Bangkitnya Penjual Manisan Cianjur Usai Dua Tahun Pandemi, Sehari Kantongi Rp10 Juta
Merdeka.com - Manisan buah asal Cianjur menjadi oleh-oleh yang banyak diburu wisatawan selama musim mudik dan arus balik Lebaran tahun 2022 ini. Menurut penjual, pihaknya bisa mengantongi omzet hingga Rp10 juta per hari dengan total penjualan mencapai 200 hingga 300 kilogram manisan.
Salah seorang pemilik toko manisan Cianjur, Wawan, mengatakan jika peningkatan penjualan mulai terasa sejak dua pekan sebelum hari raya Idulfitri hingga hari ini.
"Setiap hari selama libur hari raya, omzet yang kami dapatkan per hari bisa mencapai Rp10 juta, ini peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dua tahun terakhir, kami bisa menjual sampai 300 kilogram manisan," kata pria penjual dan pemilik toko manisan Alam Sari di Jalan Dr Muwardi-By Pass, Cianjur, Minggu (8/5).
-
Apa yang laris di Lebaran? Di Indonesia, momen lebaran identik dengan mudik, baju dan mukena baru, berkumpul makan bersama keluarga di kampung halaman. Oleh karena itu, bisnis seperti busana muslim, mukena, hingga makanan tentunya akan laris manis diserbu masyarakat.
-
Kenapa Jenang Krasikan banyak di jual saat Lebaran? Pada musim lebaran, makanan ini banyak dijajakan pada pedagang makanan kecil. Kudapan ini menjadi salah satu makanan yang sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Produk apa saja dari Cianjur yang tembus pasar ASEAN? Makanan sampai radio antik jadi produk UMKM asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang tembus pangsa pasar negara ASEAN.
-
Dimana permintaan pisang meningkat? FOTO: Kebutuhan Pisang Meningkat sampai Tiga Kali Lipat di Bulan Ramadan Pedagang sibuk menurunkan pisang di tengah meningkatnya permintaan di bulan Ramadan di Pasar Lembang, Kota Tangerang, Kamis (28/3/2024).
-
Produk apa saja yang paling laris di Sumatera? Sebut saja pulau yang berada di paling barat Indonesia, yakni Pulau Sumatera. Ternyata Minyak Telon, Popok Bayi, dan Kaos Anak menjadi produk lokal dan UMKM yang paling banyak dibeli di puncak kampanye. Hal ini memperlihatkan kebutuhan produk dari kategori Ibu dan Anak menjadi tren yang sangat dicari saat ini bagi para ibu baru di Sumatera.
Manisan Hanya Laku 10 Kg saat Masa Pandemi
Manisan Cianjur ©2022 Liputan6 / Merdeka.com
Saat pandemi dua tahun ke belakang, Wawan merasakan penurunan penjualan yang cukup signifikan. Terhitung penjualan hanya mampu bertahan di angka 10 hingga 20 Kg saja.
Untuk saat ini, imbuhnya, ia bisa kembali menjual dengan jumlah yang besar. Dan untuk menutupi kebutuhan, pihaknya juga menambah stok lebih karena penjualan diprediksi masih tetap tinggi karena sudah tidak ada lagi penyekatan dan pembatasan (PPKM).
"Harapan kami penjualan terus meningkat, pandemi usai dan ekonomi kembali pulih karena selama pandemi, kami pedagang manisan sangat terdampak karena setiap harinya sepi pembeli, bahkan beberapa pekan hanya bisa menjual 10 sampai 20 kilogram manisan saja," katanya.
Manisan Mangga hingga Kelapa Jadi Buruan Pemudik
Sejumlah varian manisan seperti mangga, salak, kedondong, kolang-kaling dan kelapa menjadi yang paling banyak diminati. Rata-rata pembeli akan membawanya sebagai buah tangan asli Cianjur untuk dinikmati bersama keluarga di kota/kabupaten tujuan di Jawa Barat.
Menurut penjual, tak jarang pemudik juga memborong kudapan bercita-rasa manis segar itu untuk dibagikan ke tetangga seperti halnya pemudik tujuan Jakarta bernama Rita
"Selain untuk dibagikan ke tetangga, saya membeli manisan hingga puluhan kilogram pesanan teman sekantor. Merasa kurang saja kalau tidak belanja manisan kalau pulang kampung ke Cianjur," terang Rita.
Titik Kebangkitan Ekonomi
Sementara itu, Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syachrudin, menilai libur panjang Lebaran Idulfitri menjadi titik balik kebangkitan ekonomi di Cianjur usai terpuruk selama masa pandemi Covid-19. Direncanakan, setelah lebaran berbagai promosi akan digencarkan termasuk di komoditas manisan.
Ia berharap pemulihan ekonomi segera terlaksana, sehingga berbagai produk asli Cianjur mampu masuk ke pameran di tingkat nasional
"Kita akan menggelar berbagai kegiatan untuk mendongkrak kembali perekonomian, mulai dari promosi tempat wisata hingga oleh-oleh khas Cianjur serta produk unggulan UMKM. Harapan kami pemulihan ekonomi dapat cepat dilakukan setelah libur hari raya," katanya, melansir dari Antara.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pinang ini dijual dan akan digunakan dalam acara perayaan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaBuah ini selalu mewarnai momen Ramadan di Bumi Blambangan
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Bali tidak dapat dilakukan setiap hari sehingga momentum ini ingin dimanfaatkan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMeski Lebaran masih 3 pekan lagi, permintaan kue kering meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah bocah Suku Baduy memikul buah durian yang siap untuk dijual keliling kampung.
Baca SelengkapnyaPedagang parcel musiman mulai bermunculan jelang Lebaran di kawasan Barito.
Baca SelengkapnyaIa berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil
Baca SelengkapnyaNurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca Selengkapnya