Miris, Jenazah Pasien Penyakit Lambung Ini Ditolak Warga Karena Dikira Corona
Merdeka.com - Penyebaran virus corona yang semakin meluas meninggalkan ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Tak sedikit masyarakat di sejumlah daerah sampai menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 di wilayahnya karena takut tertular.
Seperti yang terjadi pada Sabtu (25/04) lalu, kedatangan sebuah mobil ambulans pembawa jenazah yang hendak memasuki Desa Bojong Emas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung ditolak oleh masyarakat setempat.
Kejadian tersebut viral dan menyebar di beberapa postingan Instagram. Seperti yang dilansir dari akun Instagram @nandvodcca yang memperlihatkan sekelompok warga menghadang mobil jenazah yang sedang melewati jalan desa tersebut. Kejadian tersebut sontak membuat panik keluarga korban.
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Bagaimana cara rombongan jenazah masuk makam? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Kenapa Kutai Timur bagikan ambulans? Penyerahan ambulans tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat Kutim.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Diduga Corona
Akun Instagram @nandvodcca ©2020 Merdeka.com
Dalam postingan di akun @nandvodcca tersebut rupanya masyarakat mengira jika mobil jenazah itu membawa korban yang meninggal akibat Covid-19.
Bahkan pihak keluarga sampai turun sambil menahan isak tangisnya untuk mencoba menemui warga namun upaya ini gagal.
Meneriaki Mobil Ambulans
Dalam video yang berdurasi kurang lebih 1 menit tersebut terlihat pria berbaju merah dan kerumunan warga memberikan kode melalui lambaian tangan yang mengharuskan kendaraan ambulans tersebut untuk mundur karena tidak diperbolehkan masuk ke Desa Bojong Emas.
Menghalau Petugas Medis
Akun Instagram @nandvodcca ©2020 Merdeka.com
Di video tersebut juga terlihat petugas medis yang mencoba turun dan berkomunikasi namun malah dihalau warga, diteriaki hingga diusir secara paksa.
Beberapa warga juga berteriak dengan nada makian menggunakan bahasa Sunda. Terlihat juga beberapa warga mencoba memasang barikade jalan.
“Teu karunya ieu teh eeehh (Tidak kasihan apa yaa), sikaat sikaat sikaat.. Kalah majuu (Malah maju),” ujar beberapa warga yang menolak kedatangan ambulans tersebut.
Konfirmasi Pihak Desa Bojong Emas
Dalam caption video viral tersebut, pihak pemerintah setempat sudah memberikan klarifikasi melalui Camat Solokan Jeruk, H. Rofiran yang mengatakan bahwa penolakan ini merupakan bentuk ketakutan warga di masa pandemi corona seperti sekarang ini.
"Iya, itu warga biasa khawatir saja. Tidak ada miskomunikasi, tapi karena kondisinya seperti itu, pandemi, harus safety. Jadi untuk keselamatan semuanya," kata Rofiran.
Bukan Covid-19
Akun Instagram @nandvodcca ©2020 Merdeka.com
Selain itu Rofiran juga telah mengonfirmasi kepada media dan masyarakat jika mobil ambulans tersebut bukan membawa jenazah Covid-19, melainkan pasien meninggal akibat penyakit lambung kronis.
“Jenazah tersebut bukan pasien COVID-19, melainkan memiliki penyakit lambung kronis”, ujar Rofiran. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaPaiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaArus lalu lintas berangsur normal beberapa jam kemudian setelah kendaraan mengular belasan kilometer.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaKarena disetop, mobil ambulans yang tengah membawa pasien pun tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit.
Baca SelengkapnyaJasa pengangkutan jenazah di China memiliki regulasi ketat.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca SelengkapnyaTruk tangki pengangkut bahan bakar minyak menabrak mobil ambulans yang membawa jenazah. Tiga orang tewas di tempat dalam musibah itu.
Baca SelengkapnyaSaat pihak kepolisian hendak mengevakuasi, ternyata sang driver terbangun dari tidurnya di atas motornya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang driver ojol yang tidur tapi dikira meninggal dunia.
Baca Selengkapnya