Cegah Wabah PMK, Peternak di Kuningan Semprot Kaki Sapi dengan Cairan Ini
Merdeka.com - Sejumlah peternak sapi perah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus memerangi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Mereka turut berkolaborasi dengan sejumlah pihak, seperti petugas kesehatan hewan. Kini upaya penyembuhan dilakukan dengan menyemprotkan sebuah cairan ke sapi yang terpapar.
Seperti dilansir dari ANTARA, Kamis (23/6), selain menyemprotkan cairan oleh peternak, upaya medis juga dilakukan dengan cara menyuntikkan vitamin ke sapi agar tidak tertular penyakit mulut dan kuku.
“Ketika ada PMK ini membuat kegiatan peternakan jadi ngedrop, terutama di susu” terang seorang peternak sapi perah di Cipari, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Ade Wahyu.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan populasi sapi nasional? Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.'Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai', jelas Jan Maringka.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Bagaimana cara Pemkab Purwakarta mengatasi hama tikus? Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani.Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Purwakarta untuk mengatasi hama tikus? Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Apa yang dilakukan sapi di TPA Putri Cempo? Mereka dengan bebasnya bisa makan sampah rumah tangga di tumpukan sampah yang menggunung.
Semprotkan Cairan Bernama Eco Enzyme
Ade menjelaskan, untuk cairan yang digunakan sendiri bernama Eco Ezyme yang terbuat dari hasil pengolahan bahan organik seperti limbah buah dan sayuran yang dijadikan satu. Kemudian cairan tersebut disemprotkan ke bagian kaki hewan ternak yang terindikasi penyakit PMK.
Setelah cairan Eco Enzyme disemprotkan, perlahan luka yang disebabkan PMK mulai mengering dan hewan tersebut sudah mulai bisa berdiri dengan tegap.
“Untuk pengaruhnya (setelah disemprot Eco Enzyme), untuk di kaki sapi sekarang mulai bagus, mengering dan mulai bisa berdiri dengan tegap” jelas Ade.
Ade mengatakan, adanya wabah PMK membuat usaha perahnya merugi lantaran hewan sapi tak bisa mengeluarkan susu.
“Saat ini pemulihannya masih bertahap, dan kerugiannya sangat besar” lanjutnya.
Upaya Penyembuhan Pakai Medis dan Non Medis
Sementara itu, petugas kesehatan hewan di Kabupaten Kuningan, Jhon Nais mengatakan jika upaya penyembuhan hewan ternak yang terjangkit PMK digunakan menggunakan sejumlah metode, baik medis maupun non medis.
Untuk medis sendiri digunakan mulai dari pemberian antibiotik hingga penyuntikan vitamin, sedangkan untuk non medis sejumlah peternak memberi hewan yang sakit dengan jamu tradisional hingga menyemprotkan cairan Eco Enzyme.
“Untuk upaya penyembuhannya sendiri itu macam-macam, jadi secara medisnya kita kasih antibiotik dan vitamin, dan dari peternak juga ada yang kasih jamu, kemudian juga disemprot menggunakan Eco Enzyme” terang Jhon.
659 Ekor Sapi Sudah Sembuh PMK
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Gerard Koudenburg
Berdasarkan data petugas kesehatan hewan, setiap harinya penyebaran PMK terbilang sangat cepat pada sapi perah
Kendati demikian hingga kini, di wilayah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan terdapat sebanyak 659 ekor sapi perah yang sudah dinyatakan sembuh dari wabah penyakit mulut dan kuku
“Di satu sisi memang sudah ada yang mulai pemulihan, tinggal dilakukan perbaikan bagaimana kita bisa meningkatkan produksi susu” terang Jhon. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaHal ini wajib menjadi perhatian para pelaku usaha dibidang peternakan dalam menjaga kualitas dan kesehatan hewan, sehingga mampu meningkatkan omzet.
Baca SelengkapnyaIndustri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah.
Baca SelengkapnyaSelain itu, bagi warga yang memiliki kucing peliharaan kesayangannya juga dapat disterilisasi di tempat ini.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, komitmen untuk terus memberdayakan dan memberi keberkahan serta manfaat kepada masyarakat menjadi prioritas bagi Pupuk Kaltim.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaPernyataan Zulhas disampaikan setelah mendengarkan keluhan Pramono, pemilik UD Pramono dan sejumlah peternak sapi perah yang hadir.
Baca SelengkapnyaWakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng mengapresiasi para peternak atas kerja kerasnya.
Baca Selengkapnya