Tanah Kerap Bergetar, Penyebab Longsor di Rumpin Bogor Diduga dari Tiang Pancang
Merdeka.com - Kecamatan Rumpin, Bogor, belakangan kerap menjadi langganan longsor. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, longsoran awal terjadi sejak 3 Agustus 2021 lalu. Dan longsor terakhir terjadi pada Jumat (10/9), pukul 16.00 WIB sore.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di Antara, Senin (13/09), pemasangan tiang pancang penahan longsor di dekat di Kampung Ciater dan Jati Nunggal, Desa Cipinang diduga menjadi salah satu pemicu.
Pemasangan Tiang Pancang Timbulkan Getaran
-
Kapan longsor terjadi? Peristiwa tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.50 WITA.
-
Kapan longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan longsor terjadi di Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Dimana longsor terjadi di Bandung Barat? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Foto udara kondisi longsor di Rumpin Kabupaten Bogor, Minggu
©2021 bnpb.go.id/Merdeka.com
Masyarakat sekitar mengatakan, selama kegiatan pemasangan tiang pancang beton penahan longsor di sisi barat dan barat laut berlangsung, kerap terjadi getaran di tanah.
Pernyataan senada juga dibenarkan salah satu pekerja tambang di kawasan penambangan andesit yang tak jauh dari pemukiman warga. Menurutnya, sebelum longsor utama pada Jumat kemarin, longsor kecil terjadi sempat terjadi.
Diketahui, kejadian longsor pada sore hari itu juga merusak tiang pancang yang berada di sekitar pemukiman, serta dua rumah warga rusak berat.
Hujan Intensitas Tinggi Sebabkan Tebing Runtuh
Selain menyebakan dua rumah rusak berat, longsor juga menimbulkan keretakan di delapan rumah di kawasan itu. Keretakan juga terjadi di beberapa titik akses jalan, termasuk menutupi mata air bersih yang digunakan masyarakat sehari-hari.
Penyebab longsor diduga berasal dari tingginya curah hujan dengan durasi cukup lama. Hal ini mengakibatkan tebing setinggi 40 meter longsor.
“Warga mengungsi dikarenakan sudah mendapatkan imbauan dari pemerintah dan perusahaan,” ujar Adi, operator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bogor, Sabtu (11/9) lalu.
Kegiatan Tambang Meluas ke Pemukiman
©2021 bnpb.go.id/Merdeka.com
Dilansir dari bnpb.go.id pada Senin (13/9), lokasi tambang andesit di Kecamatan Rumpin makin meluas dan mendekat ke kawasan pemukiman warga.
Kemudian membuat lereng tebing galian setinggi lebih kurang 40 meter tidak stabil, meskipun sedang ditambahkan tiang pancang sebagai penguat.
Jika dilihat dari bukti foto landscape, kaidah-kaidah keteknikan dalam penguatan lereng tidak terlihat di lapangan. Perwakilan dari BNPB mengatakan pemanfaatan ruang kawasan yang kurang tepat tersebut menjadi masalah utama pergerakan tanah.
Upaya yang Dilakukan
Guna mencegah timbulnya longsor susulan, Minggu (12/09) kemarin, BPBD Kabupaten Bogor telah mengirimkan tim untuk memetakan wilayah terdampak tanah longsor di Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Pemetaan dilakukan dengan cara melakukan pengambilan gambar melalui drone, untuk mengelompokan potensi bahaya dari longsor susulan. Di luar itu, foto drone bisa dipakai untuk menentukan langkah antisipasi lain di masyarakat guna meminimalisir kerugian.
BNPB melalui Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan juga menurunkan personel setelah mendapatkan informasi tanah longsor dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB.
Terjunkan Mobil komunikasi (Komob)
Untuk mendukung kegiatan komunikasi dan koordinasi melalui jaringan radio dan internet BPBD, mobil komunikasi alias Komob juga diturunkan.
Komob akan difungsikan untuk transfer data kepada Pusdalops dan pemangku kepentingan. Tindakan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi kendala komunikasi yang bisa terjadi di lapangan di saat terjadi bencana.
Diharapkan upaya tersebut dapat menguatkan kesiapsiagaan antara masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi ancaman bahaya.
Kecamatan Rumpin Jadi Wilayah Risiko Tinggi Bencana
Dari hasil analisis peringatan dini oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada September 2021, Kecamatan Rumpin di Kabupaten Bogor menjadi kawasan dengan potensi pergerakan tanah menengah hingga tinggi.
Rumpin juga menjadi kawasan yang rentan terjadi banjir bandang. Di luar itu, sejumlah kecamatan lain di wilayah Kabupaten Bogor juga berada di kategori menengah hingga tinggi. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaLongsor disebabkan curah hujan tinggi terjadi sejak pukul 13.45 WIB
Baca SelengkapnyaLongsornya jalan alternatif penghubung Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bohor ini terjadi ketika instensitas hujan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaTebing Tol di Bintaro Longsor, Pembersihan Ruas Jalan Ditargetkan Rampung Malam Ini
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaDua orang tertimbun longsor di lokasi wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaBudi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem ini dimungkinkan bisa terjadi hingga sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBeruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, gempa bumi terjadi pada hari Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca Selengkapnya