Mengenal Hipospadia, Kelainan Medis yang Dialami Aprilia Manganang
Merdeka.com - Hipospadia merupakan kelainan kongenital berupa adanya muara urethra yang terletak proximal dibanding lokasi yang seharusnya. Kelainan ini terjadi ketika masa embrio dan dipengaruhi berbagai kondisi. Hipospedia patut diwasapadai mengingat dewasa ini perkembangan prevelensinya di beberapa negara cukup pesat tanpa diketahui penyebab pastinya.
Belakangan beredar kabar bahwa Aprilia Manganang yang merupakan mantan pemain Timnas Bola Voli Putri diketahui berjenis kelamin laki-laki. Hal ini diketahui setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Aprilia mengalami hipospadia atau kelainan saluran kemih dan penis. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat dikutip dari liputan6.com Selasa (9/3/2021).
-
Apa yang dilakukan Aprilio Manganang sekarang? Kini, Aprilio Manganang juga juga makin rajin berolahraga untuk membentuk tubuhnya. Kini ia kerap mengunggah aktifitasnya saat melakukan gym dan berbagai olahraga lainnya.
-
Kapan Aprilio Manganang menikah? Ia menikahi wanita bernama Claudya pada Desember 2022 lalu di salah satu hotel di Manado.
-
Siapa yang mengalami gynandromorfisme? Kardinal utara adalah contoh yang mengalami gynandromorfisme bilateral, menghasilkan bulu jantan dan betina secara bersamaan.
-
Siapa yang mendiagnosis perempuan tersebut? Setelah dirujuk ke klinik gastroenterologi, ia juga menjalani diet rendah karbohidrat untuk menghilangkan gula yang dibutuhkan jamur untuk berfermentasi.
-
Apa jenis penyakit yang diderita Dina Mariana? Di tahun lalu (2021), aku mendapatkan kanker rahim di dalam rahim. Awal ketemu (stadium) 1A, setelah diangkat 3A. Sudah bersih dengan radiasi 28 kali,' kata Dina Mariana.
-
Siapa yang menugaskan Aprilio Manganang? Setelah resmi disahkan sebagai laki-laki, KSAD Jenderal Andika Perkasa menugaskan Aprilio Manganang di Pusat Perbekalan Angkatan Darat (Pusbekangad).
Dikutip dari Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, beberapa faktor resiko seperti paparan estrogen atau zat anti-androgen pada masa kehamilan dapat dihindari untuk menurunkan resiko terjadinya hipospadia.
Keluhan yang paling sering terjadi adalah pancaran urin yang melemah ketika berkemih, sampai terjadinya gangguan aktivitas seksual maupun infertilitas. Pengobatan sejak dini disarankan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan komplikasi yang rendah.
Berikut ini informasi lengkap mengenai hipospadia, kelainan yang dialami Aprilia Manganang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana pada Rabu, (10/03/2021).
Hipospadia di Indonesia
Kata hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu Hypo, yang berarti di bawah dan Spadon yang berarti lubang. Hipospadia dapat didefinisikan sebagai adanya muara urthra yang terletak di ventral atau proximal dari lokasi yang seharusnya.
Kelainan ini terbentuk pada masa embrional karena adanya defek pada masa perkembangan alat kelamin dan sering dikaitkan dengan gangguan pembentukan seks primer ataupun gangguan aktivitas seksual saat dewasa.
Belum ada penelitian yang menyebutkan angka kejadian hipospadia yang pasti di Indonesia. Namun terdapat beberapa daerah di Indonesia yang menemukan kasus ini tidak dalam jumlah yang sedikit.
Hal ini menguatkan fakta bahwa hipospadia di Indonesia memiliki angka kejadian cukup tinggi. Namun kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kelainan ini menyebabkan tidak banyak kasus yang dapat ditangani di rumah sakit ataupun fasilitas dan tenaga kesehatan yang belum merata sehingga kasus ini tidak terdeteksi.
Belum Diketahui Penyebab Pasti
Kebanyakan masyarakat di Indonesia bisa dibilang masih sangat asing dengan hipospedia, mulai penyebab dan cara mengobatinya pun belum banyak diketahui. Untuk mencegah kemungkinan hipospedia kita perlu mengetahui apa saja hal yang mungkin bisa menyebabkan hipospedia.
Meskipun belum diketahui penyebab pasti dari kondisi hipospadia. Para dokter menduga faktornya adalah genetik. Hal ini mengingat kemungkinan hipospadia lebih tinggi jika anak laki-laki tersebut memiliki ayah atau saudara laki-laki yang lahir dengan hipospadia. Selain itu, kelainan ini juga terkait dengan beberapa sindrom genetik.
Di samping faktor genetik, faktor kesuburan juga diduga menjadi penyebab timbulnya hipospadia. Sang ibu mungkin telah menggunakan terapi hormon atau obat untuk membantunya hamil.
Kemungkinan bayi akan lahir dengan hipospadia juga lebih besar jika ibunya kelebihan berat badan dan berusia di atas 35 tahun ketika mengandung atau ketika lahir prematur. Ibu hamil yang menderita diabetes sebelum ia mengandung turut berkontribusi atas kemungkinan terjadinya hipospadia pada bayinya.
Diagnosis penyakit bawaan ini utamanya dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus yang berat, dokter dapat memeriksa testis hingga kromosom untuk menentukan jenis kelamin yang sebenarnya. Selain itu, diagnosis hipospadia juga dilakukan dengan pemeriksaan ginjal dengan USG dan rontgen, mengingat hipospadia sering disertai dengan kelainan ginjal.
Pengobatan Hipospadia
Selain mengetahui penyebab hipospadia, kita juga perlu tahu mengenai pengobatan hipospadia itu sendiri. Dalam hal pengobatan bisa dibilang pembedahan merupakan satu-satunya pilihan dan yang direkomendasikan bagi penderita hipospadia sedang hingga berat atau pada hipospadia ringan dengan derajat tekukan pada penis yang berat dan lubang penis yang sempit.
Operasi dilakukan untuk mengoreksi bentuk penis agar dapat buang air kecil dengan normal dan mengembalikan fungsi seksual. Selain itu, tindakan operasi juga dapat membentuk saluran kemih dan menempatkan lubang penis ke ujung jika memungkinkan.
Operasi hipospadia dapat dilakukan saat usia anak 6 bulan. Namun, kulup penis sangat penting dalam operasi ini karena dokter akan melakukan cangkok dari kulit tersebut. Oleh sebab itu, pasien dianjurkan untuk tidak disunat sebelum operasi. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar terbaru mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga. Kini berjualan keripik.
Baca SelengkapnyaRivan Nurmulki jadi sorotan publik setelah tampil gemilang pada ajang AVC Challenge Cup 2023.
Baca SelengkapnyaSosok polisi bertubuh jangkung baru lulus sekolah perwira, ternyata bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaKurnia Mega sudah tak lagi aktif bermain sepak bola sejak 2017.
Baca SelengkapnyaSubandi sejak 2016 menjalani pasien di rumah itu. Dia mulanya didiagnosa kanker prostat.
Baca SelengkapnyaShafira Ika Putri pernah mengalami cedera dan sempat membuatnya ingin berhenti bermain sepak bola.
Baca SelengkapnyaPada SEA Games 2021 lalu, ia meraih dua medali yaitu perak dan perunggu dari cabang olahraga fins swiming.
Baca SelengkapnyaAzhiera saat ini fokus untuk berbisnis untuk membantu ekonomi keluarga sekaligus mendampingi sang suaminya, Kurnia Meiga yang tengah sakit.
Baca SelengkapnyaMegawati Hangestri kini menjadi sorotan usai tampil spektakuler di Liga Voli Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIni sosok Kapten Timnas Sepakbola Putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeretan atlet Indonesia alami sakit. Beberapa vakum hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca Selengkapnya