
"Saya katakan bahwa soal ini soal berat, karena ia harus bertempur sendirian di rumah. Kalau ia tak berani bertempur untuk hal tadi maka soalnya menjadi sulit. I can only give my support. Kemungkinan kedua adalah kita memutuskan hubungan sebelum semuanya berkembang menjadi terlalu jauh," tulis Soe Hok Gie dalam catatan hariannya bertanggal 4 April 1969.
Takdir memutuskan keduanya memilih mengkandaskan hubungan cinta mereka. Karena merasa sudah terlambat untuk menjadi 'dua sahabat', keduanya lantas sepakat untuk saling menjauhkan diri.
"Si Gie pastinya sedih. Walau dia tak ngomong apa-apa ke gue, tapi gue tau pada hari-hari itu dia sedih," kenang Rudy.
Soe Hok Gie bisa jadi tak memiliki kawan yang banyak untuk dia curhati. Namun dia memiliki buku harian yang senantiasa 'setia mendengar keluhannya'.
"Soal ini telah lama saya sadari. Tetapi pada waktu itu datang sebagai kenyataan, rasanya pedih sekali. Tetapi saya tak menjadi emosional. Saya pikir, saya jauh lebih tenang dan dewasa," tulis Soe dalam catatan hariannya bertanggal 5-6 April 1969.
Delapan bulan kemudian, dalam kegalauan dan ketidakjelasan hubungan mereka, Soe gugur di Puncak Mahameru pada 16 Desember 1969, sehari sebelum usianya tiba di angka ke-27. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabarnya lagu Bangbung Hideung kerap dimaknai sebagai lagu mistis dan dapat membuat pendengarnya kesurupan.
Baca SelengkapnyaKata-kata romantis Joko Pinurbo ini bisa diunggah di media sosial.
Baca SelengkapnyaCerita dimulai dengan Jang Tae Sang, orang terkaya di Gyeongseong, yang terlibat dalam pencarian Myeong Ja, wanita simpanannya yang mysterius menghilang.
Baca SelengkapnyaDrama Korea Serendipity’s Embrace untuk pertama kalinya mempertemukan dua bintang ternama, Chae Jong Hyeop dan Kim So Hyun.
Baca SelengkapnyaBerikut ini sederet tokoh sejarah yang kisahnya dipopulerkan aktris-aktris cantik Korea Selatan seperti Shin Hae Sun dan Park Min Young.
Baca SelengkapnyaDrama romantis China dengan akhir bahagia menawarkan lebih dari sekadar kisah cinta biasa.
Baca Selengkapnya