Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misteri Sosok Gadis dalam Puisi Cinta Soe Hok Gie

Misteri Sosok Gadis dalam Puisi Cinta Soe Hok Gie Soe Hok gie. kaskus.com

Merdeka.com - Bagaimana seorang demonstran memiliki cerita cinta yang begitu tragis dan memilukan.

Penulis: Hendi Jo

Dalam historiografi Indonesia, Soe Hok Gie dikenal sebagai aktivis mahasiswa dan penulis yang sangat galak mengkritik kekuasaan. Soe (panggilan akrabnya) juga seorang demonstran aktif dalam berbagai momen. Termasuk pada 1966, terlibat dalam upaya penggulingan Presiden Sukarno.

"Dia itu kalau lagi demonstrasi bisa nekat. Pernah saat beraksi di depan Istana Negara, dia memimpin sekelompok mahasiswa untuk mengadang tank baja dengan cara berbaring di tengah jalan," tutur Rudy Badil, sahabat Soe Hok Gie.

Ada sisi lain dari Soe Hok Gie. Ternyata dia sosok yang romantis. Pada 1 April 1969, dalam beberapa lembar di catatan harian, dia sempat menulis satu puisi yang menyatakan perasaan terakhir-nya untuk seorang gadis.

SEBUAH TANYA

akhirnya semua akan tiba

pada pada suatu hari yang biasa

pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.

apakah kau masih berbicara selembut dahulu

memintaku minum susu dan tidur yang lelap?

sambil membenarkan letak leher kemejaku.

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah Mandalawangi.

kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram

meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

apakah kau masih membelaiku selembut dahulu

ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,

lebih dekat.

(lampu-lampu berkerlipan di Jakarta yang sepi

kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya

kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara

ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

apakah kau masih akan berkata

kudengar derap jantungmu

kita begitu berbeda dalam semua

kecuali dalam cinta

(haripun menjadi malam

kulihat semuanya menjadi muram

wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara

dalam bahasa yang tidak kita mengerti

seperti kabut pagi itu)

manisku, aku akan jalan terus

membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan

bersama hidup yang begitu biru.

Siapakah gadis itu?

Rudy tak menyebut namanya. Namun dia memastikan jika Soe Hok Gie memang sangat mencintai perempuan itu. Begitu juga sebaliknya. Namun bagi lelaki Tinghoa tersebut, cinta bukanlah soal saling membutuhkan, namun lebih dari itu. Ada saling pengertian, tanggungjawab dan kemerdekaan menyatakan keinginan, termasuk keinginan untuk mencintai itu sendiri. Soal terakhir itu memang menjadi masalah buat Soe, mengingat hubungan mereka yang tak direstui orangtua sang gadis.

"Mereka selalu dihalangi untuk bertemu," kenang Arief Budiman (kakak Soe Hok Gie) dalam kata pengantar buku Catatan Seorang Demosntran (catatan harian Soe Hok Gie).

Soe bukannya tidak berupaya meyakinkan orangtua sang gadis. Menurut Arief, sudah beberapa kali Soe bicara dengan ayahnya, seorang pengusaha kaya di Jakarta.

Sebagai seorang yang tidak setuju dengan berbagai ketidakberesan di Indonesia saat itu, ayah sang gadis menyatakan kekagumannya kepada Soe Hok Gie yang selalu berani melakukan kritik di koran-koran terhadap para pejabat yang dianggap tidak benar.

"Tetapi kalau anaknya diminta, dia pasti akan menolak. Terlalu besar risikonya. Orang hanya membutuhkan keberanian saya tanpa mau terlibat dengan diri saya," ungkap Soe kepada Arief.

Kandasnya Cinta

Keresahan Soe semakin bertambah saat dia sendiri tak melihat ketegasan hati dari sang kekasih. Mungkin karena usianya yang masih muda dan terbiasa hidup nyaman, sang kekasih tak memiliki keberanian untuk melawan pendirian orangtuanya itu.

"Saya katakan bahwa soal ini soal berat, karena ia harus bertempur sendirian di rumah. Kalau ia tak berani bertempur untuk hal tadi maka soalnya menjadi sulit. I can only give my support. Kemungkinan kedua adalah kita memutuskan hubungan sebelum semuanya berkembang menjadi terlalu jauh," tulis Soe Hok Gie dalam catatan hariannya bertanggal 4 April 1969.

Takdir memutuskan keduanya memilih mengkandaskan hubungan cinta mereka. Karena merasa sudah terlambat untuk menjadi 'dua sahabat', keduanya lantas sepakat untuk saling menjauhkan diri.

"Si Gie pastinya sedih. Walau dia tak ngomong apa-apa ke gue, tapi gue tau pada hari-hari itu dia sedih," kenang Rudy.

Soe Hok Gie bisa jadi tak memiliki kawan yang banyak untuk dia curhati. Namun dia memiliki buku harian yang senantiasa 'setia mendengar keluhannya'.

"Soal ini telah lama saya sadari. Tetapi pada waktu itu datang sebagai kenyataan, rasanya pedih sekali. Tetapi saya tak menjadi emosional. Saya pikir, saya jauh lebih tenang dan dewasa," tulis Soe dalam catatan hariannya bertanggal 5-6 April 1969.

Delapan bulan kemudian, dalam kegalauan dan ketidakjelasan hubungan mereka, Soe gugur di Puncak Mahameru pada 16 Desember 1969, sehari sebelum usianya tiba di angka ke-27. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Lagu Sunda Bangbung Hideung, Sering Disalahartikan hingga Dianggap Penyebab Kesurupan
Fakta Lagu Sunda Bangbung Hideung, Sering Disalahartikan hingga Dianggap Penyebab Kesurupan

Kabarnya lagu Bangbung Hideung kerap dimaknai sebagai lagu mistis dan dapat membuat pendengarnya kesurupan.

Baca Selengkapnya
27 Kata-kata Romantis Joko Pinurbo, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
27 Kata-kata Romantis Joko Pinurbo, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Kata-kata romantis Joko Pinurbo ini bisa diunggah di media sosial.

Baca Selengkapnya
Gyeongseong Creature, Pesona Drama Korea dengan Chemistry Park Seo Joon dan Han Soo Hee
Gyeongseong Creature, Pesona Drama Korea dengan Chemistry Park Seo Joon dan Han Soo Hee

Cerita dimulai dengan Jang Tae Sang, orang terkaya di Gyeongseong, yang terlibat dalam pencarian Myeong Ja, wanita simpanannya yang mysterius menghilang.

Baca Selengkapnya
Drama Serendipity’s Embrace yang Diperankan Kim So Hyun dan Chae Jong Hyeop Dapat Rating Tinggi di Penayangan Perdana
Drama Serendipity’s Embrace yang Diperankan Kim So Hyun dan Chae Jong Hyeop Dapat Rating Tinggi di Penayangan Perdana

Drama Korea Serendipity’s Embrace untuk pertama kalinya mempertemukan dua bintang ternama, Chae Jong Hyeop dan Kim So Hyun.

Baca Selengkapnya
15 Tokoh Perempuan dalam Sejarah yang Diperankan Aktris Cantik Korea di Drakor
15 Tokoh Perempuan dalam Sejarah yang Diperankan Aktris Cantik Korea di Drakor

Berikut ini sederet tokoh sejarah yang kisahnya dipopulerkan aktris-aktris cantik Korea Selatan seperti Shin Hae Sun dan Park Min Young.

Baca Selengkapnya
Lima Rekomendasi Drama China Romantis Dengan Akhir yang Bahagia dan Berkesan
Lima Rekomendasi Drama China Romantis Dengan Akhir yang Bahagia dan Berkesan

Drama romantis China dengan akhir bahagia menawarkan lebih dari sekadar kisah cinta biasa.

Baca Selengkapnya